Rabu, 28 Oktober 2015

my first experience fly to plane

KONGRES HMPII V DI UNPAD sebuah kebanggaan besar ketika kita mahasiswa dari kampung bisa keluar daerah.bukan sebuah gengsi tapi sebuah alat untuk menepis bahwa kita yang dari kampung juga bisa berpartisipasi sama halnya mahasiswa pada umumnya. bukan itu yang saya cerita.tapi perjalanan saya dan kak damis menghadiri kongres HMPII V (Himpunan Mahasiswa Perpustakaan dan Informasi Indonesia) Di Universitas Padjadjaran jatinangor sebagai perwakilan delegasi Univ.UIN Alauddin Makassar. hari-hari sebelum berangkat saya tidak pernah berfikir bahwa saya akan pergi berbagai informasi dari LO (pendamping) tidak pernah saya hiraukan,takut saya selalu respon tapi toh ujung-ujungnya tidak jadi.Jadi saya mempersiapkan pergi kesana antara sadar dan tidak sadar,seolah cuek dan tidak benar-benar yakin.saya sadar benar-benar pergi ketika saya melihat secara kasat mata dan secara langsung BANDARA SOEKARNO-HATTA. Lah serius saya di ibu kota? pikiran saya ketika jalan berbarengan dengan kak damis (ketua himpunan jurusan ilmu perpustakaan). setelah keluar ke bandara,kak damis langsung menuju penjual roti.nama rotinya "ROTI BOY". stelah itu kak damis pergi beli tiket bus untuk ke Bandung.karena kami berangkat dari makassar ke jakarta sudah sore kira-kira jam 03.20 wita (waktu indonesia terserah aku).hee jadi sampai di jakarta sudah hampir malam.Bus pun tiba,dengan sigap ku tarik koper menuju Bus itu. ** Ternyata perjalanan cukup jauh dan macet di depan membentang cukup panjang.saya yang sudah lebih 17 tahun tidak naik bus akhirnya tidak tahan suasananya,kepala panas dan perut teraduk-aduk karena sudah terlalu asing baginya.ruangan area bebas rokok pun menjadi incaran dan masalahnya adalah bapak berkumis tebal mengisap rokoknya dengan begitu nikmat, menikmati pembunuh lamban itu. terharus saya meninggalkan dan terharus pula menahan keluarnya "roti boy" tadi. ** Alhamdulillah akhirnya sampai di penurunan bus itu namun oleng.suasana sumedang ternyata dingin juga,namun saya berinisiatif mencari minuman dingin untuk mendinginkan kepala yang oleng.tambah dingin dan ujung-ujungnya menggigil. Suara telpon genggam kak damis pun berbunyi,ternyata LO (pendamping) yang menelpon dan beliau di jalan sedang menuju tempat kami di simpan oleh pak sopir busnya. Agak cukup lama menunggu seorang cewek baju hitam berjaket hitam lalu kepala menengok kesana kemari namun kami hanya diam dan menilmati kebingungannya sebelum di sapa olehnya. kak damis? kak herman? katanya.. Lalu kami menuju mobil mewah warna putih dan di dalamnya terdiri dari 2 cewek mahasiswa UNPAD. wah oleng yang tadi bersarang di kepala ternyata terbang sejauh-jauhnya.. maaf kak damis yang duduk sendirian paling belakang,lalu saya di kursih tengah bersama LO. perkenalan pun mulai. Dan ternyata kak damis yang baru kenal beberapa detik yang lalu sudah nyambung pembicaraan dan keakraban seolah sudah lama terjalin. Lalu saya.. penyakitnya kambuh. pendiam dan tak banyak bicara dia memang gitu orangnya kalem."kata kak damis". senang juga sih dibilang kalem,sok sok cool gitu.meskipun aslinya..nyeronoh juga.masalahnya adalah karena saya tidak begitu mudah cepat nyambung dengan orang baru. tapi kak damis wadduh pokoknya..beliau bilang anggap rata.ckckckc ** jam 10.35 kami pun sudah sampai. ternyata cukup lelah juga,perkenalan kecil-kecil dengan ketua panitia sebelum menuju kamar yang di tujukan. sebelum tidur tidak lupa LO tadi membawa nasi kotak berisi potongan ayam dll. tak banyak cerita saya pun menuju ranjang bagian atas dan kak damis di ranjang bawahnya.terlelap hingga subuh,kami pun tak tahu kedatangan dari delegasi dari kampus lain,yang satu kamar dengan kami. dengan masih lelah saya wudhu dan akan sholat. Dan masalahnya adalah saya tidak tahu mana arah kiblat,lalu berfikir bahwa saya pernah mendengar ayat bahwa di mana pun kamu menghadap disana lah wajah Tuhan mu.Lalu saya sholat dengan yakin seyakin-yakinnya bahwa itu adalah arah kiblat.karena masih lelah usai sholat sya pun masih tidur guna menambah stamina tidur.Dan ketika pagi hari muncul saya pun terbangun.Dan ternyata tadi subuh saya sholat menghadap ke timur. Lalu pagi itu saya keluar menuju kamar samping dan selfi.yaa kan malu ketika dilihat orang, lalu upload ke sosmed "selamat pagi bandung" lalu saya cepat-cepat masuk kamar karena LO-nya sudah datang dengan nasi kotak. Pagi kak.ini sarapannya,"katanya". oh iya makasih."balasku" kak damis sudah bangun? oya kak setelah ini siap2 ya kita ke kampus UNPAD jam 8."lanjutnya" belum masih lelah kayagnya.oh iya siap komandan, nanti saya bangunkan kak damis."lanjutku jua sambil hormat". *** saatnya menuju kampus,ternyata kak damis begitu akrab dengan teman-teman dari delegasi kampus lain.Dan tentunya saya di tinggal,dengan maksud saya bersosialisasi dengan teman-teman lain.Dan anehnya saya tidak mudah nyambung dengan teman yang laki-laki,klo cewek cepat juga.Dan terbukti saya akrab dengan beberapa cewek dari berbagai delegasi lain,misalnya saja annisa dari bengkulu, balqis dari UNPAD (panitia) ada lagi dari atjeh tapi lupa namanya. beberapa menit kemudian angkot pun tiba.kami di angkotin menuju UNPAD. lalu kemudian kami digiring oleh panitia dan LO menuju ruangan seminar dengan pembicara pak Suherman peraih CONSAL Award pustakawan terbaik tingkat asia tenggara dan membagikan bukunya setiap delegasi 1 buku yang berjudul"mereka besar karena membaca". Pembicara kedua adalah Dekan FIKOM UNPAD yang salah satu pembuat UU NO 43 TH 2007. seminar begitu berjalan dengan sukses karena sebanding dengan candaan dan seriusan antara narasumber. *** Kongres pun dimulai Di depan kami sudah ada 3 presidium sementara dan dialog pun terjadi hingga malam hari dan ternyata kak damis begitu antusias dalam ruangan dan saat itu makassar khususnya UNIV.UIN Alauddin terdengar dari pojok ke pojok dan dari sudut ke sudut ruangan. hingga akhirnya kita kembali ke wisma jam10 malam. *** setelah sampai saya langsung menuju kamar karena saya selalu di lepas oleh kak damis dengan tujuan bersosialisasi. Namun entah,saya lebih suka masuk di kamar sambil membaca buku yang diberikan pak Suherman. beda dengan kak damis yang setiap ada orang bergerombol beliau pasti tinggal dan bercengkrama dengan mereka. ya salam.baru kemarin kenalnya kok akrabnya segitu amat ya."pikirku". saya pun tak sadar bahwa saya tertidur hingga pagi hari,dan tentunya subuhannya tidak menghadap timur lagi.beda kemarinnya. LO pun datang membawa nasi kotak. Assalamualaikum...sambil ketok-ketok pintu. ku buka pintu dan ucapan terima kasih dan senyum pagi terlintas lalu beliau pun berlalu. setelah usai sarapan kami lagi-lagi di angkotin menuju kampus,namun beda dengan hari kemarin kita tempat berbeda karena ruangan itu di pake oleh jurusan lain. kongres pun sampai sore belum selesai jua. hingga akhirnya kita kembali ke wisma dan siap-siap galadinner.pertunjukan setiap delegasi pun di sajikan,sambil bakar-bakar sosis ayam,kami cerita-cerita lepas. saat itu saya usai bakar 1 tusuk,enak juga ternyata. lalu saya lihat cewek duduk sila sendirian di terpal dekat pembakaran sosis-sosis itu. hay..delegasi dari mana?"tanyaku" panitia konsumsi."jawabnya". oya disana ada air hangat,teh juga ada dan sudah bakar sosis?"lanjutnya"? oh iya saya ambil air dulu"kataku" Dan saya hanya ambil air hangat tanpa warna. kenapa hanya air putih."tanyanya". takut diabetes."jawabku". perkenalan pun jalan dan cerita2 agak banyak. dialah balqis mahaiswa dari UNPAD panitia konsumsi. bersamaan dengan itu kak damis pun tampil membaca puisi yang kira-kira maknanya mahasiswa tertidur lelap dan tidak lagi peduli dengan kebijakan-kebijakan yang ada.kekritisan itu sudah terkikis dan bahkan hampir hilang.agent of change itu sudah hampir tiada. Lalu balqis menyarankan saya bertanda tangan di sebuah spanduk yang bertuliskan kira-kira seperti ini. selamatkan jambi,kalimantan dan daerah-daerah yang terkena asap. Namun saya belum ke spanduk itu karen alasan masih banyak yang rebutan marker untuk berkreasi tandatangan disana.. Setelah tema

Tidak ada komentar:

Posting Komentar