Je'ne- je'ne sappara (mandi-mandi di bulan safar)
Di bulan ini musim hujan. Anak-anak di sekolah dasar SDI baliangan di haruskan pergi ke sungai mandi-mandi bawa makanan. Bukan hanya anak-anak tetapi juga para orang tua. Kepala sekolah ketika itu sekaligus pemandu adalah pak alm. H. Muh. Ribi. Beliau membawa surat-surat yang berisikan bahasa arab. Setelah sampai di sungai beliau menenggelamkan surat itu di hulu air lalu mengganjalnya dengan batu. Setelah diisntruksikan, barulah kita semua turun ke sungai mandi-mandi. Balang doriang (sungai durian. Sungai ini berada di bagian bawah bukit di seblah kanan desa. Sungai ini juga yang selalu saya lewati beberapa tahun kemudian setelah sekolah di SMPN 2 Biringbulu. Turun bukit lalu menanjak bukit hingga sampai di lingkungan ciniayo, tempat sekolah itu, sebelum berangkat, saya tidak mandi, mandinya nanti di sungai dengan air yang jernih dan dingin layaknya air es). Kembali. Setelah mandi-mandi, maka tibalah untuk makan-makan, ad pula ibu-ibu yang sholat dua sunnah. Kami anak-anak biasanya bawa 3 atau 2 telur. Satu makan bersama nasi selebihnya dimakan-makan bersama kawan-kawan.
Intermi dan mi sakura masih banyak dengan harga terjangkau. Pernah suatu waktu saya terperosok kedalam lubang yang penuh air, cukup dalam, saya belum bisa berenang. Tetapi saya tidak tahu menahu tanpa sengaja menggerak-gerakkan kaki sehingga saya tidak tenggelam, sialnya saya tidak tahu arah malah masuk ke dalam bagian yang air yang lebih dalam. Kaki mulai lengah, untunglah ada akar kayu yang saya tarik pelan-pelan sehingga saya bisa sampai ke pinggir. Disinilah saya bermula bisa berenang, sehingga hari-hari berikutnya saya selalu ikut dengan senior-senior yang selalu pergi berenang disungai, dulu takutnya saya di dorong ke sungai lalu saya tidak bisa berenang. Sungai itu berada di sisi kiri desa bernama balang lumpakang/dumpakang.
Je'ne-je'ne sappara adalah tradisi atau budaya yang sudah hilang beberapa tahun terakhir. Disini nampak kerjasama dan kegotongroyongan masyarakat, meyambut musim bujan dengan bersuka ria, karena akan memulai bercocok tanam.
e'ne-je'ne sappara tinggal jadi kenangan dan cerita, aktualisasinya tidak lagi.
06, juli 2020
Herman.
Lagi-lagi saya dapat dari pak penceramah yang sudah rentah tetapi cakap dalam berceramah.awal dari ceramahnya sepertinya biasa saja,malah mungkin agak menunduk karena ku sangka akan mengantuk.beberapa menit telah berlalu.isi ceramahnya mulai menghilangkan kantuk.mulut rentahnya mulai komat-kamit tentang imam algazali.
Suatu ketika beliau bertanya kepada muridnya.apakah yang paling jauh?murid sang imam menjawab,bulan,matahari,bintang.lalu sang imam menjawab.semua jawaban benar tapi yang paling benar adalah masa lalu.
Lalu sang imam bertanya lagi.apa yang paling dekat?murid sng imam menjawab,ibu,ayah,saudara,ada pula yang menjawab nenek.sang imam berkata yang paling dekat adalah kematian.Lalu sang imam melanjutkan pertanyaan,apa yang paling berat?muridnya menjawab gajah,ka'bah,onta.sang imam menjawab yang paling benar adalah amanah.Lalu apa yang paling ringan,tanya sang imam kemabli?muridnya menjawab,nafas,awan.kata sang imam semua benar tapi yang pling benar adlah meninggalkan sholat.Yang terakhir sang imam bertanya,lalu apa yang paling tajam?ada yang menjawab,pedang,anak panah.sang imam menjawab itu benar.tapi yang paling benar adalah lidah.
Semoga saja pesan-pesan imam algazali ini tersimpan di hati facebooker dan menjadikan ramadhan ini sebagai ladang amal.ketika mau melihat suksesnya iman yang berpuasa jngan lihat ketika bulan puasa.tapi lihat setelah puasa.karena implementasi dari puasa adlah setelah puasa.apakah masih sanggup menjaga lisan,menjaga amarah,menjaga sikap dan tingkah laku tanpa berpuasa.
pernah suatu hari saya duduk bareng anak-anak.
mereka saling membanggakan ayahnya.
perbincangan pun terjadi,namun saya hanya senyum-senyum mendengarkan pembimbicaraan mereka.
di sudut,ada seorang anak yang diam2 mengorek2 tanah dengan kayu kecil.
Lalu salah satu temannya melihat ke arahnya dan mulai bercerita.
katanya ayahnya si "fulan"(samaran),seperti dan seperti di ceritanya kekurangan si ayah yang di sudut itu.
lalu dia terdiam dan melihat ke arahku.
saya melihat anak itu terperanjak dengan cerita temannya,yang katanya ceritanya fakta.kulihat raut sedih di wajah anak itu,matanya berkaca dan melanjutkan aktivitasnya.
Lalu ku tegur si teman tadi,tidaklah baik berbuat demikian.karena setiap manusia memiliki masa lalu,apakah itu suram atau tidak.yang jelas ayah adalah pahlawan dalam hidup anaknya.
Bayangkan saja,mulai sang anak di kandung ayah sudah menjadi pahlawan yang katanya keinginan ibu saat itu adlah keinginan anak(ngidam).
saya dapat intisari dari perbincangan sore itu.
bahwa apa pun yang terjada pada ayah yang telah lalu,itu adalah catatan sejarahnya yang bernilai edukasi.edukasinya adalah bagaimana supaya hal itu tidak terulang.kebiasaan orang mengatakan bahwa hal buruk yang di lakukan oleh anak itu karena mungkin saja pernah di lakukan orang tua.
Padahal menurut saya itu tidak.karena masa orang tuamu berbeda dengan masa mu.sejarah mu berbeda dengan sejarah orang tua.
tak jrang,kesalahan anak selalu di kaitkan kesalahan orang tua dahulu.
kasihan mereka.
mungkin sang anak tidak pernah sadar bahwa terkadang di belakang kita orang tua terkadang menangis karena kita.memikirkan kita termasuk berusaha sekeras mungkin bagaimana supaya anaknya sukses lebih dari orang sukses yang pernah si lihatnya.
#.
Terkadang usaha dan kerja kerja keras terkalahkan oleh faktor keberuntungan.
Yap, malam itu anak itu mungkin tidak bermimpi "bulan bersujud kepadanya, layaknya nabi yusuf dahulu". Mungkin pagi-paginya keluar rumah dengan membaca "bismillahitawakkaltu alallahi lahaula wala quata illah billah". Memaiki sepeda, membawa jalangkoteknya keliling kompleks dan tibalah saatnya di temukan oleh segerombolan anak-anak "bandit" lalu memperlakukannya seperti sinetron-sinetron atau film-film di layar tv, mengejek, memaki bahkan sampai memukul hingga tersungkur. Dari kejadian singkat itu mengubah hidupnya dari yang rakyat "puluh ribuan" menjadi rakyat "jutawan". Belas kasih dari berbagai pihak, sepeda, motor, uang, beasiswa hingga masuk kerja di perusahaan si bapak fulan tanpa tes. Luar biasa bukan. Sudah, baik sampai disitu keberuntungan si anak gemuk yang kemarinnya kemarin adalah masyarakat miskin sekarang naik derajat. Alhamdulillah. Dialah risal si penjual jalangkote. "Risal, jangan lupa ya berbatin terima kasih kepada anak yang menyiksamu, disitu ternyata pintu derajat dan rezekimu.
Nah disisi lain, lulusan S1, tamatan SMK/SMA yang lalu lalang menyodorkan lamaran kerja, menitip lamaran-lamarannya d instansi yang kemungkinan maaf evel keilmuwan-nya lebih tinggi harus menelan ludah dalam-dalam menyaksikan anak bernama si risal. Lalu saya juga berfikir nasib si anak jalanan yang lusuhdengan compang-camping pemakan sisa makanan di tong sampah, ibu-ibu yang sudah hampir menjadi nenek-nenek pengepul sampah plastik berderai air matanya melihat keberuntungan si risal tadi. Termyata benar, rezeki, jodoh, kematian adalah sebuah rahasia. Siapa pun di muka bumi ini, tak perduli dari latarbelakanh hidup seperti apa, buruk, baik, jelatah, dan sebagainya. Kalau pintu rezekinya sudah terbuka maka tidak seorang pun bisa menghalangi. Peristiwa risal ini patut menjadi renungan, bahwa di balik peristiwa ada hikmah tersembunyi.
20 Mei 2020
#hermancapus
setelah membuka-buka berita di hp hari ini,saya menemukan beberapa kriminal yang menjurus kepada pelecehan perempuan.
pertama,seorang lelaki di luar sana yang mnyamar sebagai polisi dan memperdaya anak SMA.
kedua masih di daerah yang sama,seorang anak perempuan berusia 6 di culik dan dan...di semak2.
saya yakin dan percaya tingkat kriminal semacam ini terjadi karena salah satu faktornya adalah hilangnya tingkat sosial di antara masyarkat majemuk.kita hidup dalam masyarakat tetapi periaku/tingkah laku sehari2 hidup dalam keindividuan.
ketika ada kejahatan terjadi,pasti selalu penjahat yang di cari.kita jarang intropeksi bahwa sejahat-jahatnya penjahat ketika tidak punya kesempatan dia akan berpikir 1000 kali untuk melakukannya.
saya teringat kata2 teman ketika SMA yang saya tidak tahu dia dapat dari mana,kalimat itu adalah.
kejahatan terjadi bukan karena banyaknya penjahat,tetapi karena adanya kesempatan.
Tingkat sosial hari ini,telah terkikis oleh budaya asing.
kerukunan,kekeluargaan,assipakatau,akbulo sibatang,accerak sitongka-tongka,gotong royong telah senja hari ini.
saya tidak yakin beberapa dekade berikutnya akan tenggelam di kesunyian malam.
#.kembali ke sosial
Berbeda pendapat mnghasilkan beda pendapat-an
Berbeda pendapat kata sederhana tetapi terkadang berujung serius hingga merenggut nyawa. Ya, kalau kita menelisik sejarah akan perbedaan pendapat, maka kita menemukan berbagai genre dan motif perbedaan pendapat itu yang berujung pada penggulihgan kekuasaan, peningkatan pendapat-an, hingga pada hukaman mati. Lihatlha galilei galileo yang berbeda pendapat dengan sabda gereja yang kengatakan bahwa bumi datar, sedangkan galilei galileo mengatakan bahwa bumi bulat. Dia berasumsi bukan tanpa alasan, tetapi melalui pengamatan dan penelitian. Sedangakan gereja bersabda sesaui dengan rasio, mana mungkin bumi bulat, lihatlah gunung-gunung berdiri dengan kokoh, gedung-gedung dan air di lautan tidak tumpah, mau larj kemana air apabila bumi bulat. Maka di beritahulah sang galilei, hentikan omong kosongmu atau engkau akan di adili karena menentang gereja. Maka dengan keyakinan sang galilei dia urung menarik kalimatnya bahwa bumi bulat, karena di dukung oleh penelitian yang dilakukannya. Maka dengan begitu, maka di hukum s2bagai tahanan rumah hingga mati. Beberapa dekade berikutnya, maka di temukanlah fakta bahwa bumi benar-benar bulat. Sang galilei di hukum karena kebenarannya dengan pendapatnya yang berbeda. Ini juga akan mempengaruhi eksistensi gereja ketika itu. Selanjutnya perbedaan pendapat pak proklamator Ir. Soekarno dengan wakilnya pak Hatta. Berbeda ideologi yang berujung pad pengunduran dirinya sebagai wakil presiden kala itu. lalu lihat pula sang proklamator berbeda pendapat dengan pak jenderal soeharto yang menggulingkan pak Ir. Soekarno lewat surat sakti yakni Surat Perintah Sebelas Maret (SUPER SEMAR). Nah bagaimana perbedaan itu sekarang. Sekarang perbedaan pendapat itu semakin kompleks, semakin majemuk di tambah dengan kemudahan untuk berbeda pendapat di karenakan kemudahan akses informasi. Kepentingan-kepentingan elit politik yang menjadikan perbedaan pendapat menjadi pendapat-an. Apatahlagi banyak politikus-politikus praktis. Sejatinya perbedaan tak kan pernah tiada hingga kiamat. Perbedaan itu wajar, hanya saja perbedaan pendapat di jadikan sebagai trans untuk meraup pendapat-an yang terkadang menggilas lawan pedapatnya. Berbeda boleh, tetapi jadikan motivasi mengembangkan diri menjadi lebih baik dengan perbanyak membaca. Sebab bacaan kita menunjukkan jati diri kita. Buku atau bahan bacaan mempengaruhi jalan pikiran kita.
21 Mei 2020
#hermancapus
3+3 sama dengan 6.
2+2 sama dengan 4.4+4 sma dngan 8.iyakan ma' betulji.keseruan anak dengan ibunya di kost sebelah.Lalu ku bayangkan diriku diposisi namun di era yang berbeda.ketika itu,sang mama di ruang tengah rumah sedang membaca Al-qur'an,lalu sesekali ku ganggu dengan pelajaran yang tidk ku mngerti.
Lalu,pintu terketuk,ternyata ayah yang datang membawa biskuit kelapa.ku simpan buku pelajaran,dan melahap bersama mama.Lalu ayah menggulung tembakau sembari mengangatkan badan di kesunyian dan cuaca dingin karena musim dingin.Lampu yang terbuat dari bekas tempat cat (karena belum ada listrik saat itu) ku maini,lalu di tegur.tiba2 ku melihat bayangan didinding,lalu ku mainkan bayangan itu,lalu ayah pun ikut main.Dlam hal itu,mama memasak air untuk kopi hangat di malam hari.tiba2 lampu habis minyaknya.gelap sudah,akhirnya kopinya tidak jadi,mainnya selesai akhirnya tidur.
Hahha.imajinasi di luar kenyataan.lalu di luar imajinasiku,ku berkelahi dngan nyamuk-nyamuk yang merajalela malam ini,karena memang musim nyamuk(hujan).
#.selamat malam,hidup berimajinasi,menambah mood menghilangkan stress.
Mungkin kalian beranggapan bahwa yang dipikulnya itu adlah sampah-sampah yang kita buang tiap hari.tapi tahukah kita bahwa ternyata yang di pikulnya itu adalah hidupnya,kadang sampah yang kita buang ternyata itu adalah hidup sebagian orang.Mungkin kita beranggapan itu hal biasa,tapi itu adalah hal luar biasa.bisa di bayangkan,mereka tidak dapat sampah dari kalian.Lalu,begini terus kah Potret kemanusiaan kita.
Pernahka ada di kepala bahwa orang ini pernah berjasa di masa mudanya,kenapa di masa tuanya seperti ini.masa yang harusnya di nikmati ternyata masa ia berjuang tiap hari untuk memyambung hidup.
Entah sampai kapan,apa ia sampai ia menutup mata untuk selamanya.
Rahmat Tuhan,turun kepada orang2 yang saling mengasihi,menjaga dan melindungi.
Kita selalu berdoa,beri kami keselamatan,beri kami kedamaian lalu kemudian kita membiarkan hambanya melarat seperti ini.Tuhan tidak dendam,tapi membenci sifat tercela.
Berbagi itu indah,melapangkan dada.
Jangan di persempit oleh banyaknya harta,jangan di perdaya dengan tingginya ilmu.
Padi adalah teladan untuk kita,semakin berisi ia semakin merunduk.
#.
Terkadang kita harus bersikap seperti bunglon, tetapi dengan konotasi yang baik. Jangan bersikap dewasa ketika berhadapan dengan anak-anak, kaku dan canggung. Jangan bersikap anak-anak dihadapan orang dewasa, atasan ataupun dalam keadaan serius atau sungguh-sungguh. Juga jangan menjastifikasi orang dewasa terlihat kekanakan dihadapan anak-anak. Otak atau memori anak harus dibuat senang, bahagia sebab disitulah awal-awal otaknya menerima pelajaran dan itulah yang tertanam di benaknya. Perbandingan anak yang selalu mendapat perlakuan kasar akan berbeda dengan yang tidak. Si anak akan sangat mudah tersinggung, tempramen dan ia dijastifikasi anak nakal yang semakin mendorong otaknya untuk melakukan itu. Kenapa terjadi, sebab hal itu sudah lumrah baginya, menyepelekan hal-hal kecil dan tidak menutup kemungkinan akan terbawa hingga waktu-waktu panjang yang akan datang.
Ini bukan berarti tidak menegur si anak ketika melakukan kesalahan, selalu membela meski salah pun akan berakibat buruk. Tetapi tidak sampai menghardik hingga membuat kejadian itu berkepanjangan di benaknya. Ternyata benar bersikap sewajarnya, menghukum sewajarnya dan paling baik adalah sedang-sedang saja.
01 juli 2020
Herman.
Bunglon dengan konotasi buruk. Sejak nabi adam tercipta perubahan untuk mengelabuhi sudah terjadi. Kita bisa baca kisahnya ketika sang iblis berubah menjadi seekor ular untuk menghasut nabi adam dan hawa untuk memakan buah terlarang yakni buah khuldi. Dari situ petaka bermula, nabi adam dan hawa di turunkan ke bumi. Bukan hanya di turunkan tetapi di pisahkan oleh jarak yang luar biasa berjauhan. Bumi yang seluas ini dibuni oleh hanya dua orang yang dipisahkan oleh jarak yang jauh tanpa telepon genggam atau android untuk saling menghubungi. Tetapi di pertemukan jua. Apakah masalah selesai. Tidak. Hidup mereka semakin kompleks setelah kehadiran buah hati mereka. Hasutan dari iblis membuat si qabil membunuh si habil sudaranya karena akan di nikahkan dengan saudara perempuannya yang lebih cantik. (Anak nabi adam kembar laki-laki dan perempuan, nabi adam akan menikahkan mereka secara silang, qabil akan menikah dengan saudara perempuannya habil. Sementara habil akan menikah dengan saudara perempuannya qabil, tetapi saudara perempuan qabil lebih menarik dari saudara habil). Karena qabil tidak mau atas rencana itu, maka datanglah iblis menggoda qabil untuk membunuh habil yang dikenal dengan pertumpahan darah pertama di muka bumi. hidup semakin kompleks, manusia semakin banyak. Coba kita buka kembali kisah nabi musa dan nabi harun, maka kita menemukan salah satu tokoh yang berpengaruh. Dialah samiri. Ketika nabi musa akan pergi menerima wahyu di gunung sinai, mesir. Beliau menitipkan umatnya kepada adiknya nabi harun. Ketika lama ditunggu maka berulah lah si samiri. Ketika nabi musa ada samiri terlihat seperti orang baik, tetapi setelah kepergian nabi musa, maka dia membuat patung sapi lalu menghasut orang untuk menyembahnya. Lalu hidup terus berjalan dan bunglon-bunglon jahat selalu ada dan terus ada. Coba lihat hari ini, terkadang banyak orang turut marut dihadapan orang baik sehingga terlihat baik pula. Lalu kejam, bengis dihadapan orang jahat, lalu bersekongkol. Jangan terlalu percaya kepada siapaun sepenuhnya, simpan sedikit keraguan untuk berjaga-jaga. Sebab esok atau lusa tidak ad yang bisa jamin akan hati orang. Bisa saja berubah sebab hanya bunglon jahat yang bermetamorfosis untuk mengelabuhi.
02, juli 2020
Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar