Selasa, 29 Agustus 2017

Hiumakasih(resume lkm) UIN ALAUDDIN MAKASSAR

RESUME

Nama: Herman
Ketua Umum International Black Panther Karate Indonesia (IBPKI) Unit Uin Alauddin Makassar
Jurusan: Ilmu perpustakaan
Fakultas: adab dan Humaniora

Prof. Hj.Siti Aisyah, M.A.,Ph.D.
Perkembangan teknlogi dan kemahasiswaan
Pada materi ini bu aisyah tidakmemberi materi dengan model ceramah. Namun, model yang di lakukan adalah saling interaksi antara pemmatei dengan peserta LKM (Latihan Dasar Kepemimpinan)  Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM). Pemateri hanya menjadi driver atau pemantu kami dalam berdiskusi. Kami dibagi kelomok untuk memudahkan berdiskusi dan mengajar kami untuk bekerjasama dan samabekerja. Setelah elompok terbentuk kami pun diberi arahan untuk berdiskusi. Adapun judul yang kami ambil adalah “ teknologi dan informasi”. Setelah berdiskusi tentang teknologi dan informasi tersebut, akhirnya kami mempresentasikan hasil diskusi kami. Alhamdulillah saya jadi presenter untk mempresentasikan hasl diskusi kami. Tagline yang dibahas adalah tentang internet yang notabenenya menguasai kita saat ini. Lalu saya, memulai mempresentasikan dengan bahasa sederhana dan penyampaian yang sederhana. Kira-kira seperti ini:
Assalamualaikum wr.wb. izinkan saya mempresentasikan hasil diskusi kami dari kelopmok II. Adapun judul yang kami ambil adalah teknologi dan informasi.
Adapun teknologi secara umum adalah alat bantu, media,alat teknis. Alat bantu ini memberi kemudahan kepada manusia di dalam mengerjakan setiap pekerjaan. Salah satu teknologi itu adalah hp, mobil, skalato/lift dst. Lalu informasi adalah kabar, berita atau data yang terkumpul sehingga menjadi informasi. Penyebaran informasi dari zaman ke zaman mengalami perubahan. Zaman dahulu penyebaran informasi disebarkan lewat tulisan di atas tulang belulang,daun lontara, papyrus dan kulit binatang. Selanjutnya penyebaran informasi  beralih ke kertas setelah  di temukan mesin cetak di Gutenberg, lonjakan terjadi sehingga memproduksi kertas sebanyak-banyaknya untuk menyiarkan informasi. Lalu berlanjut hari ini di era modern, penyebaran informasi semakin super cepat dalam hitungan detik, informasi yang kita sebar sudah sampai di luar Sulawesi bahkan luar negeri. Inilah lonjakan penyebaran informasi dengan bantuan jaringan internet. Tentunya internet ini memiliki dampak positif dan negative. Salah satu dampak positifnya adalah menjalin silaturahmi, memudahkan berkomunikasi, keterbukaan informasi, dengan mengetik huruf “A” saja sudah Nampak dilayar telpon kita di google bahkan dengan kode yang kita ketik punakan muncul. Artinya keterbukaan, namun harus kita harus tahu mana informasi yang valid dan mana yang tidak, salah satu web yang valid adalah .gov; .edu; UIN.ac.id dst. Selain blogspot.co.id itu bisa di pertanyakan ke”valid”an  informasinya.
Adapun dampak negatinya adalah membuat hidup malas, selalu mengandalkan yang praktis sehingga tidak perduli valid atau tidaknya (apatis), membuang waktu (fb,wa, ig ,dsb). Mematikan kreatifitas (mahasisiwa copas makalah, dengan alas an the power of kepepet) kenapa saya kasi masuk di dampak negative karena ini hal buruk yang dilakukan oleh mahasiswa ketika disuruh mengerjakan tugas oleh dosennya.
Solusi yang kami tawarkan adalah memperbanyak belajar tentang ke validan suatu informasi di internet, belajar bijak berselancar di dunia maya.
Di dalam diskusi ini bu aisyah selalu memantau kami sehingga kami semua aktif dalam berdiskusi, apakah memberi masukan atau berkomentar dalam mengambil keputusan dalam diskusi.

Dr.Moh. Sabri AR,M.Ag.
Membangun paradigma berfikir ilmiah mahasiswa menuju pemikir islam profetik
Alhamdulillah materi ini sangat menarik, membuka cakrawala berfikir, selain judul yang luar biasa, penyampaian tak kalah hebatnya. Pemateinya sudah ber”usia” namun jiwa mahasiswanya tak pernah padam, serta jiwa sastrawannya keluar dengan permainan kalimat-kalimat yang menyentil sehingga membuat kami terbahak dan menghilangkan kantuk di sore hari. Terbukti sepanjang materinya kami disuguhi materi menarik, guyonan dan tentunya ilmu yang bertumpuk. Adapun materi yang di sampaikan adalah
Paradigm berasal dari kata: “para” dan “digm”
“para”= yang mendahului sesuatu=> “pra”
“digm” = digma;dogma; doktrin; ajaran; teori;
“paradigm”: yang mendahului bangunan
Teori=> teori “fondasi”
“paradigm”= “cara memandang realitas”.
Selanjutnya adalah lebih banyak memberi motivasi dan arah nalar piker dengan fenomena-fenomena kehidupan yang terjadi. Ada banyak peristiwa yang harus di pandang dilain sisi yang tidak dipandang oleh kebanyakan orang sehingga darisana kita mampu mengubah paradigm dan analisis kita dalam menyikapi suatu peristiwa atau kenyataan yang ada.
Olehnya itu, dalam memandang paradigma yang bebas maka perlu penalaran yang kuat,
Setiap manusia di tuntut untuk belajar membaca paradigma sehingga daya nalarnya semakin tajam. Dan inilah yang dicari oleh Indonesia untukpemimpin-pemimpin gemilang masa depan.

Kak Ridha
Etika kepemimpinan
Pemimpin harus merdeka memutuskan sesuatu. Sehingga pemimpin dapat mengerjakan tugasnya tanpa ada yang bermain kongkalikong dibelakngya.
Kepemimpinan soekarno menjadi tombak kemerdekaan Indonesia dengan adanya “paksaan” dari kaum muda bahkan menculik saoekarno dan hatta untuk segera mengumumkan atau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. soekarno berkata tunggu dulu,kita tunggu janji jepang untuk memerdekakan negeri kita. Namun, kaum muda menolak.yang berasumsi bahwa kemerdakaan bukan diberikan tapi kemerdekaan itu direbut. Adapun yang dibahas dalam materi ini adalah pemimpin pasca kolonial. Ada tan malaka,soekarno, dst. Pada dasarnya materi ini adalah salah santu inti dari latihan kepemimpinan ini, sebab untuk menjadi pemimpin berkarisma adalah ia yang mampu menjaga etika atau atau sikapnya yang lebih modern disebut dengan attitude. Kita bisa memandang atau bercermin kepada bapak proklamator, atau yang sekarang adalah Recep Toyyip Erdogan yang memiliki karisma kepemimpinan luar biasa. Sudah banyak pemimpin –pemimpin terdahuu yang menjadi cerminan untuk anak muda diera saat ini. Tinggal bagaimana pemuda saat ini sadar akan tanggungjawabnya esok lusa atau ketika hari dibutuhkan nanti. Karena majunya negeri ini ada di pundak para kaum muda, begitupun sebaliknya keruntuhan negeri ini ada pada ke”apatisan” kaum muda hari ini.
Diberbagai Negara gaya-gaya kepemimpinan berbeda-beda. Tentu ini semua tidak lepas dari masyarakat yang dipimpinnya. Pemimpin tidak boleh memaksa masyarakat yang demorasi untuk otoriter. Masyarakat  adalah cerminan dari pemimpin, masyarakat yang cerdas tentunya pemimpinnya pun demikian sebab pemimpin adalah masyarakat yang naik satu tingkat untuk menjadi “penunjuk”. Seperti kita pahami bahwa seorang tokoh dunia mengatakan bahwa pemimpin itu berasal dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Sehingga sebetulnya pemimpin adalah pelayan dan pengayon masyarakat yang memberikan keamana, kedamaian, kemakmuran dan kesejahteraan.
Pemimpin yang cerdas adalah ia yang mampu berkamuflase menjadi rakyat untuk memantau rakyatnya. Hal inilah yang dilakukan salah satu khalifaturrasyidin yang menyabar sebagai masyarakat untuk memberi makanan kepada alah satu warganya yang kelaparan.
Nah inilah hal kecil yang disepelekan, karena kelihatan sderhana sekali. Memang sulit dilakukan hari ini, namun bisa saja dilakukan dengan hal yang berbeda yang bermakna sama.
Semoga saja ada pemimpin pembaharu hari kedepan yang bekerja tangan kanannya seolah tangan kirinya tak mengetahui. Aamiin.

Dr. Nurhidayat M.Said
Analisis SWOT dan problem solving

Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis didalam manajemen perusahaan atau suatau organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan. Analisis SWOT ini  semat-mata sebagai analisis yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, bukan sebuah alat yang analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar bagi permasalahan yang dihadapi.
Olehnya itu dalam situasi yang genting, bubar pun adalah jalan keluar. Mengundurkan diri pun adalah jalan keluar. Jalan keluar itu ada pada manusia bukan analisis SWOT-nya, karena SWOT itu adalah alat bantu bukan jalan keluar.
Adapun singkatan dari SWOT adalah
Strengt (S)
Analisis kekuatan situasi apapun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatau organisasi atau perusahaan. Kekuatan ini bukan hanya dari kekuatan fisik, namun bisa dari kekuatan intelektual, kekuatan manajemen dan kekuatan interaktif.
Weaknesses (W)
Kelemahan suatu situasi atapun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu organisasi atau perusahaan.
Opportunity (O)
Peluang situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatau organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi oganisasi dimasa depan.
Peluang ini harus dimanfaatkan, sebab peluang memang datang silih berganti namun kemungkinan besar peluang pertama lebih besar daripada peluang berikutnya ataupun sebaliknya, sehingga kita harus bisa mencerna peluang yang datang. Setelah itu manfaatkanlah sebaik-baiknya.
Threath (T)
Ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi berbagai macam factor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu organisasi atau suatu perusahaan yang menyebabkan kemunduran.

Problem solving adalah keterampilan yang menjadi kritieria sekarang untuk mendapatkan kesempatan promosi dalam sebuah fungsi atau jabatan.
Cara memecahkan masalah atau pengambilan keputusan
Problem recognition (pengakuan masalah)
Akui ketika punya masalah sehingga mudah untuk memecahkan masalah tersebut. Karena akan jadi benalu apabila dalam sebuah organisasi ada ketidak jujuran. Lebih mudah memecahkan masalah yang nampak yang akan mengahancurkan organisasi daripada orang yang selalu menutupi masalah yang tidak ada penyelesaiannya karena kita menganggap bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi. Dan itu kita merasa bahwa aman-aman saja, padahal semakin lama semakin genting yang pada akhirnya membawa pada kehancuran.

Probleng labeling (identifikasi masalah)
Identifikasi masalah adalah cara yang bijak dilakukan ketka ada kejanggalan yang terjadi. Karena dengan mengidentifikasi masalah, maka dengan begitu kita mengetahu cara pemecahan masalahnya.
Problem cause analysis (analisis penyebab masalah)
Setelah mengetahui masalah dengan cara identifikasi sudah tentu kita tahu penyebabnya. Disinilah peran pemimpin, bagaimana cara mengambil tindakan. Sebab ketika sudah mengetahu penyebab permasalahan lalu berdiam diri tanpa mngambil keputusan maka itu adalah salah satu kemunduran dan bahkan menghancurkan suatu organisasi atau perusahaan. Sehingga yang harus dilakukan oleh pemimpin adalah mengambil langkah keputusan yang tepat.
Option solution (solusi pilihan)
Namun sebelum mengabil keputusan pada bagian sebelumnya,pemimpin harus mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Hal ini melibatkan berbagai lapisan untuk mencari solusi yang tepat.
Decision making (pengambilan keputusan)
  Setelah mendapatkan solusi yang tepat,maka hal yang harus dilakukan adalah mengambil keputusan dari solusi yang telah dipilih tadi sehingga ada tindak lanjut. Biasanya solusi sudah ada, namun yang berat adalah mengambil keputusan, karena yakin aka ada tantangan yakni pro dan kontra dalam pegambilan keputusan. Yang sepaham yah, no problem namun yang tidak sepaham dengan keputusan itu, maka itu pemimpi harus berani bertindak untuk melakukan atau mengambil keputusan dengan tegas untuk kebaikan organisasi atau perusahaan.
Action planning (perencanaan aksi)
Setelah mengambil keputusan, maka kerjakan keputusan itu. Seperti penjelasan di poin 5 (lima) bahwa mengambil keputusan atau aksi dari pengambilan keputusan berat. Namun dengan jiwa kepemimpinan yang tegas maka itu akan terlalui. Sebab pemimpin adalah ia yang merdeka mengambil keputusan.

Dr.Syaharuddin,M.Si.

Materi ini membahas secara rinci tentang data-data kemahasiswaan dan motivasi untuk menghadapi dunia nyata, baik sebelum dan sesudah kuliah. Materi yang dibawakan adalah:
Bonus demografi adalah usia produktif di atas 14 tahun dan dibawah 64 tahun. Tentunya dibawah 14 tahundan diatas 64 tahun bukan termasuk bonus demografi. Dan puncaknya adalah tahun2028 yakni dimasa kejayaan anak muda atau pemuda-pemuda yang berjuang saat ini. Pada tahun tersebut setiap 3 usia produktif hanya menangani 1 orang usia non-produktif.
Data statistic APK hanya 29% yang berarti bahwa setiap 100 orang hanya 25 orang yang lanjut perguruan tinggi atau kuliah. Dikorea 82%, singapura 89%, Indonesia hanya 3 orang dari 100 orang yang masuk PTKIN.
Mahasiswa PTKIN berjumlah 472.000 seindonesia. Untuk UIN alauddin sendiri kurang lebih 23.000. Dari  23.000 tersebut tidak sampai 1 % yang menjadi aktivis kampus atau ketua-ketua UKM,SEMA,DEMA dan HMJ.
Nah dari yang tidak cukup 1% persen tersebut,apakah pembeda dari mahasiswa yang bukan aktifis itu. Masyarakat atau pimpinan serta birokrasi kampus menanti itu. Apakah perbedaan dari segi intelektual,sikap atau attitude dan sebagainya. Mahasiswa yang pemikirannya out of the box, biasanya makan tak teratur adalah mereka yang jalan otaknya.
Di PTKIN masihmenganut system kekeluargaan,masih dibina,diayomi dan seterusnya. Berbeda dengan universitas pada umumnya yang biasanya di biarkan saja oleh pihak kampus. Mereka hanya dipantau,ketika terlihat ada yang ganjal dari kegiatan mahasiswa maka dengan mudah dibubarkan atau dihentikan kegiatannya. Mereka di danai atau dibiayai ketika itu terkait akademik, sehingga HMJ,SEMA,DEMA kurang produktif.
PTKIN bisa bekerja dimana saja, dan ditunggu di tenga-tengah masyarakat.
Saat ini dunia taka ada lagi sekat-sekat. Jarum yang jatuh di Indonesia bisa terdengar di Australia, Jerman dan Negara-negara lainnya, aroma bakso dan coto Makassar aromanya sudah bisa dengan cepat tercium di luar negeri. Apa maksudnya, bahwa dengan kemajuan teknologi semua tanpa sekat. Mau makan coto,di photo lalu upload, 15 detik kemudian sudah sampai di sebrang dunia. Inilah kemajuan teknologi saat ini.
Hal itu ditandai dengan adanya AFTA,MEA dst. Misalnya di UI (Universitas Indonesia) itu dosennya tidak ada pegawai negeri sipil (PNS), semua bekerja dengan profsionalisme, ada yang dari belanda, jerman, australi dan seterusnya. Ini adalah tantangan bagi anak bangsa, bagaimana bersaing dengan kondisi seperti ini, apakah ia kita mampu bersaing dari mereka yang sudah “jalan” duluan yang notabenenya kita saat ini masih merangkak. Itu adalah PR besar untuk kita saat ini.
Dengan keterbukaan dunia saat ini,maka perusahaan-perusahaan atau kantor-kantor mengadapi degradasi. Kantor google misalnya yang tidak lagi seperti kantor pada umumnya,melainkan seperti ruang bermain, karyawan bisa bekerja di rumah hanya bermodalkan laptop di depan mereka. Dengan adanya hp android, maka informasi sudah tidak dapat terbendung lagi,apakah itu informasi valid maupun no-valid.
Dan sebagian dari kita tanpa mencerna langsung saja men”share” dan menikmati informasi-informasi itu tanpa chek and richek. Ini adalah sebuah masalah, apakah kita selalu jadi pembaca, bukan pembuat dari berita-berita yang valid itu. Lagi dan lagi ini adalah PR besar kaum muda saat ini.
Saat ini ada yang disebut BUSER. Ini adalah suatu tim yang merekrut pihak tertentu untuk membuat suatu opini atau masalah tertentu. Jadi cara kerjanya adalah setiap orang bekerja pada computer yang memiliki banyak account dengan nama-nama yang berbeda sehingga misalnya ada yang mencela pemerintah misalnya, ada beribu-ribu likers dan komentar-komentar panas atau buruk seolah-olah bahwa itu adalah masyarakat. Padahal itu bukan, mereka di desain untuk “mengeco” atau memperkeruh suasana sehingga isu atau kesalahan itu terlihat besar sekali. Sama halnya dengan tokoh-tokoh yang mereka dukung, sejuta pujian, sanjungan dan sebagainya dan lagi dan lagi itu digambarkan “seolah” masyarakat, namun buktinya adalah bukan.
Mahasiswa saat ini di tuntut untuk menguasai disiplin ilmu apa yang digeluti lalu mengeluti ilmu lain. Karena mengherankan jika ia menggeluti sub disiplin ilmunya namun ia tidak kuasai. Jangan khawatir dengan sub disiplin ilmu yang digeluti, jangan pernah menyesal olehnya karena tidak berbanding lurus antara pekerjaanatau gaji kita dengan subdisiplin ilmu yang kita geluti. Salah satu kasus bahwa ada seorang dokter yang stress karena uang atau biaya 600 juta tak sebanding dengan gaji yang didapat.
Maka berbahagialah yang bisa kuliah karena anda mempunyai peluang tentunya dengan banyak belajar dan memperluas jaringan serta memperbanyak kreativitas.
Sebenarnya kalau ditarik benang merahnya, semua mata kuliah itu sama. Yang membedakan adalah cara berfikir,kreativitas, kemampuan atau skill yang kita miliki.
Kuasailah bisnis atau preunership karena dimasa depan tidak ada yang tahu laju kehidupan kita. bisnis memudahkan kita untuk hidup lebih aman ketika kita pandai an mampu mengolahnya.
Mind-set 20-30 tahun lalu berbeda dengan mind-set aktivis sekarang. ketika itu dikasi makan gratis, uang 25 ribu maka dengan mudah aktivis mengumulkan massa untuk demonstrasi. Saat ini jauh berbeda penyamaian aspirasi, dilakukan dengan cara-cara akademik dan ini sangat efektif.
Orang kreatif tidak mencari wadah untuk maju. Namun ialah menjadi wadah untuk orang lain.orang hebat itu memulainya 90% dan kebiasaan itu 10%.

Dr.H.Barsihannor.M.Ag
Analisis diagnose situasi

Situasi dibaca bukan hanya yang verbal saja namunjuga yang no-verbal. Orang yang hebat adalah ia yang mampu membaca situasi. Allah memberi analisis sensoric untuk membaca situasi. Namun ada otak dibagian belakang yang tidak memerlukan analisis yang disebut amek merah. Otak ini mampu tanpa analisis sensoric artinya secara spontan. Misalnya ada ular yang melompat, dengan sigap kita bisa loncat atau berlari menghindar tanpa harus mengidentifkiasi apakah dan warna apa ular itu,sberapa panjang dan seberapa besar. Kalau otak sensoricyang bekerja, maka matilah kita di patok ular itu. Ataupun misalnya dikejar anjing, tanpa perintah otak sensoric untuk memperhatikan, bulu,besar dan kecilnya anjing itu namun secara spontan kita lari terbirit untuk menghindar. Kalau tidak, habislah kita.
Membaca non-verbal misalnya gesture tubuh atau kode-kode,misalnya kode “peace’, dengan dua jari, kode ‘bagus” dengan jempol dan seterusnya. Situasi ada 4 yakni
Delta
Situasi intelektual yang bekerja, biasanya pagi sampai siang hari atau disaat-saat terang atau disaat-saat malam yang buat terang. Maka disitu jiwa intelektual bekerja.
Beta
Rana-rana intektual sudah redup dan sudah masuk pada emosional. Ini terjadi pada sore  hari.Disini jiwa intelektual hamper padam dan bekerja adalah jiwa emosi. Kalau mau minta tolong maka saat inilah yang tepat, karena jiwa emosi yang bekerja atau jiwa rasa.
Alfa
Ini terjadi pada malam hari atau siang hari yang dibuat seolah malam hari. Contohnya adalah ketika menonton bioskop disiang hari,maka untuk mengaktifkan jiwa emosional maka dibuatlah seolah malam atau gelap. Maka disini hamper tidak ada lagi jiwa intelektual yang ada rana emosi atau rana rasa yang main.

Teta
Yang bekerja adalah jiwa spiritual. Ini berada pada kondisi dini hari,hening,sunyi. Inilah sehingga tahajjud itu berada pada rana-rana ini karena jiwa spiritual kita yang jalan atau bekerja.

Tujuian diagnosa
Untuk pemetaan pikiran-pikiran atau jiwa intelektual.
Jenis diagnosa
Verbal dan non-verbal
Strategi diagnosa situasi
Identification situation (identifikasi situasi)
Identifikasi akar permasalahan dan apa yang melatarbelakangi permasalahan tersebut.
Code and location (kode dan lokasi)
Apakah kode dalam permasalahan masuk pada rana politik,budaya, agama maupun social.
Finding
Temukan objek dari permasalahan tersebut dengan menganalisis siapa yang paling bertanggungjawab dalam persoalan yang terjadi.
Action plan
Lakukan aksi perencanaan atau solusi setelah mengetahu yang terjadi  pada point a,b, dan c.

Drs.waspada sunting,M.Ag.
Manajemen wacna public

Pada materi ini dibagi kelompok dengan 4 kelompok.
Ada kelomok international 5 (lima) orang
Kelompok Asia 5 (lima) orang
Kelompok Indonesia 5 (lima) orang
Kelomok Sulawesi selatan 6 (enam) orang
Dari setiap kelompok di minta untuk mencari lima atau 6 isu sesuai masing-masing jumlah kelompok. Salah satu dari isu itu diangkat untuk di jelaskan mengapa isu itu di angkat dan sedikit pnjelasan tentang isu yang diangkat. Setelah penjabaran topik atau wacana maka diberi masing-masing kelompok untuk memberi masukan dan tanggapan kepada kelompok yang menjabarkan itu.Karena kelompok saya adalah kelompok Sulawesi selatan,maka topic atau wacana yang kami ambil adalah tentang wacana pilkada 2018 di Sulawesi selatan.salah satu permasalahan yang diangkat adalah adanya salah satu intervensi kandidat untuk mendukung dengan secara “bukan demokrasi’. Selanjutnya adalah pembuatan posko-posko pemenangan dilokasi-lokasi elit yang menghabiskan anggaran yang tidak sedikit. Selanjutnya adalah penguasaan daerah-daerah tertentu, jadi sulsel ini sudah di bagi-bagi basic nya.di bagian selatan si A punya, utara si B punya  dst. Ini menjadi masalah karena di bagian-bagian tertentu, tentu ada intervensi yang terjadi. Adapun kelompok berikutnya adalah membahas tentang teroris berskala international, teroris atau radikal dalam negeri, Asian games yang di Malaysia. Dari masing-masing kelompak memberi argument dari wacana yang diangkatnya.

Dalam materi ini, pematerio memberi motivasi dengan cara menyarankan untuk membuat kebunide hari ini sehingga suatu saat kita dapat menuai dari ide yang kita tanam.
Memperbanyak membaca untuk mempekaya diksi.jangan memberi diksi multitafsir pada tulisan kita sehingga tidak membuat pembaca merasa ambigu dan tidak bisa menbak apa maksud dari tulisan kita sebenarnya.
Setelah itu cari media yang sinkron dengan tulisan kita, sehingga mudah untuk dimuat. Ketika tulisan kita ingin dimuat maka kenali media itu. Pepatah mengatakan tak kenal maka tak saying tak saying maka tak cinta. Begitu pula dengan media harus tahu dan kenal sehingga tulisan kita mudah untuk dimuat.
Pilar wacana politik:
Ilmu
Amal
Analisis wacana
Sabar
Tantangan wacana politik:
Kapitalisme media
Media arus utama
Lifestyle umat
Media daring(dalam jaringan)
Media social
Kewajiban tomat (tokoh umat)
Istiqamah
Bangun strategi
Toga (tokoh agama) dan tomas (tokoh masyarakat):
Penggiat wacana
Jihada media

Dr. H.Usman,s.Ag.,M.Pd
Pemimpin cedas (piker) dan bijak (hati):
Ability anf abstact thinking (kemampuan berfikir abstrak)
Emotional ability stability (kestabilan emosi)
Social perception (persepsi social)
Structuring the situation
Controlling group behavior
Spokeman of the group
Communication skill
Profesionalisme
Pemimpin harus menguasai watak atau perilaku anggotanya sehingga ketika tejadi miss komunikasi maka dengan mudah dui selesaikan.apakah perlakuan sama. Tentu tidak.mungkin ini tidak adil. Ini adil sebab kita memberi perhatian sesuai watak dan porsi masing-masing.kita tidak bisa menyamakan sifat si mudah tersinggung dengan sifat yang kebal dengan ketersinggungan sebab penerimaanya berbeda. Kita justru menzalimi ketika kita ingin menyamakan dari hal atau perilaku nereka yang berbeda sebabmereka mempunyai latar belakang kehidupan atau lingkungan yang berbeda sehingga perilaku dan watak merka bebeda pula.
Pemimpin itu harus pandai;
Orator
Dalam hal ini bisa meyakinkan anggota apa yang akan kita lakukan.
Konseptor
Harus pandai membuat konsep
Eksekutor
Setelah menyampaikan tadi ide atau gagasan dan sudah terkonsep dengan baik maka hal berikutnya adalah kerja atau aksi dari konsep ide itu.

Leader itu harus mempunyai:
Vision
Strategy
Decisions
Challenge
Tim work
Creativity
Motivation
Ambition
Pemimpin cerdas dan bijak itu:
Punya ide
Punya rencana
Punya aksi
Salah satu kunci sukses seorang pemimpin adalah adalah handal berkomunikasi, menerima kritik dan saran.

Demikianlah resume saya,terima kasih untuk semua pihak yang memberi ilmu selama beberapa hari ini. Sepertinya taka da yang bisa saya bawa pulang selain resume ini sebagai bekal pengetahuan tentang kepemimpinan saya kedepan. Sebab tanpa saya membuat resume ini, saya merasa rugi menerima materi dari orang-orang hebat yang memberi materi beberapa hari ini.
Terima kasihku tak bisa memberi apa-apa kepada bunda aisyah,pemateri bagian kemahasiswaan dan panita serta kawan-kawan sekalian. Banyak hal yang saya dapat yang tidak dapt saya tuliskan karena keterbatasan ilmu tulis saya.
Di akhir tulisan ini saya ingin ber HIUMA KASIH sebab zamannya TERIma kasih sudah lampau. Masak dari zaman penjajahan sampai sekarang TERI terus,pantas tidak maju-maju, ubahlah jadi HIU atau PAUSma kasih.(hehe)

Pemimpin profetik

Nama: herman
Ketua umum international black panther karate indonesia unit UIN alauddin Makassar
Jurusan: Ilmu Perpustakaan
Fakultas: Adab dan Humaniora
Konsep kepemimpinan teori politik  profetik Erdogen

Jadi konsep yang saya akan lakukan kelak jika jadi pemimpin adalah Konsep kepemimpinan teori politik  profetik Erdogen. Saya kagum dengan gaya kepemimpinannya, selain nabi Muhammad tentunya karena pemimpin sejati yang patut diteladani hingga akhir adalah nabi Muhammad saw. namun dari cara kerja Recep Toyyip Erdogan adalah salah satu ciri kepemimpinan yang dilakukan oleh rasulllah saw. sehingga tidak salah bila kita mengagumi cara kepemimpinan para tokoh yang merupakan toko elit yang berpegang teguh pada terciptanyan masyarakat yang damai dengan memanusiakan manusia, mencegah kemungkaran dan tentunya taat pada sang pencipta. Sejatinya pemimpin adalah bagaiaman ia di inginkan oleh masyarakat,bagaimana ia mampu mengemban amanah yang dipercayakan masyarakatsehingga ia mampu beretengger di ujung tombak sebagai lini atau sector depan sebagai “penunjuk” keselamatan,kedamaian,ksejahteraan suatu masyarakat. Pemimpin yang hebat adalah ia yang bergerak sebagai ujung tombak dan masyarakat cerdas adalah pangkal tombak yang mampu membantu pemimpin yang diujung itu mencapai kejayaan dan kseuksesan. Sebaliknya, sehebat apapun seorang pemimpin jika masyarakatnya “buta” batin dan dan buta sifat dan sikap maka pemimpin akan jatuh jua. Bisa dibayangkan, seorang pemimpin berjuang setengah mati lalu jutaan masyarakat yang menahanlaju juangnya, maka ujung-ujung dari perjuangan itu maka akan jatuh jua. Sehingga ketika ada sebuah organisasi,lembaga atau negarasekalipun jatuh terpuruk maka jangan langsung menjastifikasi bahwa itu adalah “kegagalan” sang pemimpin, namun coba telusuri apa dan mengapa hal itu bisa terjadi. Namun, anehnya sekarang adalah masyarakat bahakan tokoh masyarakat sekalipun lngsung percaya dengan apa yang dilihat oleh mata mereka. Ini mungkin salah satu faktornya adalah factor politik dan factor “dendam” politik sehingga ketika lawan politiknya tesandung suatu masalah maka ia langsung menghujat,mencaci dan berusaha menjatuhkan.
Kita butuh pemimpin yang memiliki prinsip memanusuiakan manusia, mencegah kemungkaran dan tentunya kembali pada sang pencipta. Salah satu tokoh itu adalah Recep Toyyip Erdogan.

Recep Toyyip Erdogan seorang  tokoh besar, besar dalam perpolitikan, bersosial, agama dan sebagainya. Ini di tandai dengan kemajuan negara Turki  baik dari segi pertahanan, perekonomian, politik dan  segi  keislaman. Ditangan toyyib erdogan islam turki kembali jaya. Tak dapat dipungkiri bahwa elektabilitas erdogan dalam memimpin turki sangat luar biasa.
Kepemimpinan tersebutlah yang menjadi konsep kepemimpinan yang akan saya lakukan kelak jika menjadi pemimpin.yakni kepemimpinan menggunakan teori politik profetik. Teori ini digagas oleh orang Indonesia yakni bapak kuntowijoya dizaman sekarang ini teori tersebut sangat relevan digunakan untuk mengembalikan kejayaan islam. Meskipun Indonesia bukan Negara islam namun dari kemajemukan islam harus bisa bangkit dan memperlihatkan bahwa islam bukan hanya sekedar label namun merupakan kunci-kunci kemajuan Indonesia. Adapun pun bagan teori politik profetik oleh Amad Junaidi adalah sebagai berikut:

teori politik profetik

bagan: proses implementasi teori politik profetik oleh Ahmad Junaidi

Junaidi (2016 , 13-15 )  menjabarkan teori politik profetik sebagai berikut:
Humanisasi
Dalam ilmu sosial profetik, humanisasi artinya memanusiakan manusia, menghilangkan “kebendaan”, ketergantungan ,kekerasan dan kebencian dari manusia.
Dari defenisi tersebut penulis memahami bahwa sikap dasar manusia hidup dipermukaan manusia memanusiakana manusia dan hak dasar manusia adalah dimanusiakan  manusia. Olehnya itu, setiap manusia tidak ada yang ingin terjajah, semua manusia menginginkan sebuah kemerdekaan, sebab itu model kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan dengan konsep politik profetik tersebut sangat cocok di terapkan di negara tersebut. Hal ini guna untuk membangkitkan kejayaan Turki sebagai negara islam di tengah-tengah gemerlapnya dunia barat yang sangat mudah untuk mempengaruhi masyarakat Turki.
Tak ayal sang presiden sesekali turun tangan mengurusi persoalan rakyat Turki. Pernah penulis membaca sebuah artikel bahwa suatu ketika sang presiden mendapati salah seorang warganya meninggal, maka beliau turut membawa mayat tersebut ke kuburan untuk di makamkan, selain itu belaiu juga pernah mendapati warganya yang akan bunuh diri, dengan perlahan ia mendekati dan menyelamtkan warga tersebut. Inilah ciri pemimpin yang memanusiakan manusia, ketika dalam keadaan genting jabatan kepresidenannya di lepas dalam artian bahwa tidak ada gengsi, sekat apalagi angkuh. Jabatan hanya sementara, kebaikan lah yang akan menyelamtkan kita kelak. Harta yang berlimpah adalah warisan untuk keluarga, tapi harta kita untuk orang lain adalah kebaikan. Semakin banyak menabuh kebaikan semakin banyak kita menuai.
Liberasi
Liberasi dalam ilmu agama sesuai dengan konsep al-nahi ‘an al-mungkar mempunyai makna melarang atau mencegah segala tindak kejahatan.
Secara garis besar tidak ada yang bisa menghancurkan kejahatan di dunia ini secara spontan dan tidak ada manusia yang mampu menghapuskan kejahatan seluruhnya karena kejahatan adalah fitrah adanya hingga akhir kelak. Namun dalam agama islam manusia diberi petunjuk untuk mencegah suatu kejahatan. “jika engkau menemui suatu kejahatan maka cegahlah dengan tanganmu, jika tidak mampu maka dengan lisanmu dan jika masih tidak mampu maka dengan hatimu, dan itu adalah selemah-lemahnya iman” (sebuah hadits). Panduan itu sudah sangat jelas, manusia diberi kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang kemampuannya dari segi otot seperti sahabat nabi umar bin khattab, ada yang diberi kemampuan otak yang cemerlang (berlisan) seperti ali bin abi thalib dan sebaginya.
Sebab itu paling salah kita ketika tidak bisa mengambil hikmah atau pelajaran dari contoh-contoh kehidupan para pembesar-pembesar islam terutama nabi akhir zaman sang Rasul yakni Rasulullah saw. Belia di kirim oleh Allah  sebagai uswatun hasanah yakni teladan yang baik.

Transendensi adalah unsur terpenting dari ajaran islam yang terkandung dalam profetik dan sekaligus menjadi dasar  dari dua unsur lainnya yakni humanis dan liberalisasi.
Dalam wikipedia (2017)  “transenden (inggris:transcendent; Latin: transcendere)merupakan cara berpikir tentang hal-hal yang melampaui apa yang terlihat, yang dapat ditemukan di alam semesta. Contohnya, pemikiran yang mempelajari sifat Tuhan yang dianggap begitu jauh, berjarak dan mustahil dipahami manusia.
Hal ini berarti tauhid dan meng”Esa”kan Allah dengan berdasar pada firman-firman Allah sebagai tuntutan dalam memerintah atau memimpin. Nah inilah yang diterapkan sang presiden  Recep Toyyip Erdogan. Tak ayal, negara Turki kembali ke era emas dengan menerapkan teori profetik tersebut yakni humanisme, liberalisme, dan transendese. Sangat berbeda dengan presiden sebelumnya Mustafa Kemal yang menganut paham sekulerisme  yakni institusi atau badan negara berdiri terpisah dengan agama atau kepercayaan. Dalam hal berbeda dengan tuntutan Al-Qur’an dan al-sunnah sebab Al-Qur’an diturunkan untuk menjadi pedoman hidup bagi umat islam. Padahal diketahui bahwa salah satu dinasti keemasan turki adalah dinasti utsmani yang merupakan orang-orang islam yang berjaya dimasanya. Inilah yang menjadi dasar untuk mengembalikan kejayaan Turki dibawah pimpinan Recep Toyyip Erdogan seperti dimasa kepemimpinan  Jamzuri Sultan Sulaiman al Qanuni atau sulaiman yang agung(1552), Nah tentunya teori politik profetik ini sangat cocok di terapkan di Indonesia yang berbagai varian suku, budaya, agama,ras. sebenarnya teori politik profetik ini hadir untuk memecahkan paradigma atau pemahaman kapitalisme dan sekuralisme.

Dari penjelasan sini penulis bpenulis berkesimpulan bahwa teori politik profetik ini menjadi impian untuk memajukan suatu instansi,baik skala kecil sampai skala besar. Seperti memanusiakan manusia, mencegah kejahatan dan bertauhid dalam artian bahwa semua yang kita lakukan adalah atas izin dan ridho sang pencipta.

Dari awal pembahasan saya membahas bahwa saat ini masyarakat sudah  banyak mengalami degradasi. Mungkin karena factor kepemimpinan yang mereka inginkan kurang dari apa yang mereka harapkan. Dan memang perlu di garis bawahi bahwa hari ini masyarakat kita kurang teladan dari para pemimpin-pemimpinnya. Olehnya itu, secara garis besar mereka tidak bisa di salahkan seratus persen sebab mereka tidak melihat sosok pemimpin yang ia banggakan, yang ia terima dengan lapang. Sebab politik yang menggejolak, parahnya adalah money politik di beberapa daerah ketika menjelang pemilihan. Dan saya rasa ini bukan lagi rahasia khusus karena ini sudah menjadi rahasia umum yang mereka bahasakan dengan “serangan fajar” dan anehnya adalah mereka paham,mereka tahu bahwa itu salah namun tetap saja ikut dengan arus itu. Karena beranggapan bahwa kapan lagi saya bisa dapat maaf ”uangnya” kalau bukan sekarang. Mereka berfikir bahwa ketika yang dipilih sudah duduk di kursih putar yng empuk maka mereka tidak peduli lagi sehingga mereka bersikap apatis. Selain itu intervensi-intervensi juga melatarbelakangi masyarakat yang apatis tadi. Saya yakin bahwa masyarakat yang ter’intervensi” tadi bersikap apatis. “ya sudahlah, siapa pun pemimpinnya akan mati juga kalau tidak bekerja, lebih baik urus diri sendiri dan keluarga daripada ikut dosa berjamaah dengan mereka-mereka” mungkin kira-kira bahasa mereka kurang lebih seperti itu sehingga untuk membantu memajukan suatu daerah masyarakat itu apatis,mereka menyerahkan semuanya kepada pihak pemerintah dan pihaknya untuk mengurusi itu namun semestinya pemerintah dan rakyat saling bahu membahu untuk memajukan suatu daerah.
Saya ingin berilustrasi dengan sebuah kejadian yang mungkin saja terjadi di berbagai daerah yang mungkin saja pula daerah itu krisis kepemimpinan.
Suatu ketika di suatu daerah hiduplah si fulan bersama anak dan istrinya. Karena orang daerah tentunya mereka petani. Tibalah saatnya untuk pemilihan desa di kampung itu. Mereka sangat alim dan percaya bahwa bermain “kotor” itu tentu hasilnya akan kotor juga. Sehingga suatu hari sebelum pemilihan ia di datangi oleh tim sukses dari calon desa tersebut. Mereka di janji beribu janji plus plastic hitam dan karung kecil berisi beras. Karena keyakinan bapak fulan tadi maka ia tidak terima. Setelah itu tim sukses tadi pulang dengan membawa hasil kosong. maka di cap lah Ia bahwa ia lawan. Ya benar saja, si fulan adalah lawan dalam artian bahwa bukan pemilihnya. Setelah penghitungan suara, maka yang tadi itu menang jadilah ia pak desa. Lalu kemudian muncul, tim sukses tadi mendata semua pemilih yang berlawan arus sehingga ketika ada bantuan pasti hanya pemilihnya yang nomor satu, ada pembangunan maka pemilihnya yang nomor satu. Yang terpilih tadi menyepelekan warga yang berlawanan arus. Seharusnya adalah tidak pemimpin pemilik sepihak ketika ia sudah menduduki jabatan karena ia adalah pemimpin mereka semua. Inikan Negara demokrasi, kalau ada intervensi seperti itu ya sudahlah tidak usah adakan pemilihan toh juga ujung-ujungnya seperti itu. Apa ia suau daerah akan maju jika ini tumbuh dan berjamur, apa ia pemimpin bisa bekerjasama dengan masyarakat dengan kondisi seperti ini. Sekarang sudah era modern, saya berfikir bahwa keyakinan seseorang akan keimanan semakin menurun sehingga hal apa saja bisa terjadi. Disinilah pemimpin yang mempunyai jiwa kemanusiaan dibutuhkan di tengah-tengah keterpurukan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Jamzuri, bekas santri Universitas Al-Azhar Egypt, bekas santri  UI-Politik dan Hub.International.Mjamzuri.com/index.php/artikel/politik-hub-international/127-pembaharuan-pemikiran-politik-turki-islamisme-ke-kemalisme. Diakses pada 21 Agustus 2017.
Skripsi Ahmad Junaidi (kebijakan politik Toyyib Erdogan dan Islamisme Turki Kontemporer) fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga:Yogyarta, 2016
12370042_BAB-I_IV-atau_V_DAFTAR PUSTAKA.pdf. Diakses pada 21 Agustus 2017

Senin, 14 Agustus 2017

testimoniku saat tour dalam rangka pengembangan kapasitas lembaga kemahasiswaan surabaya-malang-jogja

Nama Heman
Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
International Black Panther Karate Indonesia Unit UIN Alauddin Makassar
Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab Dan Humaniora
Testimoni
Assalamualaikum Wr.Wb.
Memulai testimoni ini, saya mengucapkan puji syukur kehadirat Allah swt karena saya diberi kesempatan untuk bisa mendapatkan kesempatan yang sangat berharga ini yakni mengikuti tour pengembangan kapasitas lembaga kemahasiswaan yang mendatangi 5 (lima) perguruan tinggi di Jawa. Saya sangat bangga dan senang mendapatkan kesempatan berharga ini. Perguruan Tinggi pertama yang kami datangi adalah Perguruan Tinggi Sunan Ampel Surabaya pelajaran berharga yang kami dapat adalah bahwa di perguruan tinggi tersebut memiliki 2 (dua) program pokok yakni pertama membina mahasiswa, menggembleng sehiongga mampu bersaing dengan mahasiswa diluar Perguruan Tinggi Sunan Ampel Surabaya. Mendidik dengan hati, mendekati mahasiswa layaknya orangtua sehingga pengajar atau dosen dapat mengetahui sifat dan psikologis mahasiswa, mendorong mahaisswa untuk menghasilkan suatu karya sebelum meningalkan kampus tersebut. Yang kedua adalah menggembleng para alumni, jadi 2 (dua)  hari sebelum wisuda kampus tersebut mengadakan pembekalan sehingga mahasiswa diberi petunjuk atau saran untuk bekerja. Bahkan kampus tersebut mengundang seorang pengusaha untuk merekrut pekerja atau mahasiswa yang baru lulus di kampus tersebut. Setelah materi pembekalan selesai, pengusaha tersebut tes wawancara dengan mahasiswa dan setelah lulus berkas dan wawancara, maka mahasiswa tersebut direkrut jadi karyawan. Cukup tersanjung dengan pihak birokrasi kampus ini, bagaimana tidak, mereka memberdayakan mahasiswanya dengan mencarika jaringan diluar sana. Bekerjasama dengan pihak pemerintah dan beberapa instansi untuk dimohon agar mahasiswa yang berkompeten diberdayakan.
Selanjutnya di universitas Malik Ibrahim Malang, di kampus ini para birokrasi kampus memberi ruang kepada mahasiswa untuk bergerak, berbuat dan menghasilkan suatu karya. Pelajaran penting adalah mengayomi mahasiswa dan membuat nyaman mahasiswa menimpa ilmu dan berproses dengan mengembangkan bakat dan minat mereka sesuai skill dan kemampuan mereka. Kampus begitu disiplin dengan menerapkan lampu mati secara otomatis pada waktu yang ditentukan sehingga di atas jam tersebut tidak ada pergerakan dikampus tersebut. Tentunya memiliki dampak positif yang banyak dan juga memiliki dampak negatif.
Salah satu dampak positifnya adalah keaman mahasiswa  pada area kampus terjaga dengan artian bahwa kecil kemungkinan terjadi hal buruk pada mahasiswa karena sudah tidak ada mahasiswa dikampus. Dampak negatifnya adalah mahasiswa terpotong waktu untuk berproses, mungkin saja ada kegiatan malam yang berdampak positif, tentunya dengan pengawasan satpam atau security, namun karena lampu tidak menyala sehingga tidak terlaksana kegiatan tersebut.
Namun harus dipertimbangkan lebih banyak dampak positif dan dampak negatifnya.
Selanjutnya adalah Universitas Negeri Malang yang disingkat dengan UM, kenapa bukan UNM karena UNM bisa jadi Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Manado dll. Nah untuk membedakan Malang dengan Universitas yang berawalan “M” tadi maka Universitas negeri Malang menyingkat nama kampusnya dengan UM (Universitas Negeri Malang). Kampus ini telah melahirkan mahasiswa-mahasiswa yang gemilang diluar sana, prestasi-prestasi yang ditoreh pun tak main-main, baik tingkat nasional maupun international. Kampus ini adalah salah satu kampus tertua di malang dengan nama “IKIP Malang” kala itu. Seperti kampus-kampus sebelumnya, para mahasiswa diberi peluang untuk bisa berkreasi, berkarya dengan fasilitas sesuai kebutuhan, seperti saran dan prasarana yang memadai.
Lalu universitas kedua terakhir adalah universitas Muhammadiyah malang, saya takjub dengan kemegahan kampus tersebut. Uniknya lagi adalah kampus bercorak “islam” dengan menyandang Muhammadiyah, namun mereka tidak hanya menerima mahasiswa yang beragama islam, non-muslim pun diterima yang lulus masuk dikampus tersebut. Yang tidak diterima adalah yang tidak beragama karena kampus tersebut adalah kampus ‘beragama”. Ini adalah salah satu corak keberagaman di universitas tersebut, tidak memandang suku, ras, agama maupun etnis. Bahkan bukan hanya mahasiswa dalam negeri, mahasiswa luar negeri pun tak jadi masalah selagi menaati peraturan yang ditetapkan oleh kampus tersebut. Kampus ini memiliki pariwisata, hotel dan kampong pelangi serta kafe yang gagas oleh para mahasiswa dan birokrasi kampus. Hal seperti ini mungkin bagus pula dikembangkan di UIN alauddin Makassar.
Untuk di Universitas Islam Negeri  (UIN) Alauddin Makassar sendiri memiliki ternak bebek disekitar Area Kampus. Saya sendiri pernah mendatangi kandang tersebut dan lumayan banyak bebeknya dan menurut wawancara dengan penjaga bebek tersebut setiap hari minimal 100 atau 150 butir telur perhari. Mungkin sedikit pemberdayaan baik ternak dan peternaknya sehingga lebih berkembang lagi dan kalau bisa mungkin beberapa tahun berikutnya bisa membangun resto bebek UIN Alauddin Makassar.
Dan universitas kunjungan terakhir adalah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kampus ini konon adalah induk dari UIN Alauddin Makassar sehingga hubungan kedua UIN sudah terjalin sangat erat. Sharing dan saling bercanda adalah cara untuk mencairkan suasana. Seperti universitas sebelum-sebelunya, universitas tersebut memberi peluang untuk mahasiswanya untuk belajar berproses dan berkarya, menggemblengnya dan mendampingi untuk memantau dengan memberikan dosen pendamping kepada lembaga kemahasiswaan. Seperti kampus-kampus sebelumnya bahwa mahasiswa diberi peluang dan didukung untuk berkarya dan berkreasi sesuai bakat dan minat masing-masing.
Yang saya pahami adalah semua universitas tersebut memiliki atauran dan kebijakan yang bervariasi, tentunya sesuai kebutuhan lokal. Aturan tersebut tak ayal, ada yang pro dan kontra untuk mahasiswa, namun yang saya pahami pula bahwa aturan dan keijakan tersebut tidak dibuat serta merta tentulah di pertimbangkan dengan seksama, walau kadang kontra namun diperhatikan sisi positifnya.
Lalu yang saya pahami selanjutnya adalah dari kelima kampus tersebut semua bersih dan asri. Tak ada sampah berserakan dan rumput-rumput liar serta jalanan yang bagus, tata parkir yang rapi dan tanaman tumbuh dengan indahnya sehingga sejuk dipandang mata.

Demikianlah testimony saya, testimony tersebut tidak melebih-lebihkan namun itulah sebagian kecil pelajaran yang saya dapat selama kunjungan diberbagai kampus di Jawa dalam rangka pengembangan kapasitas lembaga kemahasiswaan.
Terima kash yang tak terhingga kepada Bunda prof. Aisyah selaku wakil rektor III bagian kemahasiswaan yang berjuang keras memberangkatkan kami sehingga mendapatkan plajaran tak terhingga dari keluarga kami di luar Sulawesi. Kepada Pak Alwan,terima kasih dukungannya, sempai bahar yang membimbing dan menjadi penghulu perjalanan kami, menghibur di atas bus sehingga teman-teman tidak mabok, kepada para pendamping para wadek III yang senantiasa mendampingi kami, menegur dan tentunya memberi dukungan dan saran serta kritik.
Mohon maaf jika selama perjalanan saya melakukan kesalahan,karena saya sadarbahwa saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf. Saya tak punya daya membalas kebaikan para birokrasi kampus, para pendamping dan teman-teman. Cukuplah Allah yang tahu dan membalas kebaikan kalian semua berlipat ganda. Aamiin Ya Robbal Alamin.
Assalamualaikum Wr.Wb.