nikmatnya pertemuan setelah perpisahan
Suatu hari tak sengaja aku bertemu seseorang dalam sebuah moment bersejarah.
Sayang, hanya bertemu malam itu, setelahnya tidak pernah lagi bertemu. Untungnya malam itu aku sempat bertanya nama fb dan nomor whats'up nya. Tidak ada yang istimewa, semua biasa aja, lalu semua menjadi berarti saat semua tiada.
hingga setahun kemudian, aku ingin berjumpa, kata orang reuni mini. Lalu..
"Hay, selamat malam", sapaku. "Hay malam juga, tumbeng, rindu ya", balasnya. "Yahh, mungkin", kataku singkat. "Kalau ia, main ke rumah sekalian jalan-jalan", ajaknya. "Hmm, boleh tapi lain kali", balasku. "Oh iya saya tunggu ya, berkabar kalau kesini", katanya. "Oya kirim dong alamatnya", pintaku. Beberapa hari kemudian aku tiba di ternate. Senagaja tidak ku kabari, semoga menjadi kejutan. Lalu ku coba mencari alamat yang dikirimnya beberap hari yang lalu. Lalu naik ojek menuju alamat itu. "Assalamualaikum, assalamualikum", kataku di sebuah gerbang. "Waalaikumussalam, maaf cari siapa nak?", tanya ibu2 separuh baya. "Apa benar ini rumah inna bu?", tanyaku. "Oh iya nak, kamu temannya, mari masuk", balasnya."iya bu, sya temannya dari makassar, saya datamg bersilaturahmi sambil jalan-jalan", kataku. Lalu aku masuk di ruang tamu bersama ibu. "Mau minum apa nak?",tawarnya. "Air putih aja bu",balasku. "Yang dingin atau yang biasa nak?", lanjutnya. "Kalau boleh yang dingin bu", kataku. Beberapa saat kemudian airnya datang dengan sepiring kue kelapa. "Ini nak, silahkan diminum", katanya membuka percakapan. "Makasih bu, oya bu, kalau boleh tahu inna nya mana bu", tanyaku to the point. "Oh iya ibu hampir lupa, inna mengajar nak di sekolah, sebentar lagi pulang", balasnya. "Iye bu", kataku. "Oya ibu tinggal ke dapur ya nak, persiapan untuk makan siang, tidak apa2 kan nak",katanya. "Oh iya bu tidak apa", kataku. Beberapa waktu kemudian, aku pun tertidur di atas kursih lalu.."assalamualikum bu", kata bapak-bapak separuh baya. "Waalaikumussalam pak,bapak sudah datang", sambut ibu. "Siapa anak ini, kenapa tidur di atas kursih?", tanya bapak. Tiba-tiba aku terbangun. "Maaf pak, saya kelelahan sampai tertidur", kataku. "Maaf kamu siapa, kenapa bisa ada di rumah saya?", katanya. "Maaf pak, saya rahman temannya inna", kataku. "Maaf de, kalau bertamu itu liat kondisi ini sudah siang orang semua istrahat", kata bapak. "Pak, biarkan saja dulu disitu", kata ibu. "Terserah bu, bapak lelah dari sekolah", katanya berlalu. Memang keliatan beliau sedang lelah dari mengajar. "Maaf bu, kalau begitu saya permisi aja dulu nanti saya datang lagi", kataku. "Tapi kamu mau kemana nak, kamu punya teman lagi disini?",tanya ibu. "Oh iya bu saya punya teman lagi, nanti saya kontek dia supaya di jemput", kataku. "Baiklah nak, maaf ya bapak memang begitu kalau orang baru",katanya. "Ah tidak apa-apa bu, saya salah bertamu siang-siang", kataku. "Kalau begitu bu, saya pamit, assalamualikum", lanjutku. "Waalaikumussalam hati-hati ya nak", katanya. Baru saja berlalu, inna datang dengan temannya. "Assalamualikum bu", salamnya. "Waalaikumussalam nak?", jawab ibu. "Oya tadi ada temanmu, katanya dari makassar", lanjut ibu. "Dia datang bu, dimana sekarang?", tanya inna. "Baru saja pergi, katanya nanti lagi datang", jawab ibu. "Oh iya bu, airah ayo masuk", kata inna kepada temannya. Hingga sore inna menunggu bersama temannya. "Bu, temanku kok belum datang juga, katanya mau kemana?", tanya inna. "Katanya ke rumah temannya yang lain", jawab ibu. "Dia tidak punya teman disini bu, selain saya", katanya. Lalu inna mencoba menguhungi nomor hp nya rahman tapi tidak aktif. Sementara rahman sudah jauh pergi naik ojek. "Oya pak, tempat wisata dekat disini, ada?", tanyaku. "Oh ada nak, ada pulau dekat sini, mau kesana?", tanya pak ojek. "Oh iya pak bolehlah, tapi temani ya pak, sekalian antar ke pelabuhan", kataku. "Oh iya nak",jawabnya. "Tapi tidak apa-apa sampai malam kan pak", tanyaku." Tidak apa-apa, penjaganya teman bapak",balasnya. setelah lama kami menjelajah, akhirnya ke pelabuhan bersama pak ojek. Setelah beberapa lama kemudian kami pun sampai. "Kita sudah sampai nak", katanya. "Oh iya pak, terima kasih pak", kataku. "nak berani sendirian disini?", tanya bapak ojek. "hem, kan banyak orang pak", jawabku. "boleh bapak menemani?", tawarnya. "boleh pak, dengan senang hati pak, mari", kataku. "hem, dalam rangka apa kamu kesini?", tanya bapak. "begini pak, saya jalan-jalan sekalian silaturahmi dengan teman", kataku. "anaknya pak nasir?", tanya nya. "iya pak, teman ketemu sehari", kataku. "sehari?", katanya. "iya pak, ketika itu hari bersejarah dalam hidup, saat ramah tamah wisuda", kataku. "terus?", tanya nya lagi. "tidak ketemu pak, karena dia sedang mengajar",kataku. "tidak menunggu?", lanjutnya. "hem tidak pak, saya juga harus buru-buru kembali ke makassar, ada juga urusan", kataku. "hemm, mereka keluarga terpandang nak, pak nasir orangnya tegas, berwibawah. tapi sebenarnya mereka ramah, baik", jelasnya. "iya pak betul, mereka sangat baik, semoga kebaikan selalu bersama keluarga pak nasir,aamiin",kataku. "aamiin",kata bapak. "oya pak, beli tiketnya dimana?", tanyaku. "ayo bapak temani", katanya. Alhamdulillah aku pun punya tiket. "pak saya siap-siap dulu,terima kasih pak atas semuanya, semoga rezeki bapak melimpah dan di ridhoi Allah pak", kataku. "aamiin, terima kasih kembali nak, kamu punya nomor hp", katanya. "oh iya pak, saya matikan tadi, takut lobet sebelum saya sampai, kalau boleh tulis aja ya pak, saya hapal kok nomornya", kataku."iya nak", katanya. " Asssalamualikum pak", kataku pamit. "waalaikumussalam nak, sampaikan salamku pada keluarga mu di makassar",katanya melambai tangan. "iya pak, in syaa Allah", kataku.
sementara inna, selalu menelpon dan chat tapi selalu tidak aktif.
memang pertemuan tidak ditakdirkan, mungkin bertemu hanya sekali saat wisuda, saat2 yang bersejarah dalam hidup. semoga pertemuan itu bukan pertama dan terakhir, kalaupun itu yang terakhir, maka aku berdoa semoga kita bertemu di taman surga-Nya.
aamiin.
Jumat, 15 Maret 2019
Nikmatnya pertemuan setelah perpisahan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar