Jumat, 16 Agustus 2019

Sendu

Kemanapun kita melangkah
langitnya pasti selalu sama yang
berubah hanyalah alamnya.
               Malili, 16/08/2019

Di kampung itu malamnya hanya dengan riu kodok dan siangnya dengan riuh nying-nying.
                      Ponrang, 15/08/2019

Nyanyian burung sore di perbukitan rumah
Tanah merah dengan sedikit berbatu
hutan tak jauh dari sini
Monyet dan ayam hutan pun kadang
Menampakkan diri

Alunan burung itu semakin pilu
Ada kesenduan disana
Akulah burung itu dengan sejuta nyanyian pilu
                       Malili, 17/18/2019

Pulau bintang dengan penangkaran ikan
Pasir putih dengan lautnya yang biru bercampur hijau tosca
dua penampakan surga di pojok timur indonesiaku
Terjaga lestari di kau
Sampai tak dijumpai lagi keindahan setelahnya.
                     Tolala, sulawesi tenggara, 19/08/2019

Malam ini cukup sunyi bung,
Jangkrik pun enggan melantunkan suaranya

Bulan enggan bersinar
Malam begitu gelapnya
Terasa berat berlalu untuk
melewatkan malam ini
Budi baik terkenang sepanjang masa
Terima kasih pun hanya kiasan kata
Yang terdalam adalah yang tidak terungkap oleh kata
                    Puncak indah malili, 19/08/09

Kekalutan jiwa terkadang membuat
Si empunya bertindak di luar nalar

Gersang, serasa tak bernyawa.
                   Danau mawang, 23/08/09

Ketiadaan itu nyata.
Kehilangan itu sudah pasti
Lalu dengan bangganya berjalan seolah abadi
      Ulujangang, 12-9-2019

Meninggal adalah nasehat tanpa ceramah
Seribu satu makna terdapat padanya
Ia bisu namun membungkam hati yang membatu
Selamat meneruskan perjalanan
Selamat dikau hingga jannah-Nya.
          Lauwa,13/09/2019.

Pagi-pagi didapur

Saya: Ajji, ada lauk pauk?
Nenek aji: ada.
S: ada gula merah?
N: ada.
S: nasi sudah matang nek?
N: itu di depanmu, baru saja nenek kasi turun dari tungku      api.
Ku buka panci itu dan berasap.
S: mana gula merahnya nek?
N: itu di lemari-lemari

Ku ambil piring, ku taruh nasi yang masih berasap lalu ku kerokin gula merah. Setengah perjalanan makan, kakek aji bangun.
S: mau juga?
Kakek aji:hum.

Ku ambilkan nasi yang msih lembek sedikit berair lalu ku kerokin gula merah. Ku bawa ke ruang tamu.
Di belakang dapur nenek memarut kelapa. Wahh dikombinasikanlah gula, kelapa dan hangatnya nasi di pagi hari.
Kami menyebut makanan ini dengan "jepe" . Nasi sedikit lembek di tambah  gula dan kadang di campur kelapa.
Waktu kecil dulu paling suka makan jepe' dan sepertinya bermula lagi sekarang.

Ulujangang, 5 Desember 2019.

Menjauh menepi, mendengar alunan berbagai jenis burung dipagi hari. Gemercik air mengundang kedinginan.
Seperti tak ingin beranjak di tempat ini, sunyi senyap dari bisingan kendaraan, sunyi senyap dari koaran orang-orang munafik.
Hidup terjalani dengan apa adanya dan ada apanya.
Tidak perlu banyak embel-embel.
Inilah sebagian kecil surga dunia.

#hermancapus
#desamamampang
#dusunsangkara'na dan bahoturungang
#kec.tombolopao
#kab.gowa

Mamampang, 04/01/2020

Posko KKN ku dulu (2018). Setiap datang, disambut baik oleh yang empunya rumah. "Boh, boy, singgahki boy", kata ibu2 depan rumah.

"Kak boy, kak, singgahki kak", kata anak2 di SPASS (sanggar pendididkan anak saleh).

"Halo raisul, mana bapak dek", katsku peluk raisul.
"Baru mau kesini kak", jawabnya.
"Eh boy, sama siapa?", tanya ibu. "Samaka uni bu", jawabku.
"Kapan datanga?", lanjutnya. "Tadi bu", kataku.
Pemhicaran berlanjut hingga malam. Sudah sholag isya, saya ke dusun sangkara'na. Krn puang naba lagi sakit. Besoknya ke rumah ini lagi, mkan pisang dampo' (pisang di jemur sebelum digoreng) dengan hangagnya teh manis.

Mamampang, 04/01/2020

Kurang lebih 20 tahun yang lalu hal in trjadi dan kmungkinan besar jauh sbelum itu pun trjdi. Dan trjdi smpai masa kini. Memang negeri ini stagnan/jalan di tempat. Predikat negara berkembang tak pernah terlepas, sejak negeri ini merdeka. Ah, pendidikan. Sungguh mahal dan miris dikau.

Ulujangang, 17/01/2020

Perihal pergi

Pergi itu lumrah
Jangan terlalu meratapi sebuah kepergian
Bersedih boleh, manusiawi.
Tetapi perlu diingat bahwa jangan kita menjadi beban atas kepergian orang.
Sebab, pertama apa sumbangsi kita terhadapnya. Kedua, apa yang kita bisa perbuat sehingga menjadi dasar alasannya untuk tidak pergi.

Biarkanlah pergi. Mungkin saja dengan kepergiannya dia menjadi berhasil diluar sana.
Biarkanlah pergi. Mungkin saja ia nya juga berat pergi tetapi karena perihal lain sehingga harus melakukannya.
Biarkanlah pergi. Berharaplah, suatu hari nanti akan berjumpa dengan keadaan yang berbeda (lebih baik).
Dan biarkanlah pergi, biar  kakinya ringan untuk melangkah dan tangannya enteng untuk di ayunkan.

Jangan ucapkan selamat jalan ataupun selamat tinggal, karena masih ada waktu untuk berjumpa.

Hiduplah seperti biasanya, jalani hari dengan seyogyanya.
Dia pernah tidak ada dalam hidup kita, lalu ada menghiasi hari-hari kita dan berujung menjadi tidak ada lagi. Maka perlakukanlah hidup seperti ketika ia tak pernah ada dulu.

Awalnya mungkin berat, biasakanlah. Maka semua akan berjalan baik-baik saja.

Ulujangang, 04/04/2020

Duduk2 di depan balai2 rumah lalu seorang ibu2 menjemput anaknya di sekolah lalu berhenti di depan rumah.lalu sang ibu bertanya"dpat berapako nak"
Anak menjwab"dpat 80 ma'"
Lalu bukunya di buka di ta anak itu.hal itu beda dengan ku.ketika pulang sekolah buku tulis saya smbunyi di balik kasur.
Malu karna semua tulisan di dalmnya seperti gelombang laut dan cacing kepanasan.lalu pernah tante liat sembunyi2 dan memperlihatkan lalu ketawa terbahak2 lalu berkata"man apa kau tulis ini,gelombng lautan?hhaah".Lalu besoknya saya dpat PR matematika penjumlahan dan pengurangan.Lalu saya kerjasama dengan halim.krn saking maunya main PR itu kami kerja apa adanya.kami menggambar tulisan gelombang putus2 lalu halim menyebut tulisan dgn"salamaketejabejabe".
Tiba di sekolah kami berdua di panggil ke depan.perlahan kami berjalan beriringan lalu bu nursiah menyuruh kami membaca tulisan kami.
Tertawa dalam hati krn kmi pun tak tahu membacanya.lalu tiba halim dgn lantang membaca"cacing-cacing kepanasan di dkat pantai lau masuk kelautan dan di terpa gelombang laut" tiba2 kelas riuh penuh tawa.guru yg tadinya merah padam dan rencana memukul kami dgn mistar berbalik terbahak.lalu kami di hukum berdiri angkat kaki dan pegang telinga di samping papan tulis menghadap ke tembok.

#.salamaketejabejabe.

Saya tidak bisa bayangkan jika saya di India, myanmar, yaman,uighur atau palestina. Mungkinkah saya masih berada pada iman kepada Allah atau murtad karena takut atas penyiksaan. Sungguh, iman saudara2 islam disna luar biasa. Lalu kami disni, sholat subuh saja terkadang terasa berat. Malu rasanya diri.
Semoga Allah meridhoi keimanan, keislaman saudara2 islam di negara2 tersebut, yang meninggal syahid dan yang masih hidup tetap kokoh imannya. Aamiin.

Sabtu, 29/02/2020

Sore-sore nenek keliling kebun samping rumah. "Mamang, kamu ada di dalam?", panggilnya. "Ya nek", balasku di ruang komputer. lalu saya keluar temui nenek  "Saya kira kamu tidak ada, rumah mu terbuka pintunya", katanya. "Saya lagi edit foto, untuk di cuci kan adek-adek nek", kataku. "Hampir penuh itu airnya sumur nek", lanjutku. "Saya cari sayur-mayur untuk sebentar malam. Ini nenek dapat timun di samping rumah. Ambil satu, kakek mu satu", katanya menyodorkan timun setengah besar. Di sekeliling rumah ada beberapa tanaman timun yang tanam nenek awal penghujan kemarin. Sekarang sudah ada buahnya. Enak ya, masih segar karena baru di petik di tangkainya.
"Nenek mau cari makanan sapi di belakang rumah", katanya pergi bawa sabit. "Iya nek, ambil saja nanti saya yang bawakan ke rumah nenek, oya lupa tadi saya tanam durian dua pohon nek, di depan rumah bagian samping kiri dan belakang rumah samping kiri", kataku tanpa di tanya. "Berapa kamu belikan?", tanyanya. "Tidak saya beli, kak risal yang kasi", jawabku. "Oh iya, nanti nenek bantu rawat", katanya berlalu. Di desa meski kurang binar-binar kota tapi, jauh dari kesan modern dan terkesan jadul (karena jadul memang) tetapi nikmatnya terasa. Udara yang segar, suara kicauan burung-burung menjelang maghrib, di bangunkan oleh unggas-unggas di subuh hari, berbagai jenis buah (baik buah terawat maupun buah yang tumbuh di pinggir-pinggir hutan, misalnya burni, timun, durian, langsat, sukun, jeruk bali, jeruk nipis, roa-roa/strowbery hutan), berbagai jenis jamur seperti kala-kala, basi-basi, gariggi, pippisi bobboro (hinggap di kayu yang sudah mati) dan lainnya.
Ada belut, siso (bekicot kecil disawah), berbagai jenis sayur- mayur, berbagai jenis jagung (jagung manis, jagung punuk, jagung kuning, jagung kukang (yatim piatu, biasanya di pinggir sungai, dijadikan gelang-gelang),. Orang di desa ramah-tamah hanya satu kekurangannya, mereka belum sadar nikmatnya jadi orang desa sehingga terlalu mengagumi orang kota.
Catatan menjelang senja.
Ulujangang, 06 Maret 2020.

Merindu adlah fitrahx manusia. Kau boleh saja rindu, dengan siapa. Entah dia yg sudah termiliki atau entah yg susah termiliki.
Rindu bukanlah benda, lakukan jika itu adlah kesenangan. Tpi ingat semua harus di sadari bahwa dianya milik sidia.

Ah pulang cuci motor, cuci kaki, tangan lalu tidur.
Semoga mimpi dan bukan dia. Sebab, akan nyeri ketika terbangun.
Berat itu rindu kata dilan. Jangan lagi.
Jangan mengusik, biarkan ia berkembang.
Cri bahagia mu broo.
ULJANGANG 29 maret 2020

Seorang ibu akan terus menyayangi anaknya walaupun anaknya telah tumbuh dewasa dan menua.Namun seorang anak belum tentu menyayangi ibunyi hingga ibunya lansia dan tak berdaya.
Namun pikirkanlah,ibulah sehingga engkau bisa merasakan hidup bahagia.

#.kutipan untuk seorang anak

yang membanggakan bagi diriku.di cari ketika tdk ad.
tpi saat it aku tdk di taw entah kmana.
dan tdak bakal ngasi taw karena saat it q pergi bersama impian dan harapanku.

tembus pagi
di smbut mentari pagi
bersama pelangi pagi
.
entahkah ia meninggalkan jejak kenangan di malam harinya.
aku pun tak tahu dan haruskah aku bertanya kepada siapa?

apa ia ku coba bertanya pada rumput yang bergoyang kata om ebit..
jawablah wahai sang waktu,ku merindukan di kala waktu berkata jujur tentang kenangan ini.

ulujangang, 09 April 2020

matahari bersinar dengan teriknya di pagi cerah ini.namun tidak menutup kemungkinan sampai sore.ad kemungkinan akn mendung dan ujan.begitulah kehidupan ini.

Sungguminasa, 20 April 2020

dengungan suara merdunya masih terdengung di telingaku.
ku rindu bisikan-bisikan kasihnya.
kurindu nyanyian syahdunya di tengah dinginnya malam.
ku merindu pelukan hangatnya hingga pagi menjelang.
ku merindu sang bunda.

Ulujangang, 23 April 2020

jangan kau cari aku di tempat dimana kau biasa menemui aku.karena aku tak lagi disana.aku berada di tempat yang tidak engkau ketahui rimbanya.
mungkin engkau akan temui di akhir kisah ku.
ku berjanji akan menemui di ujung jalan.

Ulujangang, 26 April 2020

ku temukan sesuatu yang hilang di tengah gemerlapnya malam.

mencoba mengais mimpi-mimpi yang pernah hilang.

menganyam  harapan-harapan yang telah sirna.

ia terasa berat untuk terlaksana di karena gelapnya malam.

Ulujangang, 27 April 2020

Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yg ujungnya tak dpt disangka .

Ulujangang, 05 Mei 2020

sudah beberapa hari ini nenek yang selalu jalan bungkuk  di pertigaan dekat kampus tidak terlihat.tdak nampak lagi sampah2 yang dipikulnya...

plastik merah menghiasi kayu yang di pikulnya dengan beraneka ragam sampah di dalmnya.

andai bisa trlihat dgn seksama mungkin samphx seperti pelangi.

berwarna-i.

kmnakah nenek itu.?

semoga sehat dan bisa melihat esok hari dan hari2 berikutnya.

Samata .


Mencintai memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sulit diperoleh.


sampai kapanpun aku takkan mampu membalas semua jasa ibu. malah hanya sering membuat ibu kecewa :"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar