Senin, 11 Januari 2016

catatan harian kampus part 3

Hari itu adalah hari minggu.saya berada di kampung,rencana siap-siap ke sungguminasa,ku pergi menuju belokan ujung kampung,sembari menunggu mobil untuk mengantarke suungguminasa.sembari melihat-lihat petani membajak sawahnya,ada yang menggunakan mesin dan ada pula yang masih menggunakan tenaga kuda.lalu lalang orang berjalan di pinggir bajakan sawah mereka,ada yang mencangkul dan aktivitas lainnya.tiba-tiba mata tertuju pada hutan pinus yang begitu rindang membuat hati sejuk dan damai dim temani terabangan burung-burung yang melayang di atasnya.jamdelapan telah berlalu dan aku masih duduk di atas batu menanti mobil namun tetap tidak ada bayangan.ada 1 yang lewat tapi hanya mobil pick up pengangkut barang ke pasarjam 10 pun telah tiba,hingga akhirnya say pulang dengan jalan lunglai,tiba-tiba saya di panggil oleh pemilik rumah yang tak jauh dari ujung belokan itu.panggilannya tiada saya sangka,di panggil makan nagka sembari bercerita hingga akhirnya lupa kalau hari ini saya berniat ke sungguminasa.
setelah selesai saya pun berpamitan di antara terik matahari.sampai di rumah tante,mereka pun terkejut yang sangkaannya saya sudah di tengah perjalnan kok masih di kampung.lalu say berniat pinjam motor untuk di antar ke bili-bili lalu kemudian saya naik pete-pete ke terminal sungguminasa.
tetapi perdebatan panjang yang membuat saya bingung apakah di kasi atau tidak,dalam keadaan seperti itu saya tiba-tiba menuju rumah tante yang lain yang seblumnya memang di tawari motor yang di opake untuk mengantar saya ke bili-bili.dan Alhamdulillah saya dapat.saya pun memanggil suami adek sepupu saya untuk mengantar saya yang hari itu sebenarnya agak berat meminta bantuannya karena mertuanya sedang membangun rumah belakang yang digunakan untuk kandang sapi.
pukul 12 telah tiba dan akhirnya kami8 pun berangkat.sampai di bili-bili jam stengah 2 lalu saya menyelipkan uang 10.000 kepada suami adek sepupu saya untuk beli rokok yang sebenarnya ia tolak.lalu saya suruh ia kembali dan saya sendiri di pinggir jalan berdiri seperti hilang tak tahu arah,lalu saya menahan motor kosong untuk mohon menumpaang tapi tida di kasi naik yang beralasan hanya beli jagung di skitar jalanan.dan pikir ku tidak karena ia pake helm lengkap tapimpikiran negatifku ku hilangkan lalu akum kembali duduk di kursih panjang milik ruko di pinggir jalan.lalu saya melihat mobil pete-pete warna merah dan berhenti di depan saya.dan hari itu adalah hari pertama saya sendirian naik pete-pete tanpa ada seorang pun yang saya kenal.di setiap sisi jalan mobil selalu berhenti mengambil penumpang hingga kami semakin sesak di atas mobil.musik rege dan rock and roll mengiringi perjalnan kami.hingga satu persatu penumpang turun dan semakin jauh kami di bawa mobil itu hingga akhirnya terminal sudah dekat tapi karena saya bingung hingga akhirnya pak sopir tidak berhenti di jalan yang saya maksud karena saya terlambat kasi info.lalyu kemudian saya berjalan kembali dan masuk lorong menuju hamusa tempat saya tinggal di sungguminasa.saya di tanya oleh udin dan mimin tentang motor saya dan kenapa bisa saya jalan kaki.lalu saya katakan bahwa motor saya kemasukan air hingga tidak bisa menyala.lalu kemudian saya masuk rumah dan menyalakan tv.malam puntiba ku sengaja rendam pakaian dan cepat istrahat.suara alunan masjid pun terdengar lalu sya terbangun tapi tersuntuk tiba-tiba saya mendengar suara pak walid guru agama saat SMP dan SMA,"herman" suarapanggilan  itu sontak membangunkan dan teringat ketika di bangunkan oleh pak walid saat SMP  dan setelah itu saya sholat subuh lalu  saya mencuci pakaian yang saya rendam.lalu saya berjalan keluar rumah dengan celana pendek baju putih menggendong tas hitam yang di dalamnya berisi beberapa lembar pakaian dan beras punuk kurang lebih satu liter.ku berjalan di antara sejuknya pagi tanpa polusi,motor belum begitu ramai danj saya menikmati perjalanan di sisi jalan sambil melihat ibu-ibu yang siap siaga dengan jualannya dan ada pula yang membersihkan taman dan menyiram bunga.lalau saya berjalan tanpa henti,sesekali saya melihat ke langit pagi dan saya melihat awan di ufuk timur dengan gambar berdoa dan di sampingnya nampak seperti piringan besar.lalu saya berjalan terus dan kendaraan mulai banyak yang lalu lalang,kaki mulai merasakan letih tpi terus saya ayungkan kaki tanpa henti.sepertiga perjalnan sudah saya tempuh dan saya dapat pelajaran bahwa supaya tidak terlalu letih berjalan jangan seskalui-kali menghadap ke belakang karena akan membuat lelah dan terasa jauh.lalu sya mencoba menerpkan dalam hidup saya bahwa saya jangan selalu melihat masa lalu karena mungkin hanya akan mungkin melelahkan perjalnan hidup saya.
lalu berjalan terus hingga saya melihat satpam di depan kampus UIN Alauddin Makassar yang berlokasi di SAMATA(kampus 2) lalu saya berjalan memasuki pintu gerbang menuju salah satu kost teman di belakang kampus.lalu saya tiba-tiba di sapa oleh seorang perempuan berkerudung panjang membawa helm merah jambu yang saya tidak tahu orang itu siapa.sejenak penasaran dengan orang itu tapi mungkin agak lelah ku palingkan pikiran fokus ke arah jalan sehingga cepat sampai dim kostnya sutrino dan saifullah.
saya lihat wahab dan tasril yang masih tidur bebaring memanikan hp nya.sutrino yang masih belum melipat selimut dan kelambunya.lalu sya bercerita bahwa saya jalan hingga sampai mke kostnya tapi mereka agak kurang percaya dan saya nginap beberapa hari di kostnya dan barulah ia percaya bahwa saya tidak berkendara ke kostnya.
thank you imo,ipul,wahab,dan tasril atas tumpangannya.
saya tidak berjanji akan membalas tapi budi baik kalian saya tidak akan lupa.
kalaulah saya tidak bisa membalas cukuplah Allah sang pembalas perbuatan baik manusia.

#TAMAT 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar