Dirut bakal direktur
Bocah tersebut tinggal bersama neneknya yang mulai membungkuk,termakan oleh usia.ayah dan ibunya entah kemana,setiap bocah bertanya pada nenek tentang ayah bunda,di lihat mata nenek selalu berkaca-kaca dan akhirnya tak kuasa menahan genangan airnya sehingga meluap keluar yang mengandung beribu makna yang tersembunyi,di balik luapannya.
Sesekali bocah bertanya pada nenek”Nek emangnya ibu dan ayah kemana nek,kok kita tinggal di gubuk ini,dan kalaupun hujan kita pasti pindah rumah karena rumah kita tak tahan oleh air”.tanya sang bocah.
Diruuut….?kamu bosan tinggal bersama nenek?kamu bosan pindah-pindah rumah?eh Rut,kalo pindah-pindah rumah bagus loh,kita akan banyak memiliki pengalaman,?hehe..jawab nenek dengan sedikit jenaka.Rut,nenek sudah merawatmu bertahun-tahun dengan sebatas kasih sayang yang nenek miliki.Kita hidup dari menjual koran,sampah plastic,dan lainnya yang bisa menghasilkan uang,kuncinya Cuma satu yaitu HALAL.Sambil tersenyum ramah nenek mencubit hidung Dirut.
“Tidak kok Nek,Dirut tidak pernah bosan tinggal sama nenek Dirut sayaaang sama nenek,maafkan Dirut ya Nek”.
“Iya tidak apa Rut,maafkan juga nenek ya.”Oh ya Rut,kamu tahu ngga kenapa nenek memberi kamu dengan nama DIRUT? Nggak nek,kenapa nenek memberiku nama itu,coba kalau namaku Tomas Alfa Edison atau Alexander Graham Bell,pasti saya terkenal nek,seorang anak kumuh yang memiliki nama sebesar itu.
Hahaha,Dirut…Dirut, memangnya kamu kumpul nama-nama itu dari mana,ha.hahaha.ketus nenek.”Kemarin Dirut lewat samping sekolah nek,terus saya mendengar nama itu,katanya mereka semua terkenal dengan temuan-temuannya.”jawab Dirut.
Rut..nenek memberi nama DIRUT kepadamu ,karena nenek mempunyai impian bahwa kamu tidak selamanya seperti in Rut.meskipun kamu anak kumuh,tapi nenek janji suatu saat nanti kamu,jadi orang besar,kamu akan jadi orang sukses.dan kamu tahu DIRUT itu apa.DIRUT itu adalah singkatan dari Direktur Utama,kamu akan jadi bos cucuku.jadi bos besar.Sambil nenek tersenyum ,nenek memegang pundak dirut dan mayakinkannya.
Seminggu kemudian,akhirnya Dirut duduk di bangku sekolah,dengan usahanya menjual Koran bersama neneknya. Tahun berganti tahun Dirut pun memasuki masa remaja dan telah tamat dari sekolah dasar,kini dia bercita-cita masuk ke jenjang sekolah berikutnya.cita-citanya pun terlaksana.sejak sekolah dasar Dirut adalah anak rajin,berbakti pada guru,dan sayang pada teman-temannya,serta dapat di percaya,jujur dan cerdas,seperti yang di ajarkan nenek.karena sifatnya sedemikian baiknya ,Dirut di pekerjakan di sekolah dan mendapat upah dari kepala sekolahnya.Neneknya semakin hari semakin rentah,dan sakit-sakitan.akhirnya ia hanya terbaring di rumah kecilnya (Kumuh).Selama ini Dirut tidak di kenal sebagai anak kumuh,tapi dia di kenal sebagai anak pedagang,sesuai saran nenek.
Hingga suatu ketika nenek memanggil Dirut dengan nada kecil,seakan-akan terpisah huruf-huruf yang di ucapkannya.Di..ruuu… ut,nenek merasa, sudah tiba saatnya nenek meninggalkanmu Rut.Sekarang melangkah lah tanpa nenek,raihlah cita-citamu,entah menjadi apa,yang penting kamu di jalan yang benar,dan jangan lupa selalu berdoa kepada Allah yang Maha Menghidupkan dan Mematikan.Tapi Rut,sbelum nenek pergi,nenek ingin memberi tahu sesuatu padamu,mengenai orang tuamu.sebenarnya orang tuamu masih hidup dan meninggalkan kamu sama nenek,kamu juga mempunyai adik perempuan,ibu dan ayahmu sepakat kekota dan meninggalkan kamu di sini,dan terakhir nenek dengar dia telah sukses dan menjadi kaya raya,nama ibumu raisah dan nama ayahmu pak rauf.serta adikmu karlina.carilah mereka semoga Allah mempertemukan kalian.Satu lagi Rut di bawa bantal nenek ada gelang yang sama nenek berikan kepada adikmu,gelang itu akan memperkenalkan kalian.setelah itu nenek pun tertidur,dan dengan sangat pelan Dirut meletakkan kepala nenek,
Pada saat itu nenek masih berusia 1 hari.Hingga akhirnya Dirut pulang sekolah,dengan bangganya mendapat penghargaan sebagai siswa teladan dan mndapat rangking 1.
Nenek….nenek…nenek?Ne…..ne ….k Ipah,Dirut mendapati neneknya telah kembali ke Rahmatullah,yang Maha mematikan dan Maha menghidupkan.
Nenek…?lihat ini nek,lihat penghargaan ini,dan lihat raporku nek,ini semua adalah hasil didikan nenek,yang tidak bosan-bosannya mengajarkan saya tentang kebaikan,q juara kelas nek dan mendapat predikat siswa teladan,lihat nek…?
Akhirnya orang-orang pun mendatangi gubuk Dirut,dan membantu pengurusan jenazah nenek Ipah.hari itu adalah hari gelap untukDirut,selayaknya awan kelabu di langit senja,yang meninggalkan puing-puing kenangan.
Nenek bak pahlawan dalam hidupnya telah tiada untuk selama-lamanya,hanya meninggalkan sisa-sisa kebenaran dan kebaikan yang bakal menuntunnya kedepan untuk mencapai kesuksesan,hingga pada masanya.kini hanya tinggal baju tua yang lusuh,tak pernah di sentuh setrika ,dan baju itu ia hanya temuan di pinggir jalan,kemudian dia membersihkan dan memakainya,sebagai baju ganti,yan tergantung di sudut rumah kumuhnya.kini tiada lagi pesan nenek ketika Dirut pergi ke sekolah yang dia cium tangan nenek ketika keluar pintu untuk menuai ilmu.
Setelah pemakaman jenazah nenek usai,Dirut tak tahu mau kemana,karena tak kuasalah ia melihat hal-hal yang bersangkutan dengan nenek yang selama ini mengasuh mendidik dan menemani dalam setiap langkahnya.kemudian datanglah bapak yang separuh tua memegang pundak Dirut.”Dirut akan kemanakah engkau selanjutnya Rut.”Tanya bapak agak lirih.
“Saya tidak tahu akan kemana pak,saya tak kuasa melihat hal-hal yang serupa selama nenek masih ada.”jawab Dirut dengan nada sedih.Oya Rut,bagaimana kalau kamu tinggal di rumah bapak,dan kamu juga bisa bekerja di mana bapak bekrja,setidaknya sebagai tempat sementara sebelum kamu mendapat tempat tinggal,dan itu pun kalau kamu tidak keberatan.Bagaimana?tawar pak Basuki.”Mau pak,terima kasih pak semoga Allah selalu melimpahkan Rahmat-Nya kepada bapak”.jawab Dirut.
Dirut pun mulai sekolah di tingkat SMA.dia pun lanjut sekolah di SMAN 1 Biringbulu.dia tekun ,ulet dan pekerja keras,serta sungguh-sungguh bersekolah dan tidak lupa akan kewajiban kepada Sang Pencipta,sesuai saran nenek,dirut pun di gemari oleh temannya.seperti cowok lainnya,masa SMA adalah masa-masa terindah salah satunya urusan love.dia pun tertarik dengan teman sekelasnya yang bernama tiara.tiara adalah gadis periang,cantik dan paling di sukai di kelas.tidak jarang bila persaingan ketat di kelas.tak terkecuali dirut yang diam-diam suka dengan sang tiara.memang dirut tidak segagah romeo dan tidak setampan arjuna,namun ia bertekad untuk membahagiakan tiara.hingga suatu hari dirut mengutus teman dekatnya ismail untuk memanggil tiara.
.”tiara,kamu di panggil sama seseoarng.”tanya ismail teman dirut.
“Oya,siapa.”tanya balik tiara.
“ada deee..cepat ya .ada dalam kelas.saya ke cafetaria dulu,haus.”pinta ismail
“ok.”jawab tiara.
“Tiara.kamu sendiri,?”tanya dirut
“hmm,menurutmu.ia saya sendiri saya di suruh ismail.katanya ada yang panggil.kamu ya rut yang panggil aku.”jawab tiara.
“hm,ia.tiara.saya mau ngomong sesuatu sama kamu.sebenarnya selama ini saya suka dan care dan suka sama kamu.tapi maaf baru sekarang baru saya mengatakan.dan selama saya tidak menungkapkan perasaan akan mengangguku setiap saya mau tidur,berfikir bagaimana cara mengungkapkan dan taku akan ada orang yang duluan dari saya.
“ha..kamu nembak aku.Oh My God. Tidak.
haaa.kamu sadar dirut,kamu kalau ngaca depan cermin,cerminnya aja pasti akan pecah.kamu sadar dengan dirimu,dan kamu sadar dengan apa yang kamu katakan tadi.selama ini saya baik sama kamu hanya kasian.sory dirut.aku minta maaf.
suasana menjadi hening dan tiara langsung meninggalkan ruangan.tap ternyata diam-diam ismail mengintip lewat jendela belakang.ia pun masukm ke ruangan memberi semangat kepada kawan karibnya.
"sabar rut,saya juga tidak nyangka bakalan begini.ayo pulang,saya antar."pinta ismail.
ternyata kabar itu cepat menyebar luas di kelas,sekolah yang dulumya dirut mnganggap surga kin terbalik dan kaki yang dulunya ringan masuk kelas ternyata berat.
Saat itu,dirut pun menjalani kisah kasih dengan tiara.hari-hari yang mereka lalui,bagaikan pelangi di senja hari.saling membantu dan menyayangi tentunya.begitu seterusnya,hingga naik kelas II SMA.
Tahun berganti tahun,Dirut pun telah selesai sekolah SMA-nya.kini ia ingin kuliah melanjutkan pendidikannya.
Alhamdulillah dari hasil bekerjanya bersama pak Basuki,akhirnya ia bisa membayar pendaftaran kuliah dan mengambil jurusan management.Dirut,sambil kuliah dia pun bekerja sampingan untuk membayar biaya sekaligus biaya untuk kehidupannya.
Hari pertama masuk dirut,menjalani perkenalan yang di sebut opak(orientasi pengenalan akademik) di UIN Alauddin makassar.
Dan selama perkenalan itu identitasnya sebagai anak kumuh tidak terbongkar,karena parasnya yang yang tidak jelek-jelek amat dan sikapnya ramah tamah kepada teman dan dosen dia menjadi anak teladan di kampusnya.
Namun ,kehidupannya tidak seperti yang ia harapkan,dalam hidup akan terasa lebih bermakna ketika kita di uji sama yang menciptakan kita.karena kita akan lebih dekat dengannya ketika kita berhasil melalui ujiannya.semakin tinggi sebuah kayu semakin kencang pula angin yang menerpanya.mungkin itulah pepatah yang cocok untuk dirut saat ini.
Sekelompok anak jagoan kampus iri dan ingin menghilangkan pamor seorang dirut yang hampir saja menghilangkan nama kelompoknya saat dirut masuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar