Monografi-ku edisi I part 89
Pernah suatu hari tikus berlarian di tengah persawahan.tikus itu berlari mengadu kepada si ayam.ayam ada perangkat tikus,tolong aku."katanya.
Ohh tikus kasian nasib mu tapi maaf itu bukan urusanku.jawabnya.
Lalu tikus pun berlari ke kambing.kambing tolong ada perangkap tikus."katanya.
Sungguh aku kasihan tikus tapi maaf saya tidak punya urusan dengan itu."jawabx.
Lalu si tikus lari sekencang mungkin menuju si kerbau.
Kerbau ada perangkap tikus."katanya.
Hahahhha..aku ini binatang besar tidak mungkin aku terjebak oleh perangkap tikus.sungguh kasihan tapi tidak urusannya dengan ku.maaf.
Jawabx.
Lalu betul saja,malam pun tiba.perangkap tikus itu berbunyi"prak" lalu si istri petani itu terbangun dan pergi meraba jebakan itu.lalu dlam perangkap itu ternyata ular.sang istri pun tergigit.
lalu dia pun terbaring sakit.pak tani bingung mau menjamu apa pada orang yang datang.
lalu beliau teringat dengan ayam.di potonglah sang ayam.tapi hari semkin berganti,akhinya sang istri pun meninggal.lalu pak tani lagi-lagi bingung mau menjamu apa tamunya.lalu teringat lah si kambing.tamu semakin banyak dan makanan audah habis.pak tani pun pusing kepala memikirkan makanan untuk tamu.maka pak tani pun memotong kerbau itu.
sahabat jangan pernah menganggap penderitaan sahabat kita tidak ada hubungannya dengan kita.tenyata hidup ini berantai,kadang hari ini hal yang dialami saudara kita itu yang kita hadapi hari-hari berikutnya.
kesusahan yang di alami saudara kita hari ini tidak mnutup kemungkinan kita mengalami hari-hari berikutnya.
#.kukutib
Monografi-ku edisi II part 90
Orang yang cerdas tanpa ilmu tinggi adalah orang yang selalu memikirkan kondisi lingkungannya, memikirkannya dan mencari solusi. Bukan ia yang pasrah, berpangku tangan lalu mengharapkan semua selesai dengan baik-baik saja.
Mari berkaca para pendahulu negeri ini.
Adam Malik misalnya, saya tidak bisa membayangkan apabila beliau mengenyam pendidikan tinggi. Beliau hanya selesai sekolah HS sederajat SD tetapi pernah memimpin sidang PBB di masanya.
Lihat pula mantan presiden RI bu Mega, yang tidak sampai selesai di perguruan tinggi, tetapi pernah memimpin negeri indonesia yang berjumlah ratudan jiwa penduduk dengan ragam budaya, bahasa, suku, ras, beribu-ribu pulau dengan kekayaan alam, fauna dan flora, beribu-ribu tambang dengan berbagai jenis tambang. Terlepas dari berbagai kontroversi, tetapi beliau telah mampu membuktikan diri bahwa tanpa gelar tetapi mampu menuju ujung tombak kekuasaan.
#.
Monografi-ku edisi II part 91
bagaimana ya rasanya jadi sarjana muda.apa yang berubah?
apakah rasanya seperti orang yang menyebrangi sungai yang besar,lalu menyebrang dan sampai di sebrang dengan selamat.
Lalu saya berfikir mungkin ada seorang sarjana muda,yang menengok ke belakang(sungai) itu lalu ternyata dalam perjalanan melewati sungai itu ia pernah hampir tergelincir dan hampir terbawa oleh arus lalu ada teman seperjuangan yang meraih tangannya dan ia kembali berjlan pelan,setapak demi setapak untuk sampai di ujung jembatan.
lalu hari ini sang sarjana muda itu mengenang semua dan ternyata...
pengorbanan yang dlu telah terbayar hari ini,dan seberat apa pun dia telah berlalu,dia adalah masa lalu yang menjadi cerita di masa depan.
#sang sarjana muda
Monografi-ku edisi II part 92
Kenapa engkau sangat hebat.kenapa kami tidak sepertimu.
Karena aku sangat cinta mesin,mesin adalah jiwaku.
(membuka tas,menemukan gambar2 yang di potretnya)
Kamu tidak bodoh,namun jiwa mu bukan di mesin.jiwa mu adalah photografi.
Bayangkan jika aku belajar photopgrafi yang aku tidak tahu seluk beluknya.apa aku bisa?
Tidak.
Aku jauh di belakang kamu ketika di photografi,tetapi di mesin,mungkin tidak.
Keahlianmu ada pada jiwamu.
"jangan mengejar kesuksesan,taoi jadilah orang besar.ketika engkau jadi orang besar kesuksesan menyertaimu".
Sekolah bukan atas ijazah yang kau kejar.Namun,sebanyak apa ilmu yang kau timba.
Chancad sekolah atas dasar ilmu,bukan ijazah.karena ijazah yang di dapatnya ia berikan kepada anak majikan orang tuanya.
Jadilah seperti apa yang kau inginkan,karena itu adalah hidup kita.
Hidup bukanlah fisika yang belajar tekanan.
Hidup bukan matematika yang menguras pikiran karena terlalu "perhitungan".
Hidup bukanlah bahasa inggris yang lain arti,lain penyebutan dan lain tulisan(lain di mulut,lain lidah dan lain dihati)
Hidup adalah seni yang menggambarkan keindahan,kejujuran,cinta,kedamaian.
#.idiot
Monografi-ku edisi II part 93
Orang tua yang memarahi hingga memukul anaknya yang bandel sudah menempatkan dirinya sebagai orang tua. Sebab jika membiarkan anak bandel tanpa di tegur, maka apa bedanya orang lain yang melihat anak orang lain yang bandel. Orang lain mungkin hanya diam, kalau tidak, mungkin mencibir. Begitu pula Allah kepada hamba-Nya. Kita di tegur berupa coba dan ujian bukan karena tidak sayang, tetapi karena ujian dan teguran itulah Allah menyanyangi kita. Ketika ada orang yang "merasa" sudah taat, tetapi toh di uji juga maka disitu Allah ingin kita lebih dekat lagi kepada-Nya. Di balik ujian dan cobaan itu Allah telah membungkus dua kado/hadiah untuk kita. Pertama, kado yang dibungkusnya dengan indah nan rapi ketika bersabar. Kedua, kado di bungkusnya baik, tetapi berisi uji dan coba (lagi) ketika tidak bersabar menghadapi ujian-Nya. Allah akan memberikan kado terindah itu ketika kita telah bersabar, bungkusan itu disimpannya dengan baik tanpa memberikan kepada orang lain.
.
Monografi-ku edisi II part 94
Sabtu pagi ku mulai aktivitas setelah malamnya berbegadang.
Lalu membantu nenek mengembalakan sapi-sapinya.
Sarapan pagi dngan daging kambing lalu pergi ke kebun memetik kacang bersama nenek dan tante.jam 12 siang ku pulang dengan rencana mengumpulkan anak2 "the young generation of batu putih ulujangang".Namun,berbalik arah.belum turun di motor dari kebun saya pun di panggil angnga ke bantaeng.
Lalu ku mulai rute,kampungku (kec.bontolempangan),lalu menuju kecamatan biringbulu,lebih jauh menuju kec.tompobulu(malakaji),menuju loka' (menikmati dinginnya kabut di gunung loka),rumbia kec......( ) lalu melaju menuju kabupaten jeneponto, dengan kabut yang hanya kurang lebih 10 m.Lalu teringat peristiwa asap di riau tahun lalu.yang di kelilingi asap pekat.
Di tengah2 perjalanan ku di manjakan oleh segerombolan anak2 di bawah umur beragi rokok dengan temannya.
Tidak jauh berjalan aku pun di suguhkan oleh pemandangan warna-warni.mereka
Siswa-siswi yang mencoret2,bukan hanya baju namun,muka dan seluruh kepala pun di coret-2nya.
Jauh berjalan dengan jalan berliku dan berkelok-kelok di antara kabut itu.akhirnya sampai di kabupaten bantaeng (lannying)dengan lelah plus penat luar biasa.
Beberapa saat kemudian kami di suguhi tahu isi hangat plus kopi asli (pahitnya) karena di proses sendiri(kopi dri kebun)
Hangatnya kopi plus tahu itu sehangat perbincangan kami dengan tuan rumah.lalu smpat ku tanya mata pencahariannya..
Ternyata mata pencahariannya hanya bertani bawang.
Lalu ku tawari untuk menanam jagung manis.dan sepertinya di terima usulan itu karena sudah ada beberapa di daerah lain yang menanam dan hasilnya lumayan menajnjikan.
tidak terasa hari pun semakin sore,kami pun bersiap2 untuk balek ke kampung.
Dengan bismillah,kami berangkat melaju di antara hujan gerimis dan jegatan kabut tebal.
berjalan lebih jauh meninggalkan bantaeng,malam pun tak terhindarkan.
sialnya adalah motor tanpa lampu plus selalu mogok.lalu di identifikasi dan di analisa ternyata di bagian bensinnya.
Monografi-ku edisi II part 95
Terkadang menampakkan kebodohan tidak dengan diam, lugu dan menganga seolah tidak tahu apa-apa.
Tetapi terkadang menampakkan kebodohan juga dengan merasa paling bisa, paling pintar dan seolah sesuatu hal baik tidak akan terjadi tanpanya. Ingat iblis yang taat, alim dan banyak tahu tentang perihal. Tetapi kenapa kemudian di kutuk dan di keluarkan dari surga. Itulah karena memiliki rasa segalanya, dialah segalanya. Jangankan sujud menghargai adam, rasa terima kasih pun karena diciptakan dari Api (yang katanya lebih baik dari tanah) pun enggan. Padahal kalau rasa rendah hati ada pada dirinya sedikit saja dia akan melakukannya, kalau tidak mau menghargai adam paling tidak hormati yang memerintah, yakni yang menciptakanmu.
Kalau merasa paling baik, harusnya mengagumi yang kurang baik itu, menghargai paling tidak kalau tidak mau menghormati. Kalau pun tidak bisa sama sekali cobalah kasihan atau iba pada mereka yang kau anggap tidak sebaik dirimu, maka dengan begitu engkau lebih terlihat lebih baiknya.
Mojografi-ku edisi II part 96
pagi ini ku bengkel honda.
sembari menunggu motor dlam antrian.ku gaet satu koran yang di sediakan.
ku bolak-balik.
ku dapatkan berita pertama.
seorang pembunuhan ribu orang menjadi presiden di filipina.
lalu ku dapati many pacqio bersama kandidatnya yang berada di urutan ke-4.
yang terpilih menjadi presiden adalah yang melanggar HAM.
(tertera dalam surat kabar)
Lalu lebih jauh ku bolak balik koran itu,kudapati perebutan berita perebutan kekuasaan dalam partai berlambang pohon beringin rimbun(golkar).
yang paling trend kandidatnya adalah pak setnov(setia novanto) dan Bapak Syahrul Yasin Limpo(SYL).Dalam wacana itu,setnov di inginkan istana,namun SYL di butuhkan Golkar.
#.beritapagiku
Monografi-ku edisi II part 97
Tersisa seminar tempo lalu.
Saat itu salah satu narasumber berbicara manfaat.
Kebiasaan orang mengatakan apa manfaatnya.
Beliau membalik.jangan selalu menggunakan apa manfaatnya tapi gunakan apa manfaat saya.
Ketika ini yang terjadi tidak tegang rasa antar anggota.karena selalu terpacu dalam diri untuk bermanfaat dlam organisasi itu.semakin banyak manfaat kita semakin bangga pula.
Sebaliknya ketika selalu bertanya manfaat akan selalu muncul tegang rasa dan iri hati karena selalu mencari manfaat bukan mencari seberapa bermanfaat dirinya.
Narasumber itu adalah bapak Quraisy Mathar yang selalu menyajikan materi-materinya disertai joke-joke yang membuat audiance dan peserta enggan untuk mningalkan tempat duduk.misalnya saja seminar tempo dulu,beliau menyajikan materi literasi dan terasi.siapa sangka terasi dapat di jadikan materi semnarik itu,yang beliau kemas dan men-cover terasi dalam materinya.
Pemateri yang bijak adalah pemateri yang membuat betah pesertanya bukan monoton yang sok jaim,tatapan mata tajam,sehingga membuat tegang dan membuat gatal untuk meninggalkan ruangan.
Kapan lagi bisa seminar yang pematerinya seperti pak Ais dan kapan lagi seminar yang pak Ais pematerinya?
#.seberapa bermanfaat kah dirimu.
Monografi-ku edisi II part 98
Senja itu telah tertutup oleh remang-remang malam.
Meninggalkan indahnya senja di ufuk barat.
Suara alunan masjid menggelegar dimana-dimana,menandakan maghrib telah tiba.ku langkahkan kaki menuju masjdi tempat kontrakan.setelah berjalan perlahan menuju masjid sembari melihat ikan-ikan menggelepar-lepar di selokan.Beberapa sapaan dan senyuman hangat masyarakat setempat.
Akhirnya tiba di masjid yang ku tuju.setelah sampai,belum sempat menuju tempat ambil air wudhu,seorang gadis remaja masjid mendatangiku dan spontan bertanya tentang usiaku.
Ternyata di sangkanya saya anak SMA.Betapa kaget ia,ketika katakan saya kuliah dan sudah semester VI.
Semuda itu kah saya atau...
Ahh sudahlah.
Setidaknya mereka mau belajar bersama.
#remaja masjid
Monografi-ku edisi II part 99
menikmati sejuknya malam,remang-remang cahaya rembulan,serta tangisan-tangisan jangkrik.
suara-suara manusia lenyap entah kemana.
kampungku selayaknya"dead country".
separuh penduduknya telah merantau di daerah dan bahkan negeri orang.
Pun yang masih tersisa telah senyap oleh suasana malam.
rasa sosial itu kian hari kian menghilang tegeser oleh peranan teknologi.
silaturahmi sekedar untuk tahu kabar tetangga saja sudah jarang.
#akbulo si batang perlahan akan hilang.
Monografi-ku edisi II part 100
Ayah yang kuat.
Malam itu saya pertama bermalam di rumah bapak setelah saya kembali dari malaysia. Saya hanya 5 hari di gowa (rumah kakek) lalu langsung ke rumah bapak di luwu (kec. Ponrang). Malam itu ayah bercerita kisahnya, dimana ketika saya di malaysia ibu kedua (tiri) dan adik saya meninggal. Ayah mulai bercerita yang kudengarkan dan batuk-batuk serak sesekali. " Ammang, waktu mama mu meninggal dan adekmu, tidak ada yang bapak lihat di akhir-akhir hidupnya. Ruang ICU dan IGD cukup berjarak. Mamamu berada di ICU dan adekmu rusmam berada di IGD, kamu tahu nak, bapak tiap 5 menit bapak harua bolak balik di kedua ruangan itu. Untung ada salah satu meluarga yang standby jaga mamamu jadi bapak bisa lari-larian menengok adekmu. Ketika pagi tiba, suster menelpon meminta bapak ke ruangan adekmu, kamu tahu apa yang terjadi, adekmu telah berpulang, adekmu telah tiada, alat-alat yang menempel pada tubuhnya perlahan di lepas, hancur hati bapak nak, tidak melihat adekmu disisa hidupnya. Lalu saat itu semua pengurusan akan di bawa pulang ke rumah, saya titip mama kamu untuk di jaga oleh keluarga lalu saya pulang bersama Alm. Adekmu rusman. Terharu bapak melihat solidnya teman-teman sekolah dan gurunya, ratusan motor dan beberap mobil mengantar adekmu, ayah yakin begitu banayak menyayangi adekmu. Menjelang sore, setelah pemakaman alm. Adekmu, ayah akan pergi ke rumah sakit, tapi puang aji mengatakan tidak usah ke rumah sakit bapaknya UCU (ucu panggilan rusman), mamanya telah ke mari, bapak sedikit lega, tapi beliau juga sudah meninggal pak. Hancur ayah nak, serasa tidak ada tulangnya ayah, jatuh tersungkur. Baru saja adekmu di makamkan, ibu mu juga harus di menyusul di hari yang sama. Ayah masih ingat kamu dan adekmu ali. Kalian berdua yang masih ayah punya. Ayah harus kuat, kuat, nak. Ketika itu air mata ku berlinang menyimak sedari tadi. Ayah mendapat musibah, cobaan yang begitu beratnya sedangkan saya anak sulungnya tidak ada bersamanya. Ketika itu saya hanya bisa bercerita lewat hp, karena saya baru sebulan lebih di negeri jiran, bersama kakak dan adeknya ayah. Karena ayah tahu malam itu saya kelelahan naik mobil dari makassar ke luwu, ayah pun memintaku tidur dalam pelukan dan tangis sedih malam itu. Ternyata, malam itu mama mendatangiku lewat mimpi, kebiasaan beliau kalau saya datang adalah berbelanja banyak-banyak lalu saya di suruh membawa ke dapur belanjaannya. Ikan balopo dan sagu (tawaro) adalah makanan khas beliau. Mama, adek semoga saja Allah menempatkan kalian bersama orang-orang selamat. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar