diary si boca asuh
hari itu saya berada di panti asuhan
bermain,bercanda dengan teman2 lain.
sudah lama saya di panti ini,kata pengasuh
saya berada disini sejak bayi di titip oleh seseorang.
***
Hingga suatu hari mobil avanza putih
berhenti di depan panti.perawakannya agak menakutkan.Bos.yahh itu yang ad
dipikiranku.bersama istrinya yang serba mewah perhiasan di
jari,pergelangan,leher,hingga telinganya berjejer emas kuning kemilau.
Orang kaya,rumah
bertingkat,apartemen,perusahaan.itulah yang saya pikirkan yang merujuk kepada
bapak dan ibu itu.
perlahan mereka masuk panti.
dipersilahkannya duduk oleh bapak
panti.tidak begitu lama mereka bercerita,mereka jabat tangan.Entah apa yang
mereka sepakati.saya terlihat oleh pengasuh panoti mengintip pembicaraan
mereka.Saya ditegurnya,dan terdengar oleh mereka.Dipandangi saya begitu
dalam,entah apa dipikiran mereka.untuk bocah ingusan seperti saya sulit
memahami pemikiran orang dewasa.
Tak lama kemudian semua anak panti
dipanggil.Tentu saja saya tdk dipanggil karena sya sudah dihadapan mereka yang
tertangkap basah mengintip pembicaraan mreka.Menunduk,hal itulah yang saya
lakukan saat itu,tdk berani mengangkat kepala karena ketakutan yang sngat
besar.
Namun,saya dipanggil oleh bapak bos,tinggi
sangar,berkumis lebat,gemuk dan perut agak besar.
Melangkah perlahan menuju mereka.
belum sampai kepada mereka mereka berdiri
bersalaman dengan bapak kos dan berpamitan.saya pun langsung di bawa ke mobil
putih itu.
Diadopsi....yahhh.saya sadar.saya diadopsi
oleh mereka...Tuhan ini berkah atau bencana.kenapa harus saya.
Dalam pikiranku itu melayang bersamaan
bunyi mobil dan perlahan menjauh dari panti.
Berkata sepatah pun aku tak sanggup.
"Nama kamu joni?"kata pertama
untukku dari ibu.ibu asuhku sekarang.
"i..i..iya bu."jawabku agak
gugup.
"Nanti kamu tinggal di rumah untuk
menemani kami.kamu bersedia."sambungnya.
Dalam hatiku berkata,bersedia atau tidak
yaaa sudah pasti bersedia bu.sekarang saya sudah dimobil ibu.Dan bahkan sudah
hampir sampai dirumah mungkin.
"iya bu.bersedia".jawabku.
Tidak berapa lama mobil pun belok kanan
masuk sebuah gerbang besar yang dijaga oleh satpam.kepala mereka tundukkan lalu
mempersilahkan masuk.
Semua turun dimobil termasuk saya yang
kebingungan membuka pintu mobil.akhirnya saya turun dipintu dimana ibu turun.
Setelah turun,saya terperanga melihat
sebuah rumah yang sebesar istana...saya tidak mimpi.saya didepan rumah besar
ini.
saya dipanggil dan diajak mereka masuk ke
rumah itu.
yahh...hari pertama tanpa teman2,tanpa
panti.
saya di rumah terus,bermain sendiri
dilengkapi permainan2 yang disiapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar