Rabu, 20 Januari 2016

diary si boca asuh



diary si boca asuh


hari itu saya berada di panti asuhan
bermain,bercanda dengan teman2 lain.
sudah lama saya di panti ini,kata pengasuh saya berada disini sejak bayi di titip oleh seseorang.
***
Hingga suatu hari mobil avanza putih berhenti di depan panti.perawakannya agak menakutkan.Bos.yahh itu yang ad dipikiranku.bersama istrinya yang serba mewah perhiasan di jari,pergelangan,leher,hingga telinganya berjejer emas kuning kemilau.
Orang kaya,rumah bertingkat,apartemen,perusahaan.itulah yang saya pikirkan yang merujuk kepada bapak dan ibu itu.
perlahan mereka masuk panti.
dipersilahkannya duduk oleh bapak panti.tidak begitu lama mereka bercerita,mereka jabat tangan.Entah apa yang mereka sepakati.saya terlihat oleh pengasuh panoti mengintip pembicaraan mereka.Saya ditegurnya,dan terdengar oleh mereka.Dipandangi saya begitu dalam,entah apa dipikiran mereka.untuk bocah ingusan seperti saya sulit memahami pemikiran orang dewasa.
Tak lama kemudian semua anak panti dipanggil.Tentu saja saya tdk dipanggil karena sya sudah dihadapan mereka yang tertangkap basah mengintip pembicaraan mreka.Menunduk,hal itulah yang saya lakukan saat itu,tdk berani mengangkat kepala karena ketakutan yang sngat besar.
Namun,saya dipanggil oleh bapak bos,tinggi sangar,berkumis lebat,gemuk dan perut agak besar.
Melangkah perlahan menuju mereka.
belum sampai kepada mereka mereka berdiri bersalaman dengan bapak kos dan berpamitan.saya pun langsung di bawa ke mobil putih itu.
Diadopsi....yahhh.saya sadar.saya diadopsi oleh mereka...Tuhan ini berkah atau bencana.kenapa harus saya.
Dalam pikiranku itu melayang bersamaan bunyi mobil dan perlahan menjauh dari panti.
Berkata sepatah pun aku tak sanggup.
"Nama kamu joni?"kata pertama untukku dari ibu.ibu asuhku sekarang.
"i..i..iya bu."jawabku agak gugup.
"Nanti kamu tinggal di rumah untuk menemani kami.kamu bersedia."sambungnya.
Dalam hatiku berkata,bersedia atau tidak yaaa sudah pasti bersedia bu.sekarang saya sudah dimobil ibu.Dan bahkan sudah hampir sampai dirumah mungkin.
"iya bu.bersedia".jawabku.
Tidak berapa lama mobil pun belok kanan masuk sebuah gerbang besar yang dijaga oleh satpam.kepala mereka tundukkan lalu mempersilahkan masuk.
Semua turun dimobil termasuk saya yang kebingungan membuka pintu mobil.akhirnya saya turun dipintu dimana ibu turun.
Setelah turun,saya terperanga melihat sebuah rumah yang sebesar istana...saya tidak mimpi.saya didepan rumah besar ini.
saya dipanggil dan diajak mereka masuk ke rumah itu.
yahh...hari pertama tanpa teman2,tanpa panti.
saya di rumah terus,bermain sendiri dilengkapi permainan2 yang disiapkan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar