Senin, 14 Oktober 2019

Monografiku edisi 2 part 59

Monografiku edisi II part 59
Pagi ini ada instruksi dari om untuk ke makassar beli alat mobil yang bernama bobeng dan kabel busi 1 paket. Kira-kira jam 7 saya berangkat, seiring berjalannya waktu dsn motor saya pun melewati beberapa desa, seperti sapaya, surokalling, mangempang, batu massongkok dengan jalannya yang berkelok-kelok, samping kiri kanan jurang semua, lalu tiba di tanah karaeng, bili-bili hingga sampai di sungguminasa, singgah di pom bensin batangkaluku. Setelahnya kulaju si motor hingga perbatasan gowa-makassar. Hal pertama ku temui adalah macet total, sepertinya saya lebih cepat jika berjalan, menunggu waktu lama sehingga saya sampai di depan UNISMUH Makassar,di samping kiri Badan perpustakaan dan arsip daerah (BPAD) ternyata mengadakan kegiatan, sepertinya acara pembukaan sebab suara ganrang, seruling dan tari-tarian sedang berlangsung, di depannya ada banyak mobil perpustakaan keliling dan foto pak syarif bando kepala perpusnas RI terpajang. Oh mungkin sedikit macet karena kegiatan ini, lumayan antusias masyarakat. Beberapa lama kemudian saya tiba di depan kampus 1 UIN Alauddin Makassar. Kampus yang sempat saya kuliah disini sementara semester lain di kampus 2 yang berada di samata. Kampus 1 ini memiliki banyak kenangan dan tragedi, misalnya pembunuhan om-om yang terjadi di belakang fakultas adab dan humaniora di samping kelas kami belajar, kalau masuk siang maka suara pak dan bu dosen tidak terdengar ksrena bisingnya suara mobil pete-pete, kelas dimana teman adu mulut dengan dosen sehingga dosen pulang  tanpa mengajar, LCD/proyektor yang macet-macet jadi supaya dapat yang bagus saya harus datang lebih awal, nyamuk-nyamuk menyanyikan lagu "pemangsa" dan terakhir lorong lotus, awalnya saya kira banyak bunga lotus ternyata lotus lorong tikus, disini biasa jalan bareng teman ke kostnya apabila mata kuliah pagi dan dilanjut siangnya. Disini kalau bertemu bajingan, pemalak, begal dan sejenisnya maka tamatlah kita sebab tembok seblah kanan menjulang tinggi sementara sisi kiri selokan pagar tinggi dan berkawat. Kulanjut motor hingga sampai di depan RS Labuang Baji, ku ambil arah kanan sekitar 500 meter lalu belok kiri dapatlah jalan vetran selatan kalau tidak salah, lalu berlanjut hingga vetran utara dan diujungnya jalan bandang. Ku parkir motor disamping toko yang menjual alat-alat mobil. "Om ada alat yang begini?", tanyaku. "Oh bobeng, iya ada mau yang asli atau...?", kanyanya. "Coba liat om", potongku. "Ini 950 ribu, yang lain ada 300-an lebih", jelasnya. Ku perhatikan kecocokan dengan contoh yang saya bawa. "Tunggu saya tanya bos dulu", katanya berlalu. "Harganya 850, mau ambil?", tanyanya. "Oh iya sekalian ini mau beli kabel busi 1 paket", kataku. "Oh iya haraganya 250 ribu, tunggu saya ambilkan", katanya berlalu. "Kamu dari mana, kamu dari daerah ya, bulkumba?", kata bosnys. "Bukan pak, dari gowa saya", kataku. "Oh dekat makassar-gowa"katanya. "Iya pak tapi makassar yang saya berdiri dan gowa yang saya tinggali lumayan pak, 2 jam-an naik motor", jelasku. "Oh begitu, itu driver mu?", tanya nya. "Bukan pak ada motor di samping saya larkir", kataku. "Itu sudah, eh ikatkan sakit tangannya!", perintahnya kepada bawahannya. Lalu saya berlalu balik, dan tibalah saya di depan markas tentara sebelum jalan pettarani yang kebetulan jalan 1 arah lalu di depan ada pak polisi mengambil 1/1 motor yang lewat. Untungnya saya berhenti sebelumnya, baru saja berhenti 2 motor ikut berhenti "wahh swiping", katanya putar arah. Lalu ku ikuti putar arah sekaligus lawan arah, tidak jauh ada lorong sebelah kiri, kami bertiga masuk, beberapa lorong terlewati saya berada di tengah, ternyata yang di depanku behenti di sebuah kost, jadilah saya petunjuk jalan yang tidak tahu arah dan ujungnya. Lalu ibu-ibu menyabet saya lengkap dengan helm, kemungkinan dia juga lari dari razia. Dialah yang saya ikuti, beberapa lorong berikutnya ia pun berhenti, "alamak dimana ujungnya ini jalan dan tembus dimana,jangan-jangan saya kembali ke arah pak polisi tadi", batinku. Lalu dalam lamunanku ada motor besar hitam melambungku, sepertinya sama halnya denganku lari dari kerumunan pak  polisi. Ku ikuti hingga dapat mallengkeri, lalu ujungnya saya tembus di mannuruki, lumayan saya sudah tahu jalan ini. Jalan berkelok-kelok, kiri kanan masuk lorong, rencana menjauh dari pak polisi dan ujungnya saya hanya kira-kira berjarak 1 kilo dari gerombolan pak polisi. Baru saya ingat stnk ada di tas, sim c ada, motor lengkap semua, kenapa saya juga ikut lari. Lalu saya keluar di lorong dekat kampus nobel samping perusahaan toyota kalla, berlalu hingga perbatasan gowa makassar. Tiba di gowa saya mendatangi peternak ikan, lumayan banyak ikannya. Lalu saya melaju motor, melewati kampus teknik unhas di jalan poros malino, pasar balang-balang, perusahaan mayora, lalu markas tentara pakatto. Lalu saya singgah di masjid nurul jihad, lalu masuk lorong di rumah nenek jintan di desa "nirannuang" pakatto. Pas mau berangkat di suguhi ikan bakar dan rica-rica mangga. Saya berlalu melewati "samaya", bili-bili dengan jembatannya yang rusak, tanah karaeng hingga di sapaya saya berpapasan dengan perempuan kira-kira mahasiswa kesehatan seperti perawat atau bidan dan prakiraanku mengatakan bahwa dia semester awal, mungkin 1 atau 3. Entah apa yang merasukiku, ku ikuti terus hingga tanjakan motornya tidak bisa mendaki. Lalu saya turun dan dalam keadaan tangan yang sakit ku bantu dorong hingga ke jalan sedikit datar, "kenapa motornya?", tanyaku. "Tidak tahu, baru kali ini terjadi", katanya. "Coba matikan baru starter kembali", kataku. Lah hampir saja tidak mau nyala, di ulang-ulang barulah menyala dan bisa berjalan walau sepertinya kalah ketika tanjakan. Lalu saya kembali ambil motor dan ia berlalu, ku ikuti hingga akhirnya ia singgah di bengkel. Lalu ku laju motor hingga pas dhuhur tibalah saya di desa ulujangang. Saya coba singgah di rumah om tapi tidak ada, lalu ku laju hingga di rumah kakek, sholat lalu istrahat hingga sorenya.

Nb:kalau tidak mauki kalangkabut kalau ada polisi bacaki doa dan lengkapi ki surat-suratta serta motor sesuai standar, jangan terlalu banyak resingna. Tapi ingat-ingat juga siapa tahu lengkap jaki jammi kalangkabut kayag saya mi contona.

Pesan ini disampaikan oleh saya sendiri bekerjasama dengan saya sendiri.hhhahh

Ini ceritaku
Senin 14 oktober 2019
#storytelling

Monografi ku edisi II part 60
Pagi-pagi didapur

Saya: Ajji, ada lauk pauk?
Nenek aji: ada.
S: ada gula merah?
N: ada.
S: nasi sudah matang nek?
N: itu di depanmu, baru saja nenek kasi turun dari tungku      api.
Ku buka panci itu dan berasap.
S: mana gula merahnya nek?
N: itu di lemari-lemari

Ku ambil piring, ku taruh nasi yang masih berasap lalu ku kerokin gula merah. Setengah perjalanan makan, kakek aji bangun.
S: mau juga?
Kakek aji:hum.

Ku ambilkan nasi yang msih lembek sedikit berair lalu ku kerokin gula merah. Ku bawa ke ruang tamu.
Di belakang dapur nenek memarut kelapa. Wahh dikombinasikanlah gula, kelapa dan hangatnya nasi di pagi hari.
Kami menyebut makanan ini dengan "jepe" . Nasi sedikit lembek di tambah  gula dan kadang di campur kelapa.
Waktu kecil dulu paling suka makan jepe' dan sepertinya bermula lagi sekarang.

Ulujangang, 5 Desember 2019.

Monografiku edisi II part 61
Menarik benang merah dari sebuah minuman bernama kopi. Sebelumnya timbul tanda tanya, kenapa orang kalau mau minum kopi yang notabenenya adalah pahit menambahkan gula untuk pemanis. Sebaliknya kenapa orang kalau butuh manis menambahkan kopi yang rasanya pahit. Inilah pointnya. Begitulah hidup, tidak ada kesempurnaan dalam hidup. Jika ada orang yang mengatakan "engkaulah makhluk tuhan paling sempurna" maka itu kalimat racun. Kembali ke kopi. Pada dasarnya manusia ingin hidup bahagia (tidak meski axe, bahagia terkadang didapat dari hal-hal sederhana), sukses,  dan sebagainya itulah gula-nya. Dibaliknya ada kesusahan, hidup sulit, annoy, marah, terhimpit masalah dan sebaginya. Nah inilah kopinya. Dalam kopi yang pake gula memiliki takaran pas. Ada yang takaran 1/1, 1/2, 2/2 tergantung si penikmat. Takaran-Nya jauh lebih pas dari itu, secara detail di takar kehidupan kita. Coba kita lihat firman-Nya dalam surah Al-insyirah :7-8. Di balik kesulitan ada kemudahan. Dan juga dalam firman lainnya "Dia tidak menguji diluar batas kemampuan hamba-Nya"
Perpaduan kopi dan gula adalah salah satu contoh keseimbangan hidup.
#hermancapus

Monografiku edisi II part 62
Salah buang.
Siang itu cukup terik. Setelah makan siang ku coba tidur. Setengah jam ku terbangun oleh suara ."bawa cepat pergi ini kucing, gantung ini karung", kata kakek geram. Memang si kucing ini pemangsa ayam. "Tidak usah di gantung, tidak baik membunuh kucing, sini saya bawa pergi", kataku beranjak dari kasur. Baru saja akan ku pegang sikarung, kucingnga lolos karena karungnya bolong. Lari ke bawah kolom rumah, disana banyak kucing, di rumah ada 5 ekor kucing. Lalu ku tangkap 2 ekor, masing-masing keduanya belang. Karena keduanya dekat dan akrab dengan saya, mudah bagiku menangkapnya. Ku kasi masuk di karung si belang yang banyak hitamnya, lalu ku ambil sibelang yang banyak putihnya, tak sengaja kakinya terjepit oleh karung dan tanganku, lalu spontan ia menggigit tanganku sampai berdarah. Tak ku pedulil, kasi masuk nasi sedikit dalam karung, lalu ku bawah sejauh-jauhnya dari rumah, berjalan berkelok-kelok, sampailah di sungai. Ku buka karung lalu ku keluarkan, mereka berhambur keluar. Dari jauh si belang yang banyak hitamnya menatapku, rasa ibah muncul tapi sayang engkau pemangsa ayam di rumah. Ku pulang, untuk mentaktisi, supaya tidak mengikutiku saya berlama-lama di kebunnya orang, ku temui nenek yang ambil makanan sapi, lalu cari mangga masak. Setelahnya pulang, "dimana kamu buang kucing?", tanya kakek. "Jauh dia tidak akan kembali", balasku. "Tidak, kucing itu sudah ada di rumah mama mu, putih besar kan?", sambungnya. "Bukan itu yang saya buang, lain, kan dia tidak kesini, dia di rumahnya mama", jelasku. Selang beberap menit, kucing si pemangsa muncul dari dalam dapur. "Lah, itu kucing pemangsa, lalu yang kau buang yang mana, jangan-jangan kucingku si bolong yang kau buang", kata kakek. "Alamak, bukan si bolong, si bolong ada di dapur tadi. Tapi ini, si pemangsa, lalu yang saya buang tadi", kataku. "Yahh, salah buang, tidak apalah semoga dapat tuan baru si kucingnya, kalaupun tidak semoga dapat tempat baru diluaran sana, mungkin jadi kucing liar atau kucing hutan", pikirku. Semalam, dua malam, tidak muncul-muncul, malam berikutnya muncul si belang yang banyak hitamnya. "Nah, loh ini kucing yang saya buang, yang satunya belum muncul", kataku. "Apa saya bilang, kalau kau tidak ikat itu karung dia akan kembali, besok buang, ikat gantung", kata kakek. "Tidak usah, kan bukan pemangsa ayam, nanti saya cari yang pemangsa, lalu saya buang lebih jauh lagi", kataku. Beberapa menit kemudian, muncul si belang yang banyak putihnya. "Lah sudah muncul semua, tahu juga arah pulang ini kucing", batinku. Selamat datang di welcome kucing 2 belang, maaf kemarin salah buang. Malamnya saya liat si belang yang banyak hitamnya tidur di depan dapur, sementara sj belang yang banyak putihnya sibuk di bawah kolom ranjang, cari tikus kali.

Monografiku edisi II part 63
Bunda, alif dan si katak
Musim bujan tiba si alif memelihara berudu depan rumah di sebuah kolam-kolam kecil bersama ikan-ikan hias, taman itu di penuhi indahnya warna-warni kembang bunda. "Alif mau kemana pagi-pagi sekali?", tanya bunda. "Ke depan bunda, mau liat ikan baru alif", katanya. Alif pun berlari diikuti bunds di belakang. "Ohh, itu bukan ikan alif, itu namanya berudu. Alif suka?", tanya bunda. "Suka bunda", jawabnya spontan. "Beberapa hari kemudian, "bunda, bundaa, berudu alif hilang", teriak alif. "Mana bunda liat, nah itu apa?", tanya bunda."katak bunda", jawab alif. "Nah berudunya berubah jadi katak", jelas bunda. "Tapi alif tidak mau katak bunda, alif mau berudu", rengek alif. "Sini bunda jelaskan. Alif, mau tidak mau berudu harus jadi katak, itulah perubahan dalam hidup, hidup perlu berubah, dari yang kecil ke besar, dari yang miskin ke yang kaya dan seterusnya. Perubahan ith perlu alif. Alif paham?", jelas bunda. "Alif merasa kehilangan?", tanya bunda. "Iya bun", jawabnya. "Suatu saat kita akan kehilangan semuanya, termasuk alif akan kehilangan bunda, ayah dan semua yang alif miliki. "Alif suka mana berudu atau katak, coba alif perhatikan baik-baik?", tanya bunda. "Suka katak bunda, sekarang ada kakinya, berwarna juga", kata alif. "Nah itulah, Allah menghilangkan yang kita suka, dan mendatangkan sesuatu yang lebih kita suka, lebih baik dan cintailah sesuatu yang baru, mungkin itu yang berkah", jelas bunda. "Oh begitu ya bunda", alif ngangguk.
"Bunda, apa bedanya katak dengan kodok?", tanya alif. "Hemm, oya coba alif liat keluar pagar!", pinta bunda. "Disana itu kodok, permukaan kulitnya kasar dan ukuran badannya juga lebih besar, nah coba liat katak alif, lebih kecil dan berwarna kan. Itulah bedanya", lanjut bunda. "Tapi bun, kenapa ada yang di air dan ad yang darat", tanya alif. "Nah itulah katak/kodok, dia disebut binatang amvibi, bisa hidup di 2 alam, darat dan air. Nah kelak alif pun bisa hidup dimana saja, menyesuaikan diri dengan lingkungan, jangan pilih-pilih tempat untuk bisa hidup. Potensi hidup ada dalam diri, dimanapun kita berada ketika mau berusaha, maka kita akan hidup", lanjut bunda lagi.
"Dari percakapan tadi alif dapat apa?", tanya bunda. "Dapat katak bunda", jawabnya spontan. "Hahaha, bukan alif, hikmah hidup, pertama hidup perlu perubahan, bisa hidup dimana saja (penyesuain hidup), dan belajar arti kehilangan", jelas bunda. "Tapi alif tidak kau kehilangan bunda, alif sayang bunda", kata alif meluk bunda. "Itu sekarang lif, kelak engkau akan bosan dengan bunda, dan bunda akan pergi. Selamanyan", kata bunda basuh kepala alif.
"Hem, ayo alif, bantu mama buat makan malam ayah", ajak bunda. "Ayo bun", jawabnya.
End.

Monografi-ku edisi 11 part 64
Cinderalla-nya balangloe
Ya kali ini saya akan becerita cinderella. Sebelum saya liat filmnya baik animasi ataupun film indosiarnya ketika itu, ternyata sebelumnya saya pernah ada dalam kisah itu. Ketika itu musim hujan di sebuah rumah di dalam hutan, yah rumah masih bisa terhitung jari mungkin ada lima itu pun jaraknya saling berjauhan. Nama daerah ini balangloe, di sebuah hutan di daerah kabupaten gowa. Saya masih ingat rumah yang ketika itu, pertama rumahnya om bali, rumahnya dg. Alm. Deng tarra' , 2 rumah keluarga lain, dan rumahnya deng roda. Saya tinggal di rumahnya om bali yang anaknya menikah ketika itu. Namanya tante rohani. Om bali punya istri namanya deng te'ne, sang pedagang campuran, tapi kebanyakan gula merah. Tante rohani paling suka buka cemilan yang berhadiah, 1 dan 2 pack kadang di buka, tidak makan isinya, yang di cari adalah hadiah dalam kerupuk itu. Baik, balik ke cinderella, musim hujan di pagi hari, tetapi pagi ini sepertinya akan bersahabat, tidak cepat hujan seperti hari-hari kemarin. Appalele (mengantar pengantin perempuan ke rumah pengantin lelaki). "Ammang, sudah makan nak?", tanya ayah. "Sudah, ini masih saya pegang paha ayamnya?", kataku dengan muka cemong. "Mau ikut tante mu appalele sebentar?", lanjutnya. "Mau, tapi sompo (pikul)", kataku. "Kamu sudah besar, jalan saja", katanya. Saya berlalu, cari kerupuk di ruang tengah rumah. Sudah siang, cuaca seketika berubah. Jadwal kepergian pun di majukan. Muka saya di cuci oleh ayah, dan di naikkan di kuda. Lalu ayah naik, dan naik pula tante rohani dengan pakean pengantin, berjalan paling depan, rumah om mansur sang calon suami cukup jauh, awalnya kuda jalan biasa saja, sampai akhirnya di tengah hutan gerimis, daun-daun pinus banyak jatuh menimpa kami. Mulailah kuda di balap, apa daya hujan menghantam kami, saya pegang pada rambut kuda, licin sudah pasti, berkali-kali hampir jatuh untung ada tangan ayah samping kiri kana saya. Ku pegang erat, kadang rambut kuda cabut karena hanya sedikit saya pegang, tangan kecil jadi tidak bisa pegang banyak. Kuda lari kencang, suara-suara kalung, gelang yang penuh selengan terdengar bersamaan sentakan kaki kuda. Di depaan ada sungai kecil tetapi airnya mulai membesar karena hujan sudah semakin lebat. Kuda enggan lewat, hanya berputar-putar, pusing keliling, semakin lama airnya semakin besar, tidak ada jalan lain, sebab satu-satunya jalan menuju rumah om mansur adalah itu. Di samping kiri kanan hutan pinus dan batu yang disusun-susun. Akhirnya tante berjalan ke sebelah, ayah pun demikian sambil menuntun kuda, saya tetap di atas dengan badan mulai menggigil. Alhamdulillah lewat, saya tidak tahu nasib orang-orang di belakang. Kami lanjut kembali, beberapa kilo kemudian ada pohon tumbang, sedikit saja, terkena, pohon pacirri namanya, memang sudah agak di tebang tetapi tidak sampai putus, juga sudah keropos. Hujan sudah sedikit reda, kami pun tiba. Bibir putih pucat, saya pun di ambil alm.nenek jino yang dari tadi di rumah om mansur. Saya di bawa ke kamar lalu terlelap.
Sekarang mereka tinggal di daerah jeneponto, Alhamdulillah jadi  orang "berada" disana. Hidupnya jauh lebih cukup dari kurang lebih 10 tahun yang lalu.
Ulujangang, 13 Desember 2019

Monografi-ku edisi II part 65
Coretan penutup senja.
Semoga saja tidak di anggap riya dan memang tidak ada niat sama sekali. Tapi saya berbagi cerita semoga bisa jadi pelajaran hidup.

Bismillah. Astagfirullah 3x.
Menjelang maghrib tadi, saya, om dan haidir dari ambil stempel di sebuah percetakan di sungguminasa gowa (sumigo). Melewati pom bensin batang kaluku kulihat di sebelah kanan seorang bocah kecil dan karung setengah penuh dengan botol-botol plastik. Ku lewati ia yang sedang melambai tangan dan tak satupun mobil atau motor yang mengangkutnya. Beberapa ratus meter ku belok masuk dalam warung. Hanya pesan makan lalu, "om saya pergi dulu, kalau sudah ada pesanan makan, saja om", kataku. "Mau kemana?", tanya beliau. "Ada sedikit ku urus om", lanjutku. "Haidir, minta kunci dek, kita tukaran motor", kataku. Saya pun berlalu. Setelah melewati pom bensin ku lihat ia berkali-kali melambai tangan untuk menghentikan kemdaraan, tak satu pun berhenti. "Dek, mau kemana?", tanyaku setelah sampai di depannya. "Mau ke alauddin kak", jawabnya. "Ayo dek, saya antar", ajakku. "Tapi saya berdua kak",  katanya. "Mana lagi dek?", tanyaku. Itu di sebelah. Kulihat ia menyeberang jalan. "Iya tidak apa-apa, ayo", kataku. Mereka pun naik motor dengan agak susah karena 2 karung yang isinya masing-masing setengah botol plastik. "Kenapa jauh sekali kesini dek?", tanyaku. "Cari uang", katanya spontan. Saya langsung terdiam, tenggorokan serasa kering, bungkam. Seorang bocah 11-an tahunan berkeliling jalanan mencari uang yang seharusnya bersekolah, bermain dan seterusnya. "keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia" sila kelima masih jauh darinya. Inilah indonesia yang berstatus "berkembang" sejak dulu. Jauh melewati mobil-mobil mewah, rumah makan berbagai varian makanan, tak pernah di nikmatinya. "Adek asli orang sana?", tanyaku memecah keheningan sedari tadi. "Bukan kak, saya asli orang jeneponto", jawabnya. "Ayah dan ibu adek dimana?", lanjutku bertanya. "Di dekat unismuh kak, disana rumahku", jawabnya. "Adek jual dimana plastik-plastik ini?", tanyaku lagi. "Di kumpulkan dulu kak, nanti banyak baru dijual", jawabnya. "Dimana?", lanjutku. "Di dekat rumah ku kak", jawabnya. Saya tidak rumah yang di maksud seperti apa, sebab untuk makan saja sepertinya susah, mengais rezeki dibalik sampah-sampah, untuk membeli rumah mungkin butuh waktu lama. "Oya sejak kapan adek tinggal disana?", lanjutku bertanya. "Kurang tahu kak, sewaktu saya bisa mengingat, saya sudah disana", katanya. "Ada kakek dan neneknya?", lanjutku lagi. Diam tanpa jawaban, bisa ku tebak jawaban itu. Rintik-rintik hujan bersamaan indahnya lantunan masjid-masjid. Akhrinya kami sampai. "Disini dek?", tanyaku. "Iye kak, disini saja", jawabnya. Ku hentikan motor lalu ia membuang karungnya ke sisi jalan karena kesusahan turun di motor. "Terima kasih kak", katanya mengambil karung itu. "Iya dek, kakak pergi nah", kataku berlalu meninggalkan dua  bocah tadi.

Hikmah: kebahagiaan bisa dibeli dengan menolong. Tidak mesti menjadi orang berada untuk bisa membantu. Rezeki manusia terkadang ada pada manusia lainnya.

Sungguminasa, 16 Desember 2019

Monografi-ku edisi II part 66
Pertemuan terakhir.
Suatu siang di tanjung bunga. Setelah memasuki tempat membeli karcis, ku belokkan motor ke seblah kiri mencari pondok angraini. Setelah sampai di ujung, ternyata saya tidsk menemukannya, lalu tidak senagaja juan dan teman lainnya melihatku. "Salahki senior, pondoknya ada disana", katanya. Lalu ku belok motor kembali arah, setelah dapata pondoknya ku biarkan  juan dan lainnya masuk duluan, sementara saya menunggu nirmalasari yang kesesar di jalan sedari tadi. Tak lama menunggu ternyata yang datang ialah gazali dengan satrianya. Membuka helm,mematikan motor dan mendahuluiku berjabat tangan. "Dari mana kak, kenapa motornya menghadap keluar?", katanya. "Ah ini dek, kesasar tadi, tidak tahu pondoknya dimana", jawabku. "Oh iye kak, siapa memang ditunggu kak?", lanjutnya. "Ada anggota baru dek, kesasar tadi di jalan, katanya sudah melewati tempat beli karcis, memang tidak ketemu diluar?", jelasku. "Oh begitu kak. Tidak kak. Tidak ada saya liat anak black diluar. kalau begitu saya masuk duluan kak", pamitnya. "Oh iya dek, sudah ada senior-senior juga itu di dalam", kataku. Tak lama kemudian nirmalasari tiba, lalu kami masuk barengan. Di pondok, orang yang pertama ku temui adalah gazali. "Wahh, gazali, jarang latihan pasti toh", kataku melihat kepalan tangannya. "Iye kak, sudah sedikit sibu di kampus kak", jawabnya. "Tapi sering-sering ke sekret kan?", tanyaku. "Iye kak, biasa kalau sempat saya datang", katanya dengan senyum khasnya. "Kakak, kenapa jarang latihan juga?", tanya baliknya. "Yah, sama dek, saya sedikit agak sibuk, mungkin nanti", jawabku. "Oh iye kak", katanya. Beberapa waktu kemudian acara pembukaan di mulai. Rangakain acara salah satunya adalah pembacaan sumpah karate yang dibacakan oleh gazali. Suaranya lantang, lalu kami mengikuti bait-demi bait. Tak ku sangka inilah suara lantang pertama dan terakhir saya dengar dari seorang gazali, sebab berbicara pun ia sangat hati-hati, lembut dan jarang berbicara, sopan dan santun tidak perlu di tanya lagi. Saya bersaksi dia orang baik. Setelah selesai pembacaan sumpah karate "deg-degan dsn hamprka ketawa tadi kak", bisiknya diseblah kiriku. Hanya ku balas senyum dan tanda jempol karena bertugas dengan baik. Dalam berjalannya mubes (musyawarah besar) international black panther karate indonesia unit uin alauddin makassar, saya sempat dan berkali-kali sebut namanya. "Sempai gazali, eh maksudku Sempat gazali", adalah kalimat berulang saya sebut. Ternyata ini panggilan terakahirku yang ia dengar.
Selamat jalan saudara, sahabatku. Engkau akan tetap menjadi bagian dari kami sampai kami kembali ke pangkuan ilahi menyusul dikau.
×Alfatiha.

Monografiki edisi II part 68
Tadi pagi di perjalanan dari desa ke sungguminasa tiba-tiba motor mati. Lalu ku dorong, tiba-tiba ada orang grab, "om,,om, kenapa motornya om?", tanya nya. "Aaa,ooom,", kataku dalam hati. "Oh iya ini, mati tiba-tiba, tidak tahu kenapa",jawabku. "Sini saya tonda om (dorong pake kaki)", katanya. "Om, coba berhenti di depan, matikan dulu baru starter lagi", pintanya. "Oh iya", kataku. "Lalu saya berhenti, dan starter, tapi tetap tidak bisa. "Pernah kebanjiran ini om", katanya. "Tidak, tidak pernah. Ini tiba-tiba saja mati", elakku. "Oh businya itu om, sana ada bengkel, kesana saja", jelasnya. "Oh iya makasih ya", ucapku. "Iya om sama-sama", katanya berlalu. Wadidawwww, sudah setua itu saya di panggil om. Atau mungkin penampilan katro ku sehingga terlihat seperti om-om. Ahh entahlah. Apapun itu terima kasih telah membantu.

Manggarupi, 23-12-2019
Monografiku edisi II Part 69
Menjelang maghrib ku ayunkan langkah ke masji. "Puang, saya ke masjid dulu", pamitku pada puang rusli. "Oh iya boy, pak dusun sudah lewat tadi", balasnya.  Setelah sampai, saya di jemput dengan senyum ramahnya pak dusun basri. "Kapan datang boy", katanya menghampiriku. "Tadi menjelang sore pak", kataku menjabat tangannya. "Oya mati lampu ya pak?", kataku basa basi. "Iya dari tadi sore itu mati lampu", jawab beliau. Setelah bincang-bincang, di suruhnya kak bambu adzan. Sementara adzan, si salam menepuk pundakku. Hanya ku balas jabat tangan karena berbicara tidak bisa sebab adzan sedang berlangsung. Setelah maghrib, kami duduk khalaqah (melingkar) berbincang-bincang, tentang pendidikan, keagamaan dan masyarakat desa tentunya serta potensi-potensi yang ada di desa. Termasuk tire/porang, talas jepang, bunga krisan (dari jepang), markisa (yang sedang di kembangkan anak karang taruna desa mamampang). Selain itu kami berbincang mengenai sekolah rakyat (SR), Kalau dulu SR itu adalah sekolah anak-anak sebelum menjadi SD (Sekolah Dasar). SR (sekolah Rakyat) yang berada di desa mamampang adalah sekolah yang menampung aspirasi warga, petani, anak muda, dan sebagainya. Disinilah para warga yang mau atau ingin berusaha di kumpulkan, sepertj usaha jahit, usaha singkong, usaha mebel, usaha sirup markisa, usaha bengkel dan lain sebagainya. Untuk usaha talas jepang di desa mamampang sudah bekerjasama dengan konsultan jepang, sehingga memudahkan mereka. Sedikit tergugah dengan cerita-cerita malam itu. Kurang lebih satu jam kami berbincang lalu sholat isya. Setelah sholat, kami (rombongan) masuk di rumah puang rusli lagi dan lagi membahas tentang persoalan tadi, tentang kedesaan. Malam semakin larut, gelap tentulah ia, di tambah dinginnya angin malam, kopi setengah pahit tersedia di depan kami. Ku habiskan duluan karena akan beranjak ku dusun sebelah (sangkara'na) menemani puang naba. Di sebelah kiri saya kak bambu, beliau sahabat saya, kebetulan tadi sore memberi  saya sebuah karya yakni cincin dari kayu. Sudah banyak karya-karya beliau. Nah cincin ini katanya terbuat dari kayu hitam cocok untuk di gunakan bepergian (sejenis ada mukaromahnya), dalam hati memang cocok karena kan cincinnya kecil, coba kalau cincinnya sebesar lingkaran mobil maka tidak cocok. Sementara disamping kanan saya puang basri, beliau pak dusun baru di dusun bahoturungang. Sementara pembahasan berlanjut, saya berpamitan untuk ke dusun sebelah, sedikit merinding akan berangkat karena gelap, dan katanya di perbatasan dusun (jembatan) biasanya ada aneh-aneh, teringat waktu KKN dulu, malam itu di RT 02 ada orang meninggal, lalu saya di percayakan teman-teman melayat malamnya, sorenya janjian dengan pak imam di masjid, tahu-tahu saya di tinggal, lalu saya pergi sendirian dan jalan itu belum aspal, masih pengarasan dan pas di jembatan motor saya mati. Merinding bulu kuduk, rencana mau lari tinggalkan motor, tapi ingat sesuatu "ayatul kursih" Alhamdulillah hati tenang dan motor menyala kembali. Kembali ke sekarang, setelah sampai di rumah puang naba, sri nurwahyuni dan 2 temannya baring di depan tv yang tidak menyala. Sementara puang naba di kamar. "Boy, mau tidur di rumah atas atau di dalam berama bapak?", tanya puang kanang. "Di dalam saja sama bapak bu", jawabku. Duduk berbincang akhirnya menyala lampu, maunya lanjut cerita dengan ibu, tetapi karena lelah dan ngantuk, ku tinggalkan mereka. Tidur di samping puang naba dengan lelapnya, hingga kebiasaanku muncul, terbangun pada jam 11, jam 3, jam 4 dan jam 5. Jam 5 sholat subuh lalu tidak tidur lagi (yasinan-selesai). Pagi-pagi minum teh hangat dan pisang goreng. "Uni, jam berapa pulang?", tanyaku. "Jam 10 boy, mengajarka jam 2", jawabnya. Lalu saya keliling kampung, dan singgah di dusun bahoturungang, bertemu dengan adek-adek mahasiswa kkn. Ngeteh lagi dan makan pisang goreng dampok (pisang di jemur hingga kering baru di goreng). Jam setengah 10 saya balik ke dusun sangakara'na, saya kira akan balik jam 10, sebelum balik puang rusli bawa markisa sekantong untuk ku bawa pulang. Ternyata, uni tunda jam 12 siang. Yahh, sepertinya akan kebasahan lagi seperti waktu datang kemarin, dan ternyata itu benar. Kami disepanjang jalan kec. tombolopao sampai kec.bontolempangan terguyur hujan.
Selain markisa kami boyong mangga dari pak saleh dan kentang dari puang kanang.
Sebelum pergi terasa berat meninggalkan puang naba yang masih terbaring lemah karena sakitnya dan juga karena kebaikan para bapak dan ibu serta teman-teman remaja  di kampuang ini. Mereka adalah keluarga selanjutnya setelah keluarga di kampung sendiri.
Terima kasih untuk semuanya.
Semoga bisa berjumpa kembali dilain hari.
#hermancpaus

Monografi-ku edisi II part 70
Dinginnya pagi masih terasa, walau matahari sudah nampak di ufuk timur. Hp-ku berdering lalu bergetar, ternyata telpon dari tante.

"halo Ammang, kamu ke sungguminasa temani om mu sebentar nah", katanya di balik hp. "Oh iya tante, saya siap-siap dulu", balasku. Hp pun mati dan, "nenek, saya mau ke sungguminasa sama daeng sukku", izinku pada nenek. "Oh iya", kata nenek. "Tunggu, saya mau ikut kerumahnya", timpal kakek. Setelahnya kami pun berlalu. Saya berboncengan dengan om sukku' , kak ansar dengan temannya, lalu 4 orang di mobil angkutan. Setelah sampai di dinas kependudukan dan pencacatan sipil (disdukcapil) kabupaten gowa, om dan kak ansar pun masuk. Setengah jam berlalu, mobil pun tiba. Saya jemput mereka. Ternyata lumayan banyak orang, nomor antrian pun beratus-ratus. Dhuhur pun tiba, kami sholat di bareng di mushollah.

Setelahnya, saya menuju sebuah kantin dan pesan mie pangsit. Ternyata setelah perut terisi mata pun serasa ngantuk. Saya ke motor lalu tidur tertunduk di atas motor. Lalu saya di bangunkan oleh om. "Ammang, tolong ke polsek minta surat keterngan kehilangan", pinta om. Saya pun berlalu, berkelok-kelok melewati gerombolan mobil di depan rumah sakit syech yusuf (kallong tala), lalu tibalah di sebuah kantor polsek batangkaluku. "Assalamualaikum pak, maaf kalau mau mengurus surat keterangan kehilangan di bagian mana?",tanyaku. "Dimaan hilang dek?", tanyanya. "Di daerah sapaya pak", jawabku. "tidak bisa dsini dek, harus di polsek kec. Bungaya ambil", katanya. "Oh begitu ya pak, kalau begitu saya pamit pak, assalamualaikum", kataku pamit. Saya pun kembali dengan tangan kosong. Teriknya matahari membuat tenggorokan kering, saya kembali ke kantin. "Mbak, saya lagi", kataku. "Oh yang tadi makan pangsit ya?", tanya mbaknya. "Iya saya, beli pop ice mbak", kataku. "Oh iya rasa apa?", tanyanya lagi. "Rasa yang pernah ada,hehe?", candaku. "Saya kira st 12", katanya. "Kok st 12?", tanyaku. "Iya st 12 rasa yang tertinggal", jawabnya. "Bukan mbak, judika tapi", kataku. "Apaantu?", tanya beliau. "Rasa yang tersakiti", kataku. "Kasian, ini minum sedikit karena full tempaynya!",pintanya. Saya pun minum lewat pipet lalu mbaknya yang pegang, tiba-tiba "kedubraaaak" pop icenya tumpah mengenai baju dan celanaku. Pop icenya berceceran "alamak, maaf, maaf, tidak sengaja, tumpah", katanya merasa bersalah. "Tidak apa-apa mbak, biasa itu", kataku sambil mengibas-ngibas pop ice yang tertinggal di pakeanku. "Di dalam ada air, sana bersihkan, ini juga lap", celotehnya. Lalu saya masuk ruangan yang ada airnya, sementara saya bersih-bersih ternyata mbaknya buat baru pop ice-nya. "Oya ini pop icenya", sodornya. "Oh iya terima kasih mbak, tapi yang tadi bagaimna?", tanyaku. "Tidak apa-apa", katanya. "Oh iya terima kasih mbak, saya kesana dulu", pamitku. "Oh iya dek, sama-sama", balasnya. Di motor ternyata ada arif teman lamaku, sambil menunggu antrian kami pun bercerita panjang kali lebar. Lalu tiba-tiba ku lihat sosok perempuan berbaju hitam, jilbab abu-abu, sepertinya saya kenal "ternyata ikka ada disini", kataku. "Eh kak herman, bikin kaget, lagi apa disini kak?", katanya. "Lagi mengurus sesuatu", jawabku. "Ikka sendiri ngapain kesini?",tanyaku balik. "Ini antar teman buat KK (kartu keluarga) kak",jawabnya. "Sekarang kegiatan apa dek?", lanjutku. "Alhamdulillah kak, sekarang nyusun tesis", jawabnya. "Wah hebat ini adek, calon master ternyata, sukses dek", kataku. "Hemm, Alhamdulillah kak, kalau begitu saya pamit dulu kak", pamitnya. "Oh iya dek, selamat mengurus", kataku. "Eh arif, yang tadi itu keluarganya anti", kataku tanpa di tanya. "Anti siapa?", tanyanya. "Anti teman kelasmu dulu waktu kuliah", jawabku. "Oya, kamu banyak tahu ternyata", katanya. "Biasalah, panjang perjalananku", kataku. Sementara saya pencet-pencet hp, ternyata ada yang garuk kepalaku, "alamak, senior, urus apa ini?", tanyaku. "Ini urus KK, mau di aktifkan", katanya. "Wah senior tati semaki  sejahtera yah, semakin beda waktu sekolah SMP dulu, dulu sedikit cerewet dan tomboy, hehe piiis kak?", ledekku. "Kau itu sembarangan, siapa yang saya temui ini?", tanyanya. "Coba datangi pak bahrun senior", kataku. "Yang mana orangnya?", tanya nya. "Yang disana, duduk depan cewek baju biru yang jilbab hitam, itu yang duduk kepala plontos", jelasku. "Oh iya makasih man, saya kesana dulu", katanya berlalu. Menjelang ashar berkas-berkas belum selesai juga. "Arif belum selesai juga yah, lama", kataku. "Iya soalnya banyak yang antri, apalagi kan siang tadi istrahat", katanya. "Saya lihat DISDUKCAPIL  ini adalah salah satu instansi atau lembaga tersibuk, mungkin tidak ya kalau  di perbesar dan ti tambah pegawainya, ya paling tidak supaya tidak terlalu lama menunggu, bayangkan misalnya kalau yang antri-antri itu jauh dari kampung, mereka mungkin rencana akan balik hari ini, tapi karena belum selesai di pun nginap, untung kalau ada keluarga di area sini, bisalah numpang barang semalam, kalau tidak dimana mereka tinggal", celotehku. "Iya betul,  termasuk saya, rencana mau balik sore sebentar tapi kalau tidak selesai, bagaimna?", keluhnya. Lalu kulihat si om menerima telpon, rada-rada sedih, "ammang kita pulang, adek iparnya kakek meninggal", ajaknya. "Tanpa kata saya ambil motor dan berlalu. Hanya singgah beli ban motor dan singgah makan di depan pom bensin bili-bili. Tak lupa ku belikan roti maros di pom bensin untuk si kakek dan nenek. Saya pun berlalu hingga hampir menjelang maghrib saya pun tiba, hanya singgah sholat ashar dan berlalu ke dusun sebelah rumah almarhuma nenek ni'na. Setelah maghrib beliau pun di makamkan, lalu say kembali ke rumah dengan nenek, sementara si kakek di jemput oleh adeku si whiro. Selamat jalan nenek.

Innalillahiwainnailahirojiun. Kullunafsin  zaikatul maut.

Semua yang hidup pasti akan meninggal, hanya menunggu waktu dan giliran.

#hermancapus

Monografi-ku edisi II part 71

Ikhtisar kota bantaeng
Pagi-pagi berangkat dari kabupaten gowa ke kabupaten bantaeng. Saya berangkat dengan sopian dan angga. Kabupaten bantaeng adalah kabupaten eks. Pimpinan gubernur prof. Nurdin Abdullah. Di tangannya bantaeng terkenal seantero indonesia bahkan skala international, secara pak Nurdin adalah prof yang pernah menjajaki pendidikan di negeri tirai bambu jepang sehingga tidak susah baginya membuat bantaeng terkemuka. Memang disadari bahwa pemimpin sebelumnya ambil andil. Tetapi di tangan pak Prof.lah bantaeng terkemuka dengan berbagai cindera mata baik lokal maupun international.
Sekitar  pukul 10 tiba di kota bantaeng. Kami lalu memasuki kecamatan eremerasa. Berkeliling disini, mengamati aktivitas warga, seperti biasa pada umumnya mereka adalah pekerja di sawah, kebun dan lautan. Secara garis besar kabupaten bantaeng seperti kabupaten lainnya, masyarakat ada yang hidup di atas rata-rata, rata-rata, dan adapun hidup di bawah standar. Terlihat rumah panggung berjejer dengan model tempo dulu, pun banyak rumah-rumah batu. Di kecamatan Eremerasa, rumah masih ada yang berjarak, di belakang, samping kiri kanan rumah masih di dominasi oleh jagung dan kebun yang masih kehijauan. Di tempat ini ada 2 tempat wisata kolam renang. Permandian erbol dan permandian eremerasa berjarak beberapa kilo meter dari pusat kota. Kami tidak sempat menyambangi karena tutup di hari kemarin karena ulah virus korona. Berkeliling kecamatan eremerasa dan kecamatan tompobulu adalah kali pertama bagi saya dan angga, kecuali si sopian yang punya salah satu kampung disini. Desa pa'lingang dan beberapa desa lainnya kami kunjungi dengan hutan-hutan masih rindang di berbagai tempat, tak ayal, kami bertemu om monyet dengan anaknya di jalanan. Menjelang sore, kami bali ke kabupaten gowa melewati kota bantaeng dengan pohon-pohon rindang di kiri kanan jalan, dengan bentangan lautan dibagian kiri dan aktivitas warga berpanco dengan kuatnya arus, ada yang menangkap ikan mungkin pula ada yang me-rumput laut. Rumput adalah salah satu mata pencaharian mereka, meski memang tidak sedap di hidung ketika berlalu disini. Di ujung jembtan kami masuk ke pedesaan, jalan kompas (singkat) menuju kabupaten gowa dengan melewati rumbia (kabupaten je'ne ponto) lalu tiba di cikoro, malakaji kabuputen tompobulu kabupaten gowa lalu 45 menit tibalah di desa ulujangang kecamatan bontolempangan. Perjalanan tadi memberiku wejanagn bahwa daerah maju, tidak monoton menelisik sang pemerintah, sebab kebijakan baik apapun tanpa kesadaran masyarakat tidak akan berbuah baik. Dan perjalanan ini memperlihatkan ku bahwa kota bantaeng adalah salah satu kota terdepan di sulsel dan mungkin kabupaten-kabupaten tetangganya. Yahh memang tidak bisa membandingkan dengan hanya sekilas tetapi secara garia besar, saya menemukan perbedaan itu. Termasuk jalanan yang lumayan tertata, tidak mendapatkan lubang besar dijalan yang mungkin saja bisa membuat celaka.
Ikhtisarku tentang kota bantaeng.
Bantaeng, 19 Maret 2020.

Monigrafi-ku edisi II part 72
Negeri game.
saya membayangkan kelak, negeri ini jadi negeri game.
Sebab pepatah lama mengatakan bahwa pemimpin masa depan adalah pemuda. Dan lihatlah sekarang pemuda. Lebih mengasah kemampuan game daripada mengasah kemampuan memimpin.
Maka yang tua jadilah penangis di hari senjanya. Sebab, harap dan mimpinya tak seindah bayangannya.
Menyesal sudahlah tentu, barangbisa mengembalikan waktu untuk bisa mendidik anak mudanya, ia akan lakukan dengan sepenuh jiwa raganya.
Apalah daya, hanya bisa tertunduk lesuh dengan penuh sakit di batin.
Pahlawan dulu yang tanpa tanda jasa benar tak ada lagi.
Tandanya sudah hilang, jasanya yang dinikmati seolah tanpa terima kasih. Lihatlah, hari ini, esok dan lusa. Coba bertanya kepada mereka, tahukah mereka para pahlawan-pahlawan kita dulu. Tahukah mereka deretan-deretan presiden kita dulu. Tahukah mereka tentang perjuangan-perjuangan para pendahulu dengan tombak bambu runcingnya. Tahukah mereka tentang trisakti, malino berdarah, bandung lautan api. Para pejuang-pejuang gorong-gorong, rela bermalam di hutan bersembunyi, berperang melawan penjajah. Ah, para pendahulu. Tenanglah di alam sana, cukuplah Allah membalas jasa-jasamu.
Ulujangang, 21 Maret 2020

Monografi-ku edisi II part 73
Saya berandai-andai.
Virus korona adalah buatan manusia untuk mengeliminasi (secara halus) sebagian penduduk bumi. Mungkin saja penduduk bumi sudah terlalu banyak sehingga harus di eliminasi. Sebab rentatan peristiwa terjadi setiap beratus tahun. Wabah semacam ini selalu terjadi, mungkin kita bisa menelisik sejarah atau peristiwa yang berlalu. Mungkin juga ada beberapa perusahaan digdaya atau seorang pakar, atau professor atau apapun itu yang membuat virus ini. Hal serupa biasa kita lihat kisah di sebuah film dan bukan tidak mungkin terjadi di dunia nyata.
Mari dan coba merenung serta mencari referensi tentang hal seperti ini. Tulisan ini hanya ikhtisar saya tentang perkembangan virus yang bernama korona. Seratus tahun kemudian entah virus atau wabah apa yang mengeliminasi manusia yang disebabkan oleh ide manusia/penguasa itu sendiri.
Saya juga berfikir dan berandai bahwa mereka sudah mempersiapkan antibotik sebelumnya. Sehingga sedikit demi sedikit mereka membocorkannya ketika usaha mereka sudah hampir usai. Menata tatanan dunia baru setelah mengeliminasi manusia lainnya.
Ah, tidak ini kan virus dari binatang, yang katanya akibat dari memakan kelelawar.
Ah yang benar saja, sudah berapa lama mereka mengonsumsi itu. Apakah baru tahu ini, kan tidak. Terkadang ambisi terlihat mulus ketika meng-kambing hitamkan sesuatu. Ya salah satunya kelelawar itu. Semoga semua lekas sembuh dan tulisan ini salah sehingga korona ini adalah benar-benar bencana bukan sindikat manusia semata.
Sekali lagi ini adalah ikhtisar boleh tidak salah boleh juga tidak benar.
Ulujangang, 25 Maret 2020.

Monografi-ku Edisi II part 74
Diam berperang melawan virus korona.
Diam itu bukan  berperang, ia hanya menunggu instruksi selaniutnya. Apakah sudah bisa beraktivitas seperti biasa atau masih di instruksikan rebahan di rumah, makan, tidur, main hp, nonton dan lainnya. Diam seperti ini adalah pesimis atau pasrah atas keadaan. Stay at home bukan berarti diam. Coba dalam keadaan stay at home, lalu kita gunakan untuk mencari solusi, paling tidak penangkal, penambah kekebalan tubuh, vitamin dan lainnya. Mungkin saja olahraga mini dalam rumah atau halaman rumah (SKJ/senam kesehatan jantung, bulutangkis atau mencuci menggunakan sikat, bukan lagi mesin sebagai olahraga dst. Makan buah yang mengandung vitamin C dan E, sayur-mayur dan seterusnya. Jadilah tabib bagi diri sendiri dan keluarga. Ramu-lah bahan herbal, kalau tidak tahu kandungan dan lainnya, maka cobalah tanya om google. Sesuatu yang kita makan yang lazim, maka tidak salah di coba. Yang tidak lazim adalah minum dettol,  air seni sapi dan lainnya adalah salah karena tidak lazim. Yang lazim misalnya rebusan daun pepaya. Masak 2 gelas air, lalu rebus hingga tersisa 1 gelas air. Saring airnya lalu minum. Airnya di minum, daunnya jadi sayur-mayur, sebab banyak mengandung vitamin C, E, A, K, dan B. semoga bisa menambah daya tahan tubuh.
Masih banyak tumbuhan mineral yang terdapat di alam, yang bisa di cari untuk menambah daya tahan tubuh.
Semoga perkara virus ini cepat berlalu dan kembali beraktivitas kembali.
Ulujangang, 27 Maret 2020

Monografi-ku edisi II part 75
Beberapa mitos yang berkambang di masyarakat perkampungan dari dulu hingga sekarang.

1. Jangan duduk di depan pintu/anakntangga nanti jodoh tak kunjung datang karena engkau selalu terlewati.
Lah, bagaimana tidak terlewati orang duduk di depan pintu/tangga. Ini benar, dia akan terlewati oleh orang-orang yamg lewat tapi bukan jodohnya yang terlewat. Dimana relasinya.
Kalimat ini mengajarkan bahwa jangan duduk di depan pintu/anak tangga, sebab mengahalangi orang yang mau lewat.

2. Jangan duduk di bantal nanti bisulan.
Banyak orang yang tidak duduk di bantal bisulan juga kan?
Jadi bukan bantalnya yang buat bisulan, bakterinya yang buat bisul. Hanya saja, tidak sopan kalau duduk di bantal, sebab posisi bantal di kepala saat tidur.

3.kalau makan jangan pindah-pindah, nanti suami/istrimu sebanyak yang engkau pindah.
Jadi kalau misalnya 5 kali pindah, maka siap-siap 5 kali menikah. Dimana hubungannya. Hanya saja kalau anak-anak makan, kan biasanya berantakan, nasi terhambur kiri kanan, kan kasian ibunya membersihkan.

4. Pusat rambut di kepala atau pusat rambut miring.
Katanya, kalau pusat rambut banyak, maka banyak juga istri/suaminya. Lagi dan lagi paradoks tidak logis. Ada beberpa orang hanya 1 pusat rambutnya, tapi menikah sampai 3 kali, melawan mitos. Juga kalau pusat anda miring apakah di kiri atau di kanan, anda anak bandel, nakal dan sesuatu yang berkaitan dengan ketidakbaikan. Paradoks ini menzolimi. Sebab banyak yang pusat rambut di tengah-tengah tetapi kelakuan kucing garong.  Sebenarnya terkadang pemilik pusat rambut kepala miring orang baik, tetapi karena tertanam dikepalanya bahwa di di jastifikasi buruk maka tidak menutup kemungkinan dia berbuat buruk, kecuali orang yang ingin melawan mitos ini.

5. Menyanyi saat masak maka akan menikah dengan orang tua. Tidak ada referensi atau patokan si penyanyi yang memasak akan mendapat orang tua. Hanya saja kalau menyanyi (assipere/ melawan lagu dengan lagu, yang kehabisan lagu dia kalah, biasanya dilakukan orang-orang dulu ketika bekerja, misalnya membuka kupas jagung, atau membuka biji jagung dari tongkolnya) menghilangkan kesunyian. Kalau ini dilakukan saat memasak maka habislah, gosong masakan. Jadi bukan berarti menikah dengan orang tua.

6. Ketika bercerita/apparumama kalau tidak tamat ceritanya maka umur kita pendek.
Orang dulu kalau bercerpen/apparumama harus tamat. Kenapa harus tamat ceritanya karena penasaran apa akhir ceritanyna. Berkaitan dengan umur, karena takut umur pendek, maka mau tidak mau harus di tamatkan.

7. Ketika meniggal dalam keadaan bujang, maka di akhirat akan memelihara 40 ekor anjing betina.
Kebayang repotnya. Di akhirat tidak ada lagi orang memelihara binatang, disana saatnya kita semua mempertanggungjawabkan kehidupan kita ketika di dunia. Menunggu buku catatan kebaikan atau keburukan selama hidup, menunggu pengadilan tiba di padang mahsyar, menunggu giliran melewati titian syiratal mustakim, menunggu jawaban apakah kita penghuni surga atau neraka. Lalu dimana waktu kita untuk memelihara anjing, sementara ketakutan tidak ada duanya. Takut, merintih, menangis seperti orang gila karena tidak ada yang bisa menolong kecuali diri kita sendiri dan syafaat Rosulullah Muhammad SAW.
Mitos ke tujuh ini, digunakan orang dahulu ketika membujuk anaknya yang tidak mau menikah. Nah sekarang karena alasan ini, takut meninggal sebelum menikah maka banyak di bawah umur amburadul, pacaran disaat usianya masih belia, sehingga perceraian meningkat di perkampungan. Kenapa terjadi?
Sebab mereka masih labil, hanya memandang soal cantik dan gagah, penampilan modis, dan seterusnya.

Sebenarnya semua mitos-mitos itu baik. Tetapi terkadang tidak sesuai zaman. Jangan menanamkan dikepala anak bahwa itu adalah perkara wajib yang memang wajib dilakukan dan wajib tidak dilakukan. Sesuatu yang harus di tanamkan adalah sikap tenggangrasa, sikap sopan santun, attitude yang baik, menghargai yang muda dan menghormati yang tua, ramah tamah kepada sesama bukan remeh temeh yang merendahkan atau meremehkan orang lain. Menciptakan kedamaian, persatuan dan kesatuan. Sebab pepatah lama berkata "bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh".
Ulujangang, 01 April 2020

Monografi-ku edisi II part 76
Bersatu tidak mesti berkumpul
Karena virus korona semua jadi kacau. Termasuk bersatu, katanya pertama dalam sejarah bahwa bercerai kita kuat bersatu kita runtuh/celaka. Lalu saya beropini, bahwa bersatu tidak mesti berkumpul. Raga tidak mesti berkumpul untuk bersatu. Lihatlah kalau kita bercerai berai. Pimpinan katakan jangan keluar-keluar rumah, stay at home, jangan berkumpul. Tetapi karena tidak ada persatuan, toh banyak yang melanggar. Memang tidak semua daerah, tetapi yang sudah dalam zona merah tentu harus patuhi kalau tidak akan terpapar lalu terkapar. Dalam kondisi seperti ini, disinilah peran aktifnya seorang pejabat/pimpinan. Jangan biarkan rakyat kelaparan. Contohlah salah satu sahabat nabi, Umar Bin Khattab. Beliau sendiri memikul gandum untuk warganya yang kelaparan. Kembali ke bersatu. Lihat juga bersatunya kita tanpa harus berkumpul, daring (kuliah/sekolah online), kalau guru, dosen, siswa dan mahasiswa tidak bersatu maka akan amburadul. Coba, dosen menjelaskan lalu di video 1 (aplikasi zoom) main kiri kanan, kan tidak optimal. Atau di video 2 menyalakan musik sementara daring, tidak memperhatikan guru/dosen, amburadul bukan. Nah karena bersatu atas 2 kepentingan yang berbeda, (dosen butuh uang sehingga mengajar, mahasiswa membayar karena butuh ilmu dan titel) sehingga mereka bersatu. Mengajar dan belajar. Berbicara tentang daring, saya berpikir bahwa kita di paksa modern/maju oleh waktu. Sebab, hanya negara yang maju/modern yang bisa melakukannya, dan ini sudah lama dilakukan oleh negara-negara adidaya dan universitas chicago sudah melakukannya sejak tahun 1892 itu berarti 128 tahun yang lalu. Kemudian john bourne pada tahun 1996 mengembangkan asychronous learning network web yang merujuk kepada kemampuan untuk memberikan pendidikan kapan dan dimana saja melalui internet.
tidak ada yang bisa melawan waktu. Seperkasa apapun akan runtuh oleh waktu. Lihatlah salah satu kaisar di china, saking berkuasanya dia tidak takut dengan apapun kecuali waktu. Waktu yang berujung pada kematian. Sebabnya, dia perintahkan tabibnya untuk mencari obat kekal. Seantero china di susurinya. Karena sangat takut akan waktu kematian, maka dengan waktu singkat sang kaisar mati dalam usia muda. Persoalan waktu sangat di hargai dalam islam. Lihatlah surah Al-ashr (demi masa/waktu). Rugilah bagi yang tidak menghargai waktu.
Sekali lagi mari bersatu walau tidak bergenggam tangan, tetapi visi dan tujuan tersimpul mati untuk ke kemaslahatan bersama.
Ulujangang, 01 April 2020

Monografi-ku edisi II Part 77
Engkau boleh saja mencari harta, lalu bergelimang harta. Tetapi itu semua tidak bisa membeli waktu-waktu bersama keluarga. Yakinlah, engkau akan merindukan saat-saat bersama mereka. Entah kapan itu, mugkin setelah semua usai. Saat kita kehilangan semuanya. Keluarga adalah tempat kembali mengadu nasib. Tidak ada manusia yang rela melihat kelaurganya menderita. Tak berharta boleh, tapi tak berkeluarga (hidup bersama keluarga) jangan. Jangan  kehabisan waktu baru engkau ingin bersama mereka. Memang disisi lain ada yang tidak seberuntung kalian, memiliki keluarga dengan utuh. Tapi semoga serpihan-serpihan itu memberi harapan untuk bahagia dan menikmati hidup selayaknya mereka. Tidak ada yang tercipta tanpa alasan yang pasti. Keluarga adalah kita.

Ulujangang 02, April 2020

Monografi-ku edisi II part 78
Petani yang bekerja curang atau membuat curang (bibit, pupuk dst.) Sama saja dengan pejabat yang korup. Bedanya adalah si petani bekerja keras sementara si korup kerja cerdas tetapi hasilnya sama. Tidak semua rezeki petani berkah. petani bekerjalah dengan jujur, bekerja keras dan bekerja cerdas. Ingatlah anak istri kalian menikmati hasilnya. Kelak engkau akan di minta pertanggungjawaban atasnya. Pedagang, jadilah pedagang jujur semoga rezekinya berkah. Pejabat, jadilah pelayan rakyat yang baik. Gaji tinggi akan mudah di pertanggungjawabkan jikalau rakyat ridho. Pendidik, jadilah pendidik yang terdidik, jadi panutan anak didiknya, semoga dengan itu hidup selalu dalam lindungan-Nya.
Hidup  di dunia hanyalah sekali, kita akan melanjutkan hidup di alam lain setelah kewafatan. Kenapa kita tidak belajar hari ini tentang kehidupan di alam roh, alam rahim dan sekarang kita di alam dunia. Kita pernah hidup di dua alam itu, sudahlah tentu alam dunia pun kita akan tinggalkan.
Istimewanya di alam dunialah kita diminta untuk bertanggungjawab. Dua dunai sebelumnya hidup gratis kan?
big think.
Ulujangang, 06 April 2020

Monografi-ku edisi II part 79
Hidup sekarang itu seperti juga air bah di sungai. Dia tidak memandang siapa di depannya. Selagi dia masih bisa lewati, dia akan melewatinya. Jika sanggup dirobohkan, dia akan merobohkannya. Jika tidak bisa, dia akan beralih ke jalan lain. Apakah ke kiri atau kekanan tanpa henti. Sekarang kita lihat kehidupan. Nafsu manusia bergerak tanpa henti, tanpa batas. Tak pandang bulu, asal kan ber-uang, rasa kemanusiaan pun hilang. Dia akan beralih hanya kepada orang yang ber-uang, selebihnya di hantam semua.
Hukum kebal karena uang, orang tak bersalah dijadikan bersalah karena uang. Ternyata benar, uang adalah raja dan orang ber-uang berkata semua mampu di belinya bahkan harga diri orang sekalipun.

Ulujangang, 07 April 2020

Monografi-ku edisi II part 80
Jika suatu kaum, hamba, umat atau individu di beri kesulitan, cobaan dan sebagainya, janganlah menyalahkan keadaan. Allah tahu hal itu. Jangan tanya mengapa sebab tingginya nilai amal baik tak terlihat, mungkin saja buah amal dari kesabaran dari kejadian itu amat tinggi. Merontah, seolah menolak takdir yang terjadi menjadikan-Nya murka. Ingat pula bahwa amal buruk juga tak terlihat dalamnya, jangan sampai sikap merontah, menyesali terlalu dalam membuat amal buruk kita teramat dalam. Bersikap sabar, berusaha dan ikhtiar ketika tertimpa musibah adalah perbuatan bijak. Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya walau dalam kondisi apapun, selama hamba tersebut membutuhkan pertolongan-Nya. Ingatlah bahwa kita tidak pernah jalan sendirian. Ingatkan malaikat raqib dan atid yang selalu berada disisi kanan dan kiri kita. Ya sekarang, tergantung maukah catatan amal buruk kita lebih banyak atau catatan kebaikan kita.
Bersikap biasa saja dan berusaha. Semoga terhindar dari marabahaya. Aamiin.
Ulujangang, 12 April 2020

Monografi-ku edisi II part 81
dalam bahasa makassar tv atau televisi di sebutnya "tolopisi" entahka ap hubungannya dengan"tolo"(bego).
mungkin sja ini menandakan bahwa terlalu menonton "tolopisi" itu membuat mayarakat menjadi "bego" karena tidak memiliki waktu untuk membaca/belajar,sehingga mereka banyak tidak pintar.
Lalu teringat ketika kanak2 dlu,ketika pulang sekolah kakak sepupu memanggil adek2 sepupunya yang berjumlah 4 org untuk belajar kembali setlah pulang sekolah.karena sya paling"tidak pintar"di antara semuanya,saya lalu pergi sembunyi2 menuju rumah teman yang kebetulan saat itu punya"tolopisi" dan menonton sampai sore.
dan memang terbukti sya tdk bnyak tahu tentang pelajaran sampai saya naik kelas 3 baru ad sedikit tahu.
#.

Monografi-ku edisi II part 82
telah banyak yang nampak jiwa-jiwa yang kosong.begitu nikmat lelap tidurnya hingga suara-suara merdua di surau tak di dengar pula.
tak terpungkiri,zaman ini telah mematikan hati yang dulunya hidup dengan indahnya nikmat ketaatan.sunyi senyap di pagi buta membuktikan betapa matinya jiwa-jiwa yang kosong ini.
Taat kah aku Tuhan?
#.

Monografi-ku edisi II part 83
Kesalahan yang pernah diperbuat dimasa silam akan menjadi titik2 pelajaran dimasa mendatang.dan terlalau banyak menyesali adalah perilaku konyol yang begitu besar.karena hanya akan memberikan tinta2 hitam di atas kertas2 putih.
Masa lalu itu dijadikan pelajaran bukan penyeslan.
#.

Monografi-ku edisi II part 84
Ketika kembang mulai menunjukkan kuncup2nya yang menawan.begitu indan nan anggun dipandang mata.tapi tetap di yakini bahwa keindahannya tidak kekal.esok sang bunga akan layu hingga rapuh dan berleburlah kembali ke asalnya.
Hidup ini indah kawan jngan mengungkung diri,terbukalah dan buka lebar sayapmu untuk duniamu karena kelak engkau akan meninggalkannya.
#.

Monografi-ku edisi II part 85
Kemajuan teknologi di masa lalu, juga terlihat dari kecanggihan, kapal yang dibuatNabi Nuhbersama pengikutnya, sekitar11.000 SM (13.000 tahun yang lalu).Mari kita coba bayangkan…Kapal ini bisa memuat ribuan bahkan mungkin ratusan ribu pasang hewan, yang kelak menjadi nenek moyang hewan masakini….Masing-masing hewan harus ditempatkan sesuai dengan habitatnya. Unta harus di tempat yang panas. Pinguin harus di daerah dingin. Belum lagi buat binatang-binatang kecil seperti semut, kutu, jangkrik,dll. Semuanya harus disiapkan tempat khusus. Kalau tidak, wah, jelas binatang-binatang kecil itu bisa terinjak-injak oleh binatang-binatang lainnya.Untuk pelayaran berminggu-minggu jelas diperlukan gudang makanan yang besar dan canggih. Kalau tidak, bisa-bisa semua tikus dimakan ular, akibatnya tikus menjadi punah. Belum lagi makanan buat harimau, singa dan buaya. Untuk sapi, kambing dan kuda juga harus disiapkan rumput segar.Tempat makanan juga harus steril,sebab kalau sampai hewan itu sakit lalu mati, hewan tersebut akan menjadi punah. Mungkin kita tidak akan pernah melihat lagi di masa sekarang kalau saja di masa itu telah punah.Kapal tersebut juga dirancang agartahan terhadap terjangan ombak dan air bah, yang mungkin 1000x lebih hebat dari tsunami. Dan harus menahan beban ribuan hewan.Di dalam Al Qur’an diceritakan, gelombangair ketika itu laksana gunung, sebagaimanafirman-Nya :”Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung…”(QS. Hud (11) ayat 42-43).

dari artikl tersebut ternyata peng"klasifikasi"an telah di lakukan,sehingga semua jenis hewan yang di naikkan di bahtera nabi Nuh tidak kacau balau.
wahai para capus(calon pustakwan) selamat menjadi klasifikator
bukan hanya buku dan bahan pustaka lainnya.hidup juga perlu di "klasifikasi" sehingga kita mudah menjalani hidup.

#.salam klasifikasi

Monografi-ku edisi II part 86
Persoalan mudik dan pulang kampung.
Saya juga akan berpendapat tetapi bukan perbedaan dan definisi. Tetapi persoalan hal ikhwal di balik mudik dan pulang kampung. Dalam pasal 28 dijelaskan tentang kebebasan berpendapat dan mengungkapkan pendapat baik lisan maupun tulisan. Baik, saya berpendapat/berasumsi bahwa dibalik kedua hal itu sudah disiapkan dengan matang oleh pihak istana. Ini menjadi boomerang (dari dia kembali ke dia) dan menjadi viral. Ini sudah disiapkan sebelum pak presiden mengungkapkannya, lalu dimintalah pak presiden untuk mengungkapkannya lalu di dibenarkan oleh pihak-pihaknya yang "maaf" mungkin bisa saja salah. Kenapa viral karena hanya persoalan sepele setelah pak presiden mengungkapkannya? Mereka mau memperlihatkan kepiawaian pak kepala negara dan itu terbukti.
Tetapi bukan itu inti sebenarnya, yang saya ingin ucapkan bahwa ada agenda tersendiri dibaliknya. Banyak hal-hal urgent yang perlu di benahi, yang perlu untuk di resapi. Apakah kalimat mudik dan pulang kampung adalah bagian dari "peristrahatan" pak kepala negara yang lelah dengan peristiwa-peristiwa yang mengguncang negerinya?
Ada banyak tanda tanya. Saya akan coba menulis sesuai pendapat saya, ini  pada 2 faktor. Faktor positif dan negatif. Positifnya adalah berkaitan covid. Sedikit demi sedikit berita covid ter-urut kedua-kan oleh mudik itu. Ini memberi kode bahwa covid sedikit berkurang dan bisa tertangani. Keresahan sedikit mulai reda. Negatifnya adalah, ketika masyatakat lengah dan diam-diam covid membunuh lebih banyak lagi karena info-info itu sudah terabaikan. Mungkin 2 faktor ini adalah faktor mini di balik viralnya mudik dan pulang kampung itu. Ada banyak faktor-faktor raksasa di baliknya, salah satunya adalah pembebasan puluhribuan tahanan karena covid itu. Ah entahlah, ini hanya asumsi yang "mungkin" tak berdasar dan "ngaur". Tetapi apa pun itu mari menjaga diri dan beribadah dengan suka cita. Kesulitan akan berlalu dan bahagia mungkin akan datang meski lambat.

#jangan mudik pulang kampung saja

Jumat, 16 Agustus 2019

Sendu

Kemanapun kita melangkah
langitnya pasti selalu sama yang
berubah hanyalah alamnya.
               Malili, 16/08/2019

Di kampung itu malamnya hanya dengan riu kodok dan siangnya dengan riuh nying-nying.
                      Ponrang, 15/08/2019

Nyanyian burung sore di perbukitan rumah
Tanah merah dengan sedikit berbatu
hutan tak jauh dari sini
Monyet dan ayam hutan pun kadang
Menampakkan diri

Alunan burung itu semakin pilu
Ada kesenduan disana
Akulah burung itu dengan sejuta nyanyian pilu
                       Malili, 17/18/2019

Pulau bintang dengan penangkaran ikan
Pasir putih dengan lautnya yang biru bercampur hijau tosca
dua penampakan surga di pojok timur indonesiaku
Terjaga lestari di kau
Sampai tak dijumpai lagi keindahan setelahnya.
                     Tolala, sulawesi tenggara, 19/08/2019

Malam ini cukup sunyi bung,
Jangkrik pun enggan melantunkan suaranya

Bulan enggan bersinar
Malam begitu gelapnya
Terasa berat berlalu untuk
melewatkan malam ini
Budi baik terkenang sepanjang masa
Terima kasih pun hanya kiasan kata
Yang terdalam adalah yang tidak terungkap oleh kata
                    Puncak indah malili, 19/08/09

Kekalutan jiwa terkadang membuat
Si empunya bertindak di luar nalar

Gersang, serasa tak bernyawa.
                   Danau mawang, 23/08/09

Ketiadaan itu nyata.
Kehilangan itu sudah pasti
Lalu dengan bangganya berjalan seolah abadi
      Ulujangang, 12-9-2019

Meninggal adalah nasehat tanpa ceramah
Seribu satu makna terdapat padanya
Ia bisu namun membungkam hati yang membatu
Selamat meneruskan perjalanan
Selamat dikau hingga jannah-Nya.
          Lauwa,13/09/2019.

Pagi-pagi didapur

Saya: Ajji, ada lauk pauk?
Nenek aji: ada.
S: ada gula merah?
N: ada.
S: nasi sudah matang nek?
N: itu di depanmu, baru saja nenek kasi turun dari tungku      api.
Ku buka panci itu dan berasap.
S: mana gula merahnya nek?
N: itu di lemari-lemari

Ku ambil piring, ku taruh nasi yang masih berasap lalu ku kerokin gula merah. Setengah perjalanan makan, kakek aji bangun.
S: mau juga?
Kakek aji:hum.

Ku ambilkan nasi yang msih lembek sedikit berair lalu ku kerokin gula merah. Ku bawa ke ruang tamu.
Di belakang dapur nenek memarut kelapa. Wahh dikombinasikanlah gula, kelapa dan hangatnya nasi di pagi hari.
Kami menyebut makanan ini dengan "jepe" . Nasi sedikit lembek di tambah  gula dan kadang di campur kelapa.
Waktu kecil dulu paling suka makan jepe' dan sepertinya bermula lagi sekarang.

Ulujangang, 5 Desember 2019.

Menjauh menepi, mendengar alunan berbagai jenis burung dipagi hari. Gemercik air mengundang kedinginan.
Seperti tak ingin beranjak di tempat ini, sunyi senyap dari bisingan kendaraan, sunyi senyap dari koaran orang-orang munafik.
Hidup terjalani dengan apa adanya dan ada apanya.
Tidak perlu banyak embel-embel.
Inilah sebagian kecil surga dunia.

#hermancapus
#desamamampang
#dusunsangkara'na dan bahoturungang
#kec.tombolopao
#kab.gowa

Mamampang, 04/01/2020

Posko KKN ku dulu (2018). Setiap datang, disambut baik oleh yang empunya rumah. "Boh, boy, singgahki boy", kata ibu2 depan rumah.

"Kak boy, kak, singgahki kak", kata anak2 di SPASS (sanggar pendididkan anak saleh).

"Halo raisul, mana bapak dek", katsku peluk raisul.
"Baru mau kesini kak", jawabnya.
"Eh boy, sama siapa?", tanya ibu. "Samaka uni bu", jawabku.
"Kapan datanga?", lanjutnya. "Tadi bu", kataku.
Pemhicaran berlanjut hingga malam. Sudah sholag isya, saya ke dusun sangkara'na. Krn puang naba lagi sakit. Besoknya ke rumah ini lagi, mkan pisang dampo' (pisang di jemur sebelum digoreng) dengan hangagnya teh manis.

Mamampang, 04/01/2020

Kurang lebih 20 tahun yang lalu hal in trjadi dan kmungkinan besar jauh sbelum itu pun trjdi. Dan trjdi smpai masa kini. Memang negeri ini stagnan/jalan di tempat. Predikat negara berkembang tak pernah terlepas, sejak negeri ini merdeka. Ah, pendidikan. Sungguh mahal dan miris dikau.

Ulujangang, 17/01/2020

Perihal pergi

Pergi itu lumrah
Jangan terlalu meratapi sebuah kepergian
Bersedih boleh, manusiawi.
Tetapi perlu diingat bahwa jangan kita menjadi beban atas kepergian orang.
Sebab, pertama apa sumbangsi kita terhadapnya. Kedua, apa yang kita bisa perbuat sehingga menjadi dasar alasannya untuk tidak pergi.

Biarkanlah pergi. Mungkin saja dengan kepergiannya dia menjadi berhasil diluar sana.
Biarkanlah pergi. Mungkin saja ia nya juga berat pergi tetapi karena perihal lain sehingga harus melakukannya.
Biarkanlah pergi. Berharaplah, suatu hari nanti akan berjumpa dengan keadaan yang berbeda (lebih baik).
Dan biarkanlah pergi, biar  kakinya ringan untuk melangkah dan tangannya enteng untuk di ayunkan.

Jangan ucapkan selamat jalan ataupun selamat tinggal, karena masih ada waktu untuk berjumpa.

Hiduplah seperti biasanya, jalani hari dengan seyogyanya.
Dia pernah tidak ada dalam hidup kita, lalu ada menghiasi hari-hari kita dan berujung menjadi tidak ada lagi. Maka perlakukanlah hidup seperti ketika ia tak pernah ada dulu.

Awalnya mungkin berat, biasakanlah. Maka semua akan berjalan baik-baik saja.

Ulujangang, 04/04/2020

Duduk2 di depan balai2 rumah lalu seorang ibu2 menjemput anaknya di sekolah lalu berhenti di depan rumah.lalu sang ibu bertanya"dpat berapako nak"
Anak menjwab"dpat 80 ma'"
Lalu bukunya di buka di ta anak itu.hal itu beda dengan ku.ketika pulang sekolah buku tulis saya smbunyi di balik kasur.
Malu karna semua tulisan di dalmnya seperti gelombang laut dan cacing kepanasan.lalu pernah tante liat sembunyi2 dan memperlihatkan lalu ketawa terbahak2 lalu berkata"man apa kau tulis ini,gelombng lautan?hhaah".Lalu besoknya saya dpat PR matematika penjumlahan dan pengurangan.Lalu saya kerjasama dengan halim.krn saking maunya main PR itu kami kerja apa adanya.kami menggambar tulisan gelombang putus2 lalu halim menyebut tulisan dgn"salamaketejabejabe".
Tiba di sekolah kami berdua di panggil ke depan.perlahan kami berjalan beriringan lalu bu nursiah menyuruh kami membaca tulisan kami.
Tertawa dalam hati krn kmi pun tak tahu membacanya.lalu tiba halim dgn lantang membaca"cacing-cacing kepanasan di dkat pantai lau masuk kelautan dan di terpa gelombang laut" tiba2 kelas riuh penuh tawa.guru yg tadinya merah padam dan rencana memukul kami dgn mistar berbalik terbahak.lalu kami di hukum berdiri angkat kaki dan pegang telinga di samping papan tulis menghadap ke tembok.

#.salamaketejabejabe.

Saya tidak bisa bayangkan jika saya di India, myanmar, yaman,uighur atau palestina. Mungkinkah saya masih berada pada iman kepada Allah atau murtad karena takut atas penyiksaan. Sungguh, iman saudara2 islam disna luar biasa. Lalu kami disni, sholat subuh saja terkadang terasa berat. Malu rasanya diri.
Semoga Allah meridhoi keimanan, keislaman saudara2 islam di negara2 tersebut, yang meninggal syahid dan yang masih hidup tetap kokoh imannya. Aamiin.

Sabtu, 29/02/2020

Sore-sore nenek keliling kebun samping rumah. "Mamang, kamu ada di dalam?", panggilnya. "Ya nek", balasku di ruang komputer. lalu saya keluar temui nenek  "Saya kira kamu tidak ada, rumah mu terbuka pintunya", katanya. "Saya lagi edit foto, untuk di cuci kan adek-adek nek", kataku. "Hampir penuh itu airnya sumur nek", lanjutku. "Saya cari sayur-mayur untuk sebentar malam. Ini nenek dapat timun di samping rumah. Ambil satu, kakek mu satu", katanya menyodorkan timun setengah besar. Di sekeliling rumah ada beberapa tanaman timun yang tanam nenek awal penghujan kemarin. Sekarang sudah ada buahnya. Enak ya, masih segar karena baru di petik di tangkainya.
"Nenek mau cari makanan sapi di belakang rumah", katanya pergi bawa sabit. "Iya nek, ambil saja nanti saya yang bawakan ke rumah nenek, oya lupa tadi saya tanam durian dua pohon nek, di depan rumah bagian samping kiri dan belakang rumah samping kiri", kataku tanpa di tanya. "Berapa kamu belikan?", tanyanya. "Tidak saya beli, kak risal yang kasi", jawabku. "Oh iya, nanti nenek bantu rawat", katanya berlalu. Di desa meski kurang binar-binar kota tapi, jauh dari kesan modern dan terkesan jadul (karena jadul memang) tetapi nikmatnya terasa. Udara yang segar, suara kicauan burung-burung menjelang maghrib, di bangunkan oleh unggas-unggas di subuh hari, berbagai jenis buah (baik buah terawat maupun buah yang tumbuh di pinggir-pinggir hutan, misalnya burni, timun, durian, langsat, sukun, jeruk bali, jeruk nipis, roa-roa/strowbery hutan), berbagai jenis jamur seperti kala-kala, basi-basi, gariggi, pippisi bobboro (hinggap di kayu yang sudah mati) dan lainnya.
Ada belut, siso (bekicot kecil disawah), berbagai jenis sayur- mayur, berbagai jenis jagung (jagung manis, jagung punuk, jagung kuning, jagung kukang (yatim piatu, biasanya di pinggir sungai, dijadikan gelang-gelang),. Orang di desa ramah-tamah hanya satu kekurangannya, mereka belum sadar nikmatnya jadi orang desa sehingga terlalu mengagumi orang kota.
Catatan menjelang senja.
Ulujangang, 06 Maret 2020.

Merindu adlah fitrahx manusia. Kau boleh saja rindu, dengan siapa. Entah dia yg sudah termiliki atau entah yg susah termiliki.
Rindu bukanlah benda, lakukan jika itu adlah kesenangan. Tpi ingat semua harus di sadari bahwa dianya milik sidia.

Ah pulang cuci motor, cuci kaki, tangan lalu tidur.
Semoga mimpi dan bukan dia. Sebab, akan nyeri ketika terbangun.
Berat itu rindu kata dilan. Jangan lagi.
Jangan mengusik, biarkan ia berkembang.
Cri bahagia mu broo.
ULJANGANG 29 maret 2020

Seorang ibu akan terus menyayangi anaknya walaupun anaknya telah tumbuh dewasa dan menua.Namun seorang anak belum tentu menyayangi ibunyi hingga ibunya lansia dan tak berdaya.
Namun pikirkanlah,ibulah sehingga engkau bisa merasakan hidup bahagia.

#.kutipan untuk seorang anak

yang membanggakan bagi diriku.di cari ketika tdk ad.
tpi saat it aku tdk di taw entah kmana.
dan tdak bakal ngasi taw karena saat it q pergi bersama impian dan harapanku.

tembus pagi
di smbut mentari pagi
bersama pelangi pagi
.
entahkah ia meninggalkan jejak kenangan di malam harinya.
aku pun tak tahu dan haruskah aku bertanya kepada siapa?

apa ia ku coba bertanya pada rumput yang bergoyang kata om ebit..
jawablah wahai sang waktu,ku merindukan di kala waktu berkata jujur tentang kenangan ini.

ulujangang, 09 April 2020

matahari bersinar dengan teriknya di pagi cerah ini.namun tidak menutup kemungkinan sampai sore.ad kemungkinan akn mendung dan ujan.begitulah kehidupan ini.

Sungguminasa, 20 April 2020

dengungan suara merdunya masih terdengung di telingaku.
ku rindu bisikan-bisikan kasihnya.
kurindu nyanyian syahdunya di tengah dinginnya malam.
ku merindu pelukan hangatnya hingga pagi menjelang.
ku merindu sang bunda.

Ulujangang, 23 April 2020

jangan kau cari aku di tempat dimana kau biasa menemui aku.karena aku tak lagi disana.aku berada di tempat yang tidak engkau ketahui rimbanya.
mungkin engkau akan temui di akhir kisah ku.
ku berjanji akan menemui di ujung jalan.

Ulujangang, 26 April 2020

ku temukan sesuatu yang hilang di tengah gemerlapnya malam.

mencoba mengais mimpi-mimpi yang pernah hilang.

menganyam  harapan-harapan yang telah sirna.

ia terasa berat untuk terlaksana di karena gelapnya malam.

Ulujangang, 27 April 2020

Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yg ujungnya tak dpt disangka .

Ulujangang, 05 Mei 2020

sudah beberapa hari ini nenek yang selalu jalan bungkuk  di pertigaan dekat kampus tidak terlihat.tdak nampak lagi sampah2 yang dipikulnya...

plastik merah menghiasi kayu yang di pikulnya dengan beraneka ragam sampah di dalmnya.

andai bisa trlihat dgn seksama mungkin samphx seperti pelangi.

berwarna-i.

kmnakah nenek itu.?

semoga sehat dan bisa melihat esok hari dan hari2 berikutnya.

Samata .


Mencintai memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sulit diperoleh.


sampai kapanpun aku takkan mampu membalas semua jasa ibu. malah hanya sering membuat ibu kecewa :"


Selasa, 19 Maret 2019

Si Baso juragan lele

Kamu adalah kemustahilan yang selalu aku semogakan

Tersebutlah guru muda,pintar,berwibawah dan disenangi muridnya. Di sebuah sekolah berbasis islam, sebelum belajar di lantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an dan doa belajar. Setelah belajar salah satu murid diminta untuk memandu membaca salah satu surat-surat pendek. Setiap hari bu guru rajin memeriksa kebersihan para muridnya, seperti pemeriksaan gigi, kuku, telinga dan lainnya. Guru itu adalah bu lailah rahmatia, ia biasa di panggil bu lailah. Ia tugaskan di sebuah kampung yang nun jauh diperkotaan. Tinggal di kompleks sekolah bersama beberapa guru lainnya. Ia baru di kampung tersebut. Suatu hari ia di ajak jalan-jalan oleh salah satu muridnya ke rumahnya. "Bu, sebentar ke rumah nisa ya bu, nisa sudah tanya mama", kata nisa. "Nanti ya de, ibu baru disini",sanggahnya. "Tapi nisa sudah bilang ke mama, mau ya bu, pleeeease!", rengek nisa. "Yah baiklah de, sebentar ibu liat", katanya. "Yeee, makasih ya bu", katanya kegirangan menuju teman-temannya.
Bel sekolah berbunyi, pelajaran berikutnya akan segera dimulai. Hari ini mata pelajaran terakhir adalah bahasa indonesia. Pembahasannya adalah tentang puisi. Bu rosma adalah guru mata pelajaran itu. "Baik anak-anakku sekalian, tugas kalian adalah membuat puisi tentang ibu. Minggu depan di kumpul dan dibacakan di depan kelas", celoteh bu rosma.
Setelah beberapa lama pembelajaran akhirnya siap-siap untuk pulang. Hari ini giliran nisa yang memandu baca surat-surat pendek di depan kelas sebelum pulang. "Marilah kita bersama-sama membaca surah al-asr, dimulai", celoteh anak mungil itu. Setelah anak-anak bubar, nisa selalu menunggu bu lailah di ujung kelas. "Nisa, silahkan pulang de, teman-teman kamu sudah pulang", kata bu lailah membawa buku tugas. "Lagi tunggu ibu, jadikan bu kerumah nisa?", tanya nisa. "Hemm, baiklah de, sebentar sore datang ke sekolah ya!", kata bu lailah pegang kepala nisa. "yeeee,,Siaaap bu, nisa pulang dulu ya bu, assalamualaikum",kata nisa pamit.
Disisi lain, pak Ali memperhatikan tingkah bu lailah, sepertinya pak ali memiliki rasa kepadanya. Pak Ali adalah guru teladan sekolah itu, dia adalah tangan kanan pak Rusman sang kepala sekolah yang akrab disapa pak Usman. "Bu lailah, besok dipanggil pak Usman keruangannya", kata pak Ali yang baru keluar kelas. "Oh iya pak, terima kasih", kata bu lailah menuju rumah kecilnya di kompleks sekolah.
"Assalamualikum ma, nisa pulang",teriak nisa di tangga rumah. "Waalaikumussalam, nisa kenapa terlambat baru kecil sudah keluyuran, bagaimana nanti kalau besar", kata Baso di kursih. "Nisa itu salam sama mama, bukan kak Baso",kata nisa.

       Siang itu begitu terik. "Kak, mama mana?", tanya nisa. "Kurang tahu juga dek, dari tadi kakak disini tapi tidak liat",jawab Baso. "Uuuu..kakak kalau ditanya tidak ada yang beres", ketus nisa. "Yahh, nyolot,,awas dosa loh dek",kata Baso sambil minum tehnya. "Kak, kalau mama cari nisa, bilang ya saya main kerumah muli!", kata nisa. "Nisa, makan dulu sana, baru pulang pergi lagi, kamu mau makan dirumahnya muli",kata Baso. "Ya kakek bawel, eh kakak bawel..hehe", katanya berlari mnuju meja makan. Jam terus berganti, sore pun tiba. Si Baso, jalan-jalan ke empang lelenya. "Bapak disini, sejak kapan pak", kata baso. "Dari tadi, bapak perbaiki saluran airnya", kata bapak. "Hemm, pak mungkin baik di tambah lagi nih pak", kata baso. "Apanya? Lelenya?", tanya bapak. "Semuanya pak, lele, empang juga", lanjut baso. "Bapak sudah semakin tua nak, apa kamu mau terus begini, apa kamu tidak malu, kamu sudah kuliah, kok ujung-ujungnya disini, pergi sana ke kota cari kerja seperti orang-orang", kata bapak. "Pak, besar gaji di kota tidak mampu membayar waktuku bersama bapak dan mama, malu sedikitpun tidak, yah, kuliah itu tidak menentukan kerja kita pak, paling tidak dapat ilmu, pengalaman, jaringan, kuliah tidak selamanya tentang pekerjaan. Lagian susah sekarang pak,di kota ya maa-maaf saja pak, banyak yang tidak jujur, korupsi dan lain-lain, saya hanya ingin mengembangkan kemampuan saya, itu juga bagian dari hasil kuliah pak", kata baso. "Yahh, kalau itu baik menurutmu bapak mendukung apa keinginanmu", kata bapak. "Terima kasih pak, bulan depan panen lele, pak surtino sudah menelpon kemarin, pasokannya banyak pak", kata baso. "Alhamdulillah, ayo lanjut perbaiki", ajak bapak.
Tak terasa sore phn tiba, nisa belum pulang juga. "Baso,kamu liat adekmu?", tanya mama. "Katanya ke rumah tante tina ma", jawab baso. "Oh, tapi kenapa sore belum pulang?", tanya mama lagi. "Sebentar saya cari ma", tawar baso. Berselang beberap menit, "assalamualaikum tante,nisa ada disini?", tanya baso. "Oh nisa, muli dan teman-teman lainnya ke sekolah, katanya main sama gurunya", jawab tante tina. "Oh iya bu, saya susul dulu",pamit baso. Di taman sekolah di bawah besar nan rindang nisa dan kawan-kawannya belajar sambil bermain. Baso pun mendatangi dan meminta mereka pulang. "Kak baso, kenapa datang kesini?", tanya nisa. "Kamu di cari sama mama di rumah, maaf bu guru saya jemput pulang nisa", kata baso. "Iya tidak apa-apa, mereka juga sudah mau pulang",balas bu lailah. "Kak, pulang saja duluan, nanti saya pulang sama muli dan teman-temanku yang lain", kata nisa.
Malam pun tiba. Masjid bersahut-sahutan, sapaan setiap masjid didesa menggelegar, waktunya sholat maghrib.
Tak lupa keluarga sederhana tersebut menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim. Setelah sholat mereka makan bersama, setelahnya mereka istrahat merebahkan badan, menikmati sejuknya desa pedalaman yang sunyi, damai dan penuh keramahan para warganya.
"Nisa, cepat tidur besok telat lagi sekolahnya", kata baso. "Yah, kakak bawel ya, mama saja tidak menyuruh nisa tidur. Kakak ini harusnya jadi perempuan, over protektif jadi orang,hehe",ledek nisa. "Kamu tuh masih kecil jadi harus begitu, lambat laun masa-masa itu hilang, kelak kalau kamu sudah besar, perhatian itu tidak seperti sekarang. Kamu itu badanmu aja yang besar, tapi kelakuan masih balita",ledek balik baso. "Kalian itu masih suka bertengkar sana tidur dua-duanya", kata mama. "Siap bumandan", kata baso beranjak dari tempat duduknya. "Selamat malam nisa balita",ledeknya lagi.
    
      Pagi itu begitu dingin. Embun belum lenyap di dedaunan rumput. Seorang guru berparas indah dengan jilbab coklat sedang menyapu di depan rumahnya. "Rajin sekali bu lailah, masih pagi-pagi buta sudah menyapu", sapa salah satu guru." Iya bu, banyak dedaunan yang berjatuhan",balasnya.
"Nisa sarapan, teman-temanmu sudah lewat nak", panggil mama menggoreng telur. "Ya ma, nisa ganti baju dulu", jawab nisa menuju kamar setelah mandi. Disisi lain bapak sedari tadi tidak dirumah. Pagi-pagi menuju kebun mengurus sapi dan beberapa ekor kambing. "Nisa, nisaaaa",panggil muli. "Yaaa, tunggu", balas nisa. "Ma, nisa berangkat dulu, assalamualaikum mama", pamit nisa. Sementara baso pagi buta di empang memberi makan lelenya. "Semoga cepat besar para leleku", katanya memberi makan si lele.
hidup terasa begitu nyaman tanpa kekang. Banyaknya uang bukanlah ukuran kebahagiaan, hidup mandiri bersama keluarga sungguhlah membahagiakan. Hidup bukan persoalan "keadaan" yang berada. Namun persoalan waktu dimana kita buang, dengan siapa kita menghabiskan dan bagaimana memanfaatkannya.
"Nisa, hari ini giliran siapa yang membersihkan kelas?",tanya muli. "Mungkin ikbal", ketus nisa. "Oh iya, dari tadi lina belum keliatan, padahal saya mau pinjam buku catatannya", lanjut muli. "Entah. Oya sebentar saya mau ketemu bu lailah, mau minta tolong diliatkan puisi yang saya buat", kata bisa. "Saya juga ya", pinta muli. "Oke baiklah", lanjut nisa.
Kelas pun dimulai.

Tugas puisi nisa:
"Kilau permata mama"

mama adalah kilau permata
Memberi tanpa kata apa
Kasih sayangnya tulus bagai lentera
Mama engkau merawat tanpa putus asa
        Engkau bak kilau berlian
        Mengasih dengan segala perhatian
        Mencinta dengan penuh kepastian
        Dengan segala kemampuan
Mama seumpama bulan pernama
Menyinari dimalam hari tanpa nama
Kasihmu suci, tulus, dan mulia
Engkaulah ibuku yang ku panggil mama
        Ma, aku menyayangimu seperti engkau menyayangiku
        Kasihmu ku kenang selalu sampai habis waktuku
        Engkau menjaga, merawat, dan melindungiku
        Pesanmu ku genggam dan kujimat dalam sanubariku
Terima kasih untuk mu mama
Tuhan, tegarkan aku setegar mama
Tabahkan daku setabah mama
Ikhlaskan aku seikhlas mama
        Mama...aku sayang mama
        Selamanya.

"Wah bagus sekali puisinya nisa, belajar dari mana", kata bu
Lailah. "Kan di ajar sama bu rosma bu,lagian kan ada juga contoh di buku", kata nisa. "Benar, hanya itu,  tapi pemilihan katanya cukup bagus", lanjut bu lailah. "Iya bu, di bantu sama kak baso, hehe", kata nisa. "Emang pintar", kata bu lailah tak percaya. "iya bu, kan sudah sekolah juga, katanya siswa teladan dimasanya",kata nisa. "Oya, sampai SMP atau SMA?", tanya bu lailah penasaran. "Di atasnya lagi bu, sudah pake toga kata mama", lanjut nisa. "Ha..sarjana, tapi kok, ah sudahlah", batin bu lailah.
"Nisa, kamu sudah ada puisinya, tinggal membacakannya harus kamu paham juga, nanti sore datang ke sekolah praktek", lanjut bu lailah. "Siap bu guru cantik", kata nisa hormat.

"Kak, sebentar saya mau ke rumahnya bu lailah", kata nisa. "Disana yah rumah kedua mu nis",kata baso di balai rumah. "Iyaaap, betul kak, lagian nisa kesana kan bukan tanpa alasan, nisa mau belajar membaca puisi sama bu lailah, dia jadi mentor nisa",lanjut nisa. "Puisi yang kemarin itu?", tanya baso. "Iya kak, makasih ya bantuannya, tapi belum sepadan dosa kakak sama nisa,hehe",canda nisa. "Ailaah, nisa yang banyak dosa, besok hari kan hari ahad, temani kakak ke empang ya, sekalian tangkap ikan lele, yahh semacam piknik",ajak baso. "Yeaaahhh,Benaran kak, ajak bu lailah boleh ya kak?", kata nisa girang. "Yah, boleh lah panggil juga teman kamu, sebentar sebelum malam bantu kakak persiapkan bahan-bahannya",jelas baso. "Baik komandan, tumbeng kakak baik,hehe..", canda nisa. "Ailahh, kakak selalu baiklah, dimata nisa saja selalu salah", kata baso jitak pala nisa. "Aduh sakit pala nisa kak", kata nisa mengaduh.
Sore itu mentari mulai bersahabat, sinarnya sudah lumayan teduh, di sudut taman sekolah bersampingan taman baca lagi beraktivitas nisa, teman-teman dan gurunya."Assalamualikum,selamat sore adik-adik",sapa bu lailah. "Waalaikumussalam, selamat sore bu", kata anak-anak kompak. "Baik, sebelum praktek pembacaan puisi, ibu mau tanya nih, semua sudah punya puisi belum?", tanya ibu. "Sudah bu", kata anak-anak kompak. "Sudah ada yang latihan dirumah?", lanjut bu lailah. "Saya bu", kata nisa sendirian."huuuuu...ahahah", ketawa anak-anak. "Sudah cukup, nah tuh nisa bagus, sudah mempersiapkan dengan baik, lain kali tidak boleh ya",pesan bu lailah. "Nah, nisa mau langsung praktek di depan?", tanya bu guru. ", iya bu, nisa mau", kata nisa pede. "Nisa dalam karyanya "kilau permata ibu"....",kata nisa memulai puisinya. "Wah, sudah cukup bagus nisa, tinggal di bagian paragraf ketiga, kurang ekspresif, sedikit penjiwaannya disana, yang lain sudah lumayan oke, kembangkan ya?", kata bu lailah. "Terima kasih bu, nisa akan belajar lagi", kata nisa menuju tekan-temannya. "Iya nisa semangat bepajar de, yang lain ada yang mau maju kedepan?", tanya ibu. "Saya bu", kata muli mengacungkan tangan.
Sore sudah tua, senja mulai memperlihatkan jingganya. Akhirnya mereka bersiap-siap untuk pulang. "Bu, boleh nisa kedepan lagi", minta nisa. "Ada apa nisa, boleh silahkan", kata bu lailah. "Baik, teman-teman, besok hari ahad, kakak saya mengundang kita piknik bakar-bakar ikan lele di empangnya, siapa yang siap datang?", celoteh nisa. Anak-anak semua setuju. "Hemm, ibu juga di undang datang", kata nisa ke ibu lailah. "Aaaa, emm..saya juga de?", tanya bu lailah keheranan. "Baik de, malasih ya undangannya, besok pagi-pagi datang ke rumah nah de",kata bu lailah mengiyakan. "Iya bu siap, nisa akan datang besok", kata nisa girang. Mereka pun berhamburan pulang.

Jumat, 15 Maret 2019

Cinta suci

Cinta
Seseorang mencinta adalah ia yang mencinta tanpa sebab dan alasan tertentu. Seseorang yang tulus tidak mencintai karena rupa, harta dan kemewahan. Sebab, ia tidak mencintai kalau semua itu hilang. Orang yang mencintai adalah ia yang menjaga dan melindungi walau itu tanpa harus status pacaran. Seseorang yang mencintai mu karena masih ada birahi, itu bukan cinta. Itu nafsu. Untuk perempuan, hadiah apakah yang engkau persembahkan untuk suamimu kelak, kalau bercinta dengan lelaki jauh sebelumnya telah menodaimu. Setan berusaha membujuk dari segala arah. Di percantiknya wanita,bohay tubuhnya di mata lelaki, di pergagah wajahnya, di perhalus bahasa (bujuk rayunya) oleh si setan sehingga hal buruk pun jadi indah di mata mereka. Tahukah kalian, setelahnya setan berpesta pora, terserah setelahnya anda tobat atau tidak yang jelas setan mendapat bayaran tinggi dari bosnya. Lalu kita yang manusia?
Ada yang bisa melewatinya dengan berjuang sekuat tenaga untuk lewat di masa-masa sulit itu. Berani menanggung malu dan resiko tinggi tentunya. Namun, tahukah kita bahwa banyak yang putus asa dan pasrah hingga akhirnya nekat bunuh diri. Ini bukan cerita dongeng, banyak kok yang sudah terjadi,baik di sekeliling kita atau pun di media-media yang kita lihat. Untuk semua perempuan, ingatlah selalu pepatah ini PEREMPUAN BAGAIKAN TELUR DI UJUNG TANDUK. Bukan lelaki tidak bersalah dalam hal ini, tetapi hampir semua lelaki tidak menyenangi hanya 1 perempuan tetapi toh tetap saja mereka selalu lolos. Perempuan itu sungguh berharga, bodohnya adalah mereka tidak tahu betapa berharganya mereka. Jadilah seperti mawar, indah namun berduri semakin di genggam semakin anda terttusuk durinya. Jangan jadi melati indah namun tak berduri jadi siapa saja bisa memetik dan mencium aroma harumnya.
Herman.

Nikmatnya pertemuan setelah perpisahan

                   nikmatnya pertemuan setelah perpisahan
Suatu hari tak sengaja aku bertemu seseorang dalam sebuah moment bersejarah.
Sayang, hanya bertemu malam itu, setelahnya tidak pernah lagi bertemu. Untungnya malam itu aku sempat bertanya nama fb dan nomor whats'up nya. Tidak ada yang istimewa, semua biasa aja, lalu semua menjadi berarti saat semua tiada.
hingga setahun kemudian, aku ingin berjumpa, kata orang reuni mini. Lalu..
"Hay, selamat malam", sapaku. "Hay malam juga, tumbeng, rindu ya", balasnya. "Yahh, mungkin", kataku singkat. "Kalau ia, main ke rumah sekalian jalan-jalan", ajaknya. "Hmm, boleh tapi lain kali", balasku. "Oh iya saya tunggu ya, berkabar kalau kesini", katanya. "Oya kirim dong alamatnya", pintaku. Beberapa hari kemudian aku tiba di ternate. Senagaja tidak ku kabari, semoga menjadi kejutan. Lalu ku coba mencari alamat yang dikirimnya beberap hari yang lalu. Lalu naik ojek menuju alamat itu. "Assalamualaikum, assalamualikum", kataku di sebuah gerbang. "Waalaikumussalam, maaf cari siapa nak?", tanya ibu2 separuh baya. "Apa benar ini rumah inna bu?", tanyaku. "Oh iya nak, kamu temannya, mari masuk", balasnya."iya bu, sya temannya dari makassar, saya datamg bersilaturahmi sambil jalan-jalan", kataku. Lalu aku masuk di ruang tamu bersama ibu. "Mau minum apa nak?",tawarnya. "Air putih aja bu",balasku. "Yang dingin atau yang biasa nak?", lanjutnya. "Kalau boleh yang dingin bu", kataku. Beberapa saat kemudian airnya datang dengan sepiring kue kelapa. "Ini nak, silahkan diminum", katanya membuka percakapan. "Makasih bu, oya bu, kalau boleh tahu inna nya  mana bu", tanyaku to the point. "Oh iya ibu hampir lupa, inna mengajar nak di sekolah, sebentar lagi pulang", balasnya. "Iye bu", kataku. "Oya ibu tinggal ke dapur ya nak, persiapan untuk makan siang, tidak apa2 kan nak",katanya. "Oh iya bu tidak apa", kataku. Beberapa waktu kemudian, aku pun tertidur di atas kursih lalu.."assalamualikum bu", kata bapak-bapak separuh baya. "Waalaikumussalam pak,bapak sudah datang", sambut ibu. "Siapa anak ini, kenapa tidur di atas kursih?", tanya bapak. Tiba-tiba aku terbangun. "Maaf pak, saya kelelahan sampai tertidur", kataku. "Maaf kamu siapa, kenapa bisa ada di rumah saya?", katanya. "Maaf pak, saya rahman temannya inna", kataku. "Maaf de, kalau bertamu itu liat kondisi ini sudah siang orang semua istrahat", kata bapak. "Pak, biarkan saja dulu disitu", kata ibu. "Terserah bu, bapak lelah dari sekolah", katanya berlalu. Memang keliatan beliau sedang lelah dari mengajar. "Maaf bu, kalau begitu saya permisi aja dulu nanti saya datang lagi", kataku. "Tapi kamu mau kemana nak, kamu punya teman lagi disini?",tanya ibu. "Oh iya bu saya punya teman lagi, nanti saya kontek dia supaya di jemput", kataku. "Baiklah nak, maaf ya bapak memang begitu kalau orang baru",katanya. "Ah tidak apa-apa bu, saya salah bertamu siang-siang", kataku. "Kalau begitu bu, saya pamit, assalamualikum", lanjutku. "Waalaikumussalam hati-hati ya nak", katanya. Baru saja berlalu, inna datang dengan temannya. "Assalamualikum bu", salamnya. "Waalaikumussalam nak?", jawab ibu. "Oya tadi ada temanmu, katanya dari makassar", lanjut ibu. "Dia datang bu, dimana sekarang?", tanya inna. "Baru saja pergi, katanya nanti lagi datang", jawab ibu. "Oh iya bu, airah ayo masuk", kata inna kepada temannya. Hingga sore inna menunggu bersama temannya. "Bu, temanku kok belum datang juga, katanya mau kemana?", tanya inna. "Katanya ke rumah temannya yang lain", jawab ibu. "Dia tidak punya teman disini bu, selain saya", katanya. Lalu inna mencoba menguhungi nomor hp nya rahman tapi tidak aktif. Sementara rahman sudah jauh pergi naik ojek. "Oya pak, tempat wisata dekat disini, ada?", tanyaku. "Oh ada nak, ada pulau dekat sini, mau kesana?", tanya pak ojek. "Oh iya pak bolehlah, tapi temani ya pak, sekalian antar ke pelabuhan", kataku. "Oh iya nak",jawabnya. "Tapi tidak apa-apa sampai malam kan pak", tanyaku." Tidak apa-apa, penjaganya teman bapak",balasnya.  setelah lama kami menjelajah, akhirnya ke pelabuhan bersama pak ojek. Setelah beberapa lama kemudian kami pun sampai. "Kita sudah sampai nak", katanya. "Oh iya pak, terima kasih pak", kataku. "nak berani sendirian disini?", tanya bapak ojek. "hem, kan banyak orang pak", jawabku. "boleh bapak menemani?", tawarnya. "boleh pak, dengan senang hati pak, mari", kataku. "hem, dalam rangka apa kamu kesini?", tanya bapak. "begini pak, saya jalan-jalan sekalian silaturahmi dengan teman", kataku. "anaknya pak nasir?", tanya nya. "iya pak, teman ketemu sehari", kataku. "sehari?", katanya. "iya pak, ketika itu hari bersejarah dalam hidup, saat ramah tamah wisuda", kataku. "terus?", tanya nya lagi. "tidak ketemu pak, karena dia sedang mengajar",kataku. "tidak menunggu?", lanjutnya. "hem tidak pak, saya juga harus buru-buru kembali ke makassar, ada juga urusan", kataku. "hemm, mereka keluarga terpandang nak, pak nasir orangnya tegas, berwibawah. tapi sebenarnya mereka ramah, baik", jelasnya. "iya pak betul, mereka sangat baik, semoga kebaikan selalu bersama keluarga pak nasir,aamiin",kataku. "aamiin",kata bapak. "oya pak, beli tiketnya dimana?", tanyaku. "ayo bapak temani", katanya. Alhamdulillah aku pun punya tiket. "pak saya siap-siap dulu,terima kasih pak atas semuanya, semoga rezeki bapak melimpah dan di ridhoi Allah pak", kataku. "aamiin, terima kasih kembali nak, kamu punya nomor hp", katanya. "oh iya pak, saya matikan tadi, takut lobet sebelum saya sampai, kalau boleh tulis aja ya pak, saya hapal kok nomornya", kataku."iya nak", katanya. " Asssalamualikum pak", kataku pamit. "waalaikumussalam nak, sampaikan salamku pada keluarga mu di makassar",katanya melambai tangan. "iya pak, in syaa Allah", kataku.
sementara inna, selalu menelpon dan chat tapi selalu tidak aktif.
memang pertemuan tidak ditakdirkan, mungkin bertemu hanya sekali saat wisuda, saat2 yang bersejarah dalam hidup. semoga pertemuan itu bukan pertama dan terakhir, kalaupun itu yang terakhir, maka aku berdoa semoga kita bertemu di taman surga-Nya.
aamiin.

CV gue

No rek: 166501005354500
Bank :Bri
Nama:herman
Jl.sultan alauddin no 36 samata

No rek: 4991-01-029538-52-2  
Alamat: SALU PAERUN KEL BUNTU NANNA KEC PONRANG
NAMA: SALAMING

A2663 id mamanya adi
A0360 id mamanya nini

Asterix & obelix the lands of gods
Q.s Ar-ra'du .10-11
An-naml 62
155575 sandi rekeningna mamana santi

Bank Bni lamaku
No. 0328448190

Nama herman
Bank mandiri
No rek 1740001422864

hermanpustakaloka@gmail.com
Ps.29januari1995
herman_birbul95@yahoo.co.id
(Ps.blackpantherkarate)
Hermanaquarius95@gmail.com
(Ps.blackpantherkarate)
Hermanboencel@gmail.com
(Ps. Blackpantherkarate/29januari1995) blog
A0511 id ku
No rek: 4991-01-029538-52-2  
Alamat: SALU PAERUN KEL BUNTU NANNA KEC PONRANG
NAMA: SALAMING
999996 baru
123456 lama

Kamis, 14 Maret 2019

Words gold of hermancapus


Kita tidak bisa mengubah keadaan dengan simsalabim abrakadabra ataupun kun  faya kun. Sebab selain hasil adalah proses yang tak ternilai.
#hermancapus

Tidak semua orang kita lihat baik. Tidak semua orang melihat kita baik. Melakukan hal baik saja, belum tentu baik dimata orang yang melihat kita  tidak baik. Kita tidak perlu meyakinkan seratus persen orang tersebut bahwa kita melakukan hal baik, juga kita tidak bisa menuntut orang untuk tidak berbuat hal baik, sebab baik setiap orang berbeda. Kadar baik tidak terukur oleh angka sehingga baik menurut orang kita tidak bisa samakan dengan baik menurut kita. Meski demikian banyak kesamaan yang dimaksud baik secara umum. Tugas kita adalah selalu berbuat baik sampai lupa berbuat tidak baik.
#hermancapus

Suatu waktu saat chat dengan si adek fida.
Lalu tiba-tiba bertanya "sudah ada uang panaikta kak, kalau ada sudah berapa?".
Ku terdiam terpaku memandang tulisan itu. Sebenarnya bukan makna kalimat tersurat itu yang terbayang olehku. Tapi makna tersirat di dalamnya. Sejauh kurang lebih 24 tahun hidup di permukaan bumi, apakah sudah bisa mengisi dompet sendiri dengan keringat sendiri?. Sampai saat ini masih kosong, lalu selama ini bergantung sama siapa?
Kumis dan jenggot sudah tumbuh lebat, namun sekarang baru sadar bahwa selama ini hidup saya tergantung pada orang.
Baiklah dengan bismillah, ku mulai dari sini.
#hermancapus

Orang yang meminta bantuanmu adalah orang yang percaya bahwa engkau orang baik. Jangan gores rasa kebaikannya padamu dengan mengacuhkannya, sebab ketika ia menolongmu kelak engkau baru tahu bahwa orang yang kita percaya baik adalah orang yang kita minta pertolongannya.
#hermancapus


Orang yang ksatria adalah orang yang mengakui ketidakbenarannya lalu membenahinya.
Tidak ada kata terlambat berbuat baik selain nasi yang sudah jadi bubur.
Jadilah pengaku sejati walau malu setelahnya. Tapi yakinkan diri bahwa kita bisa memperbaikinya setelahnya pula
#hermancapus

Sirik adalah tanda tak mampu. Begitu kata kebanyakan orang. Orang yang tidak mampu adalah orang yang kebetulan memiliki kapasitas kemampuan rendah dibandingkan yang mampu. Berterima kasihlah kepada orang yang tidak mampu sebab ketidakmampuannya sehingga anda di sebut mampu. Mampu apa saja, berupa materi, kekuatan, kecerdasan atau apapun itu. Jangan selalu memandang sebelah mata orang yang tidak mampu. Ketidakmampuannya bukan berarti ia hina, tetapi boleh jadi ketidakmampuannya adalah mulia baginya dan kemampuan bagianya adalah petaka.
#hermancapus

Apapun saya lakukan demi sebuah harapan.
Walau mengorbankan banyak hal?
Iya. Karena sebanyak hal itu pula akan saya dapat.
Kamu sungguh nekat.
Bukan nekat. Tepatnya berjuang.
Untuk?
Banyak hal.
Salah satuny?
Hidup lebih baik.
Aku percaya padamu.
Thank you.
#hermancapus

Orang gagal ngomong kesuksesan di anggap angin berlalu.
Orang sukses ngomong kegagalan di anggap mutiara dalam perahu.
Salah satu cara menang dari sebuah pertikaian adalah diam.
Diam salah satu cara ampuh untuk menang, krn percuma menjelaskan kebenaran pada api yang membara.
#hermancapus

Masa depan memang tidak bisa di ramalkan. Namun bisa diprediksi dengan langkah yang dibuat hari ini. Orang menanam angin, maka akan menuai padi. Orang bekerja keras in syaa Allah akan berhasil sesuai kerja kerasnya.
#hermancapus

Ketika orang lain tidak percaya kepada anda maka Tidak ada yang paling bisa percaya selain diri sendiri, yakin kan pada diri bahwa ia mampu.
Jadilah leader untuk diri sendiri ketika orang lain tidak menganggap kamu bisa.
Jangan menenangkan orang dengan membicarakan masalah orang lain yang mungkin saja masalahnya lebih parah.
#hermancapus

Apakah semua kebaikan berujung baik?
Belum tentu. Ada beberapa kemungkinan.
Pertama, kebaikan yang berakhir ketidakbaikan berupa ujian apakah kita masih berbuat baik setelahnya ataukah kita ingkar ataa kuasa ilahi yang bisa membolak-balikkan kebaikan menjadi keburukan dan keburukan menjadi kebaikan. Kedua, kebaikan berujung baik adalah hadiah dari kebaikanmu itu, selain hadiah juga merupakan test bagimu apakah maaih berbuat baik setelahnya atau berpuas diri sampai disini. Selalu la berbuat baik.
#hermancapus

Semakin dekat kepada Allah semakin berkelok nan terjal terasa.
Apakah Allah tidak tahu?
Allah tahu, bahkan lebih dari kamu tahu.
Lalu kenapa?
Allah akan bayar mahal perjuanganmu jika kamu berhasil sampai titik akhir.
Bersabar dan berjuanglah.
# hermancus

Orang yang ksatria adalah orang yang mengakui ketidakbenarannya lalu membenahinya.
Tidak ada kata terlambat berbuat baik selain nasi yang sudah jadi bubur.
Jadilah pengaku sejati walau malu setelahnya. Tapi yakinkan diri bahwa kita bisa memperbaikinya setelahnya pula
#hermancapus

Jangan terlalu menghardik, mencaci, menghakimi orang yang salah. Sebab roda kehidupan berputar bak roda, tidak menutup kemungkinan hari selanjutnya kitalah diposisisnya.
#hermancapus

Car mendiamkan si pemarah adalah diam. Sebab pepatah lama berkata "jangan meniup api yang sedang membara". Sebab membakar diri dengan ikut bermain api adalah kebodohan. Berpaling dan tinggalkanlah, dengan begitu kitalah pemenangnya.
#hermancapus

Kedepan, hampir tidak ada orang mencari orang. Orang akan mencari barang dan jasa yang kita miliki. Dengan barang dan jasa yang kita miliki(barang bagus/berkualitas), maka orang akan mencari kita, bukan personal kita tapi apa yang kita miliki.
#hermancapus

Tidak ada sifat yang permanen. Sifat baik atau buruk itu nisbi atau relatif tergantung pada kepentingan dan situasi.
Jangan membenci secara permanen dan jangan menyukai secara permanen pula, sebab esok atau lusa mungkin semua berubah teragntung dari kepentingan dan situasi tadi.
#hermancapus

Suadara tak sedarah. Tidak mesti satu aliran darah untuk saling mengasihi, sesekali Tuhan mengutus orang untuk menjadi saudara tak sedarah kita. Pada posisi lain, ada saudara tak seperti sedarah. Begitulah teka-teki kehidupan kita. Semua penuh misteri, meski demikian ada hikmah dibaliknya.
Terima kasih sahabat.
#hermancapus

Bersatu dalam frame kebersamaan membuat semua jadi mudah. Tantangan di depan memang ada, tetapi dengan saling bahu-membahu semua jadi ringan. Tidak ada yang mengalahkan sebuah kebersamaan. Ikut satu komando, dengarkan pemimpin dan taklukkan tantangan itu, bersama.
#hermancapus

Sesuatu yang salah selalu di jadikan pelajaran. "Tidak apa-apa jadikan kesalahan ini sebagai pembelajaran", begitu kata sebagian orang. Hampir tidak pernah orang benar lalu berkata "semangat, lanjutkan kebenaran ini jadikan pelajaran". poinnya dimana?
yang gagal pada saat itu di beri bumbu kalimat di atas,"kesalahan jadi pelajaran" tanpa tahu mereka melakukan atau tidak. Sementara yang benar, seperti tidak mendapat bumbu atau semacam kalimat motivasi sehingga down.
Percaya atau tidak, manusia butuh apresiasi, kenapa ada penghargaan nobel pada zaman dahulu, itu karena mereka butuh pengakuan dari orang untuk bersemangat melakukan hal benar. Sebut saja alexander graham bell,thomas alva edison dan lainnya.
Apresiasi itu penting, sebab dengannya kita bisa melampaui batas.
#hermancapus

Siapa bilang menyesal  tiada guna.
Pepatah mengatakan "menyesal tua tiada berguna".
Menyesal adalah intropeksi diri. Kalau kita berbuat salah, berbuat dosa, menganiaya dst. Tanpa penyesalan, maka kita adalah orang yang takabur. Menyesal adalah awal energi positif kita bekerja. "Maafkan aku, aku menyesal melakukan ini", begitu sering kata orang.
Menyesallah untuk memulai menata diri, untuk hidup lebih baik.
#hermancapus

Jangan terjebak pada sesuatu yang awalnya mudah. Mungkin saja itu adalah pancingan kedalam sebuah kesukaran. Pun jangan ciut pada persoalan sukar, mungki saja itu mengantarkan kita pada persoalan mudah.
Peluang kadang datang dari arah yang tidak menyenangkan.
Nestapa pun kadang datang dari arah yang menyenangkan.
Berani berpikir untuk bertindak, bijaklah.
#hermancapus

Orang yang benar-benar tidak mampu adalah orang yang tidak punya semangat. Ketidakmampuan adalah keadaan pikiran negatif lebih besar dari pikiran positif. Beratnya beban tidak seutuhnya dari material tapi sebagian dari pikiran. Bakar semangat dengan merasa bahwa kita mampu melawan ketidakmampuan.
#hermancapus

Kita tidak pernah mau jatuh kedalam lubang kesusahan. Tetsp terkadang, tanpa kita sadari kita terjatuh jua. Menyalahkan keadaan atau orang yang kita anggap terlibat adalah tindakan kekanakan. Coba berhenti, analisa masalahnya lalu cari jalan keluar. hidup tidak akan pernah selesai tanpa masalah. Sebab hidup itu sendiri adalah masalah.
#hermancapus

Jika impian telah tercapai, buatlah impian yang lebih tinggi levelnya agar kita dapat terus berkemang.
#hermancapus

Semangat ternyata tidak cukup. Semangat seperti air laut, kadang pasang kadang surut. kata "semangat" terlalu luas maknanya sehingga harus dipersempit oleh kata "mimpi". Buat "semangat" itu satu arah sehingga tidak mengambang. Terkadang dalam kesendirian kita menemukan untuk apa kita disini dan apa yang akan kita perbuat setelah ini. Membuat peta hidup yang disebut resolusi sangat perlu untuk mempersempit semangat sehingga ketika surut kita kembali kepada tujuan awal.
#hermancapus

Terkadang kita enggan mengambil nasehat/petuah dari orang yang kita anggap jahat. Padahal terkadang pula apa yang disampaikannya itu benar, namun karena hati tertutup rasa amarah sehingga kita mengabaikannya dan kita akan tersadar ketika hal yang disampaikannya benar-benar terjadi, apakah menimpa kita atau orang lain.
#hermancapus

Orang yang tidak mau berkembang adalah orang yang selalu mencari zona nyaman
#hermancapus

Nikmati masa kecil sebelum tahu besarnya tanggungjawab setelah besar.
Terkadang masa dewasa mengerikan, namun disisi lain menggelikan nan bahagia.
#hermancapus

Bijak.

Orang selalu bersikap bijak kepada orang lain. Namun terkadang lupa bijak kepada diri sendiri, tak jarang kita mengahakimi diri sendiri tanpa mencoba bersikap bijak kepada diri sendiri. Sebabnya, banyak yang stres karena menghakimi dirinya sendiri.

#hermancapus

Ketika hari di anggap panjang, waktu di anggap lama dan pekerjaan dianggap remeh maka kitalah orang yang rugi. Jangan menyesal di ujung tanduk.

#hermancapus
Orang ber-visi kadang berpuluh hingga ratus tahun kedepan. Tapi terkadang pula sadar atau tidak sadar perlakuan kita seolah menginginkan dunia hancur secepatnya. Entah berapa tahun kemudian, kita semua tidak melihat indahnya mentari pagi, sinarnya rembulan yang sedang purnama, para bintang-bintang yang berkerlip-kerlip, hingga bahkan hilal untuk penentuan bulan puasa pun hilang. Jutaan manusia menikmati dan hidup di dalam perpabrikan akan tetapi ada milyaran manusia menderita karenanya. Di hentikan, itu tidak mungkin sebab ada kekuatan berdaya luar biasa di belakangnya. Hari ini kita membantu Tuhan mengkiamatkan dunia dengan cepat yang meskipun Tuhan tidak butuhkan itu, tapi perlakuan kita menunjukkan itu. Mungkin sebagian orang berpendapat itu kan di daerah lain, di daerah kami tidak, aman-aman saja, tiap hari menghirup udara  bersih. Lalu ku jawab, jangan berdiam diri dalam tempurung, sebab memang hari ini masih itu terjadi, tapi yakin keburukan itu akan sampai dan saat itu tidak ada yang bisa di perbuat selain mati bersama-sama oleh keburukan itu.
Dunia sedang berada di akhir, tetapi kitalah yang mempercepat berakhirnya...

#hermancapus

Terkadang kita perlu berpura-pura menjadi anak kecil dihadapan orang dewasa yang bersifat kekanakan
#hermancapus

duniamu mungkin tak seindah dunia mereka.
bahagiamu mungkin tak sebahagia mereka. percayalah, bahagiamu lebih bahagia dari mereka walau mereka beranggapan dunia merekalah yang terindah.
persepsi bahagia tidak bisa didefenisikan tetapi dirasakan
#hermancapus

Orang yang membenci kita adalah orang mengajarkan arti kedewasaan.
#hermancapus

Jangan sengaja menyeret orang lain berada dalam ketenggelaman kita. berusaha timbul dengan tidak mengorbankan orang lain.
#hermancapus

Jangan membenci sesuatu yang tidak berhak kita membencinya.
Misalnya, mobil tetangga yang warnanya merah. Kita tidak berhak membenci karena warnanya yang merah, itukan miliknya. Lalu kita dengan senang hati membencinya, kan aneh.
Cobalah sedikit bijak menjalani kehidupan.
Kata pepatah lama, hidup itu tidak untuk makan tapi makan untuk hidup.
Selebihnya bekerja keraslah untuk memperbaiki hidup
#hermancapus
Dulu pernah menjadi pemimpin dalam sebuah lembaga. Dikritik,diberi saran tanpa solusi sudah biasa. Artinya, saya dan jajaran ke bawah harus berpikir, dari hasil kritikan dan saran itu apa yang harus kami perbuat, bukan mendiskriminalisasi pengkritik kami saat itu.
Karena kami paham, tidak semua program kerja kami semua sepakat dan semua sejalan yang kami lakukan adalah bagaimana membuktikan bahwa kerja kami membuahkan hasil.
Karena pemimpin adalah pelayan dan pelayan harus membuat bangga yang dilayani.
Bukan tunjuk sana tunjuk sini.
Bukankah pemimpin itu ketika dibelakang menjadi penyemangat, di tengah penjadi pekerja dan di depan menjadi panutan (tut wuri handayani)
#hermancapus

Orang yang punya mimpi besar adalah orang yang jarang tidur.
#Hermancapus

Terkadang kita harus pura-pura bisu dan tuli dengan keadaan. Mungkin esok dan lusa kitalah pembicara dan pendengar yang baik
#hermancapus

Allah memberi cobaan kepada hamba-Nya agar si hamba datang angkat tangan, bersujud lalu menadahkan tangan berdoa kepada-Nya. Itulah salah satu kasih Allah,  ketika kesenangan, kebahagiaan yang selalu di beri-Nya mungkin saja kita lupa kepada-Nya. 
#hermancapus

Jangan pernah malu datang menghadap kepada Allah walau selama ini kita merasa jauh dari-Nya. Pintu taubatnya terbuka sampai nafas terakhir di kerongkongan.
Jangan pula merasa dekat kepada Allah hanya karena rajin melakukan ibadah,mungkin saja Allah tidak mendekati kita, mungkin rutinitas ibadah yang dilakukan hanyalah kebiasaan yang berulang-ulang lalu ketika tidak melakukannya ada rasa tidak enak di hati. Maka periksalah ibadah kita selama ini, intropeksi diri seikhlas bagaimana ibadah kita kepada-Nya. Apakah hanya takut neraka-Nya atau menginginkan surga-Nya ataukah mungkin ingin di pandang oleh manusia.
#hermancapus

Tidak ada cobaan yang Ia timpakan kepada hamba-Nya diluar batas kemampuan si hamba, begitu firman Allah. Bersyukurlah ketika kita punya masalah lalu kita masih punya kekuatan, kesehatan dan peluang untuk menyelesaikan masalah. Ada banyak manusia diluar sana yang di timpa musibah tetapi mereka menemui jalan buntu. Bukan hanya kita yang terkena musibah, nabi dan Rosul sang kekasih Allah tak luput dari musibah. Maka kembalilah, tidak ada penolong terbaik selain Allah. Allah memberi pertolongan dengan beribu bahkan berjuta cara, termasuk melalui hamba-Nya.
#hermancapus

Memang benar kata orang, "kau beribadah terus menerus belum tentu masuk surga", yah, memang orang yang selalu beribadah tidak ada jaminan surga untuknya lalu berfikirlah mereka saja tidak ada jaminan lalu bagaimana dengan kita yang tidak sama sekali. Jangan sombong dengan tanpa ibadah lalu ekonomi kita bagus, badan kita sehat dan seterusnya. Hidup adalah ujian, susah senang, menderita, bahagia dan seterusnya. Ingat pula bahwa "barangsiapa yang mensyukuri nikmat-Ku akan ku tambah, barangsiapa yang ingkar, ingat azabku sangatlah pedih", firman Allah.
Semakin sering kita angkat tangan, rukuk, dan sujud serta menadahkan tangan maka semakin lembut pula hati, semakin congkak dan busung dada membuat hati keras dan sombong.
#hermancapus

Terkadang kita saling menjaga, menghargai ataupun saling menghormati saat kita bukan menjadi siapa-siapa.
Terkadang terlalu akrab itu tidak baik.
Percayalah
#hermancapus

Bersabarlah saat terkena ujian yang kita sebut dengan musibah. Sebab Allah sedang melibatkan kita dalam rencana-Nya yang terbaik setelahnya.
#hermancapus 

Maafkanlah kawanmu sebab kita tidak tahu kelak mungkin dialah teman terbaik kita. Jangan memutuskan tali persaudaraan dengan gumpalan keegoisan, cairkanlah dan maafkanlah. Jadilah budiman yang pemaaf.
#hermancapus

Jangan pernah menyesal atas kehidupan kita saat ini. Apapun dan dimanapun kita berada, semua telah di atur Oleh-Nya. Suatu ketika seseorang membuang/menyingkirkan seekor kaki seribu di kerumunan orang. Binatang berkaki banyak itu terlempar dan terbentur. Sakit sudahlah tentu, lalu ia berjalan perlahan dengan kesakitannya. Tetapi ternyata hidupnya terselamatkan karena ia di lempar. Begitulah kadang Allah menyelamatkan kita, terkadang kita di buang jauh dari posisi semula kita karena kemungkinan disekeliling kita tidak aman. Tetapi terkadang kitalah yang salah menafsirkan hidup. Sedikit bijak menjalani hidup. Semua telah terskenario oleh sang sutradara diatas segalanya. Allah.
#Hermancapus
Terlalu santai dalam keadaan terjepit adalah tindakan apatis. Bergerak bung, dunia sudah terlalu jauh meninggalkan kita.
Bukankah sang waktu tak punya rem untuk menunggu kita.
Kitalah yang punya semangat untuk memburu waktu.
Tetapi itu tidak akan terwujud jika kita tidak mau dan di kuasai pikiran apatis.
#hermancapus

Mengasingkan diri adalah salah satu cara mengobati jiwa yang tak karuan.
Mulai menyusun rencana dan fokus pada satu titik.
Ada saatnya debu itu jadi berlian.
#hermancapus
Di lain hal, kadang "kekerasan" di butuhkan untuk menyelesaikan persoalan.
Ketika keramah tamahan mu di abaikan, maka keras itu berguna.
Itu bukan berarti menghakimi, tetapi untuk mengajarkan bahwa baik itu bukan untuk di lunjak.
#hermancapus

"Impian adalah pedoman hidup. Jika kita memimpikan sesuatu seluruh elemen semesta akan membantu kita mencapainya. Impian akan menuntun kita menuju padanya".
#hermancapus

bukan kah hidup in adalah pilihan.
dari setiap pilihan ada saja resiko.tidak jarang pilihan membuat seseorang bisa bahagia namun juga berbalik arah.tapi apa pun itu pilihan kita adalah yang terbaik,genggam tangan dan katakan dalam hati bahwa pilihan ku adalah yang terbaik.
hari esok kan bahagia dengan pilihan kita.
#hermancapus
harta yang sesungguhnya adalah ikhlas.bukan pundi-pundi rupiah yang habis kita nikmati hari ini,besok dst.
tapi ikhlas akan tersimpan sebagai tabungan di hari kemudian.
Tuhan kami,jagalah keikhlasan kami,hindarkanlah kami dari sikap riya' sehingga ikhlas kami pudar tinggal nama belaka.Aamiin.
#hermancapus
ketika merasa tak ada sandaran maka yakinlah doa-doa orang tua adalah sandaran yang tak pernah rapuh.
#hermancapus
Dalam hidup, kita  tak perlu jadi sempurna, tp kita bisa berikan yg terbaik yg kita bisa. 
bersikap  seolah sempurna adalah kekurangan yang fatal.
#hermancapus
menyesal itu ada manfaatx.
siapa bilang menyesal tiada berguna.
lebih konyol klo tdk menyesal lalu memperbaikix dripada acuh tak acuh.
#hermancapus
ku mulai jenuh namun hati berkata tidak.
ku mulai rapuh
namun diri masih tegar.
ku mulai tak percaya 
namun pikiran masih yakin.
entah kah kemana ku labuhkan jiwa yang terombang-ambing ini.Ingin menetap namun hati berteriak
jngan.
lalu mengapa ia tak paham kisah yang ku jalani tak semulus daun talasmu.
#hermancapus
sungguh senyum indah itu susah.terkadang ngaca lalu melihat senyuman di cermin.
terkadang kita senyum indah kepada orang ternyata persepsinya kadang salah.
dan ternyata memang tdak indah ketika dilihat di cermin.seolah seperti meledek.
#hermancapus
Allah tak pernah salah menciptakan manusia, apakah manusia itu diciptakan-Nya dalam keadaan/kondisi aman, huru-hara ataupun manusia seera keluarnya dajjal. Hanya saja Allah memberi pilihan kepada kita, apakah kita ikut andil dalam huru-hara itu, apakah kita tertindas oleh huru-hara itu atau apakah kita terdiam seribu bahasa atas huru-hara itu ataukah mungkin kita menjauh atas huru-hara itu, ataukah mungkin pula melawan atas semua itu, lalu dengan apa dan bagaimana?
Sungguh, kalau pun kita manusia akhir zaman ataupun manusia seera dajjal, maka semoga saja kita tidak disesatkan olehnya, tidak mendapat fitnah terburuk olehnya.
Tanda-tanda itu sudah semakin nampak, sabda-sabda Rosulullah semakin nyata dan semakin beriak setiap harinya.
Begitupun keriakan para pemuja dan pemuji dajjal, mereka bersuka ria, terbahak dengan girangnya. Juru selamat (kata) mereka semakin hari semakin nampak tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menguasai manusia bumi.
Mereka menari bersuka ria, membakar sesajen, berkomat-kamit mengucap doa, melakukan ritual-ritual yang bahkan diluar nalar. 
Dulu ada junjungan kita Rosulullah sebagai penuntun jalan keselamatan, sekarang tak ada yang menuntun kita selain iman dan takwa, itu pun kadang kocar-kacir di serbu setan nyata. 
Ah manusia akhir zaman, menyesalkah dikau tercipta di era ini?
Sekali lagi kita diciptakan bukan tanpa sebab dan alasan yang pasti. Menjadi orang baik ataupun buruk adalah pilihan. Baik maka kebaikan pula akhirnya, buruk pun demikian.
Allahuakbar, Peliharalah kami.
#hermancapus

Siang itu di pelataran masjid kampus UIN Alauddin Makassar. Ku lihat si kace rahmat sedang memasang sepatu. Beliau tidak melihatku, lalu ku sengaja memperlihatkan diri, lalu:

Kace rahmat : "eh kak boy, assalamualaikum kak, lama tidak berjumpa".
KB : "waalaikumussalam kace, Alhamdulillah kabar baik, kamu bagaimana kabarmu kace".
KR : " Alhamdulillah baik juga kak, tapi..".
KB : "wah kace pake tapi, sepertinya engkau sedang dirundung kepiluan, kamu kenapa kace".
KR : "begini kak, saya menyesal setahun terakhir ini saya banyak buang-buang waktu, saya kurang fokus, 2017 kemarin saya banyak menimba ilmu dari kakak-kakak semua, termasuk kak boy, kak fadli, kak dalib dan senior-senior lainnya, saya sering diskusi tentang keilmuan. 2018 ini saya jauh dari itu kak, sebenarnya kan dalam filsafat ilmu itu bercahaya, kalau kita mencari maka dia akan menyinari kita, tentunya dengan usaha kan kak ".
KB : " betul kace, baguslah kalau kamu sudah sadari itu, memang menyesal itu datangnya dari belakang, nah sekarang kamu harus berbenah dari sekarang, jangan larut dalam penyesalan yang mendalam.
KR : "iye kak, apalagi sekarang saya masih kurang manajemen waktu dan masih sering teledor, misalnya saja harusnya hari ini draft proposal saya sudah ACC dari pembimbing 2 karena kata beliau tinggal 1 kali bimbingan saya sudah di minta untuk maju ujian proposal, tetapi masalahnya adalah saya ke kampus hari ini sementara draft proposal saya ada di flashdisk dan barang itu ada di rumah, rumah saya terlalu jauh kak, dan ini juga sudah siang tinggal beberapa jama lagi dosen sudah pulang ".
KB : " hari ini kamu bawa laptop kan?".
KR : "iye kak, saya titip di perpus sebelum ke masjid sholat".
KB : "nah apa yang kamu revisi dari draft mu?"
KR : "tinggal penulisan KTI (karya tulis ilmiahnya) kak, ada beberapa yang harus saya ubah.
KB : "nah baik kace kamu masih punya waktu, sekarang kamu ke perpus dan benahi sebelum sholat ashar tiba!"
KR : "iye kak, oya kakak mau kemana setelah ini?"
KB : " hem, sepertinya saya lapar, mungkin ke kantin samping perpus".
KR : "oh iya kak, saya ke perpus dulu".
KB : "iya kace, selamat berjuang orang selesai bukan semata orang pintar, tetapi yang rajin, ulet dan tekun. Katanya pula skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai, bukan yang sempurna, sebab kesempurnaan hanya milik Allah semata. (Sambil menepuk bahu)
KR : "terima kasih kak, oya kan mau ke kantin ayo sama, kan searah.
KB : " oh iya, ayo. Tapi itu sepatumu belum selesai kamu pasang.

**
Sambil berjalan buang mangga menjatuhi pahaku. 
KB : "auhh, dasar mangga, jatuh tidak bilang-bilang.
KR : " haha, bagaimana caranya mangga bilang-bilang sebelum jatuh kak, tapi kayagnya mangganya sedikit busuk. Itu ada noda hitam tinggal di celanya kak boy.
KB : " yahh paling tidak ia jatuh setelah kita lewat kace, iya nih untung bukan kepala di kenna. Oya belok kiri sana, saya mau belok ke arah kantin. Assalamualaikum kace, semangat dan sampai jumpa di lain kesempatan.
KR : " iya kak, sampai jumpa. Waalaikumussalam.

Nb: kace bukan kakak cerewet (kace) sebab si kace adalah juniorku. Kace adalah panggilan akrab si rahmat dwi susanto dari jawa.

#hermancapus

Jangan biarkan orang tertawa sia-sia dengan mimpi kita.
Toh nabi Nuh pun di tertawakan karena membuat perahu di atas gunung dan endingnya nabi Nuh-lah pemenangnya.
#hermancapus

Kita tidak bakalan tahu asinnya air laut kalau kita hanya berada dalam sungai yang dangkal. Kita tidak pernah tahu kencangnya angin kalau kita hanya duduk bersila di bawah pohon. Keluar dari tempurung dan lihat indahnya warna-warni pelangi.
#hermancapus

Ikhlaslah atas apa yang menimpa kita sehingga kita mendaptkan ridho-Nya. Percayalah, tidak ada sesuatu terjadi  tanpa sepengetahuan-Nya, sebab Ia tidak pernah lupa dan tidak pernah tidur. Selalulah merasa dalam pengawasan-Nya. 
#hermancapus
Berprasangka positif meski keadaan dalam keadaan negatif adalah salah satu tanda bahwa kita telah dewasa walau usia belum sampai kesana.
#hermancapus

Anggota tubuh akan terasa bermakna ketika ia sakit/terluka.
gigi akan terasa sangat berguna disaat ia sakit. Tangan akan sangat berfungsi disaat ia terluka. Disaat semua baik-baik saja, hampir semua orang tidak perhatikan hal ini. Tetapi akan ter-perhatikan dikala ia sedang tidak baik-baik saja.
#hermancapus

Jangan melawan kata dengan kata. Coba lawan kata dengan hasil.
#hermancapus

Ubah kalimat " apa sih" menjadi "kok bisa sih"
#hermancapus

Terkadang orang tidak melihat apa yang kita lihat (peluang). Jangan buyar mungkin saja kita dipihak benar.
#hermancapus

Gagal, gagal dan gagal lagi.
Jangan berlebihan menyesalinya, kita tidak tahu keburukan apa dibaliknya dan kita juga tidak tahu kebaikan apa setelahnya.
ambil hikmahnya dan terus berusaha sampai waktu itu tiba.
#hermancapus

"Tiada kenikmatan tanpa tantangan" adalah kalimat pembangunku ketika SMP hingga SMA dulu. Ketika merasa rintangan yang saya rasa cukup besar ( ukuranku) ketika itu, maka kalimat awal tadi menjadi penopangku.
Saya baca kalimat itu pada sebuah buku mini di perpus sekolah SMP 2 Biringbulu ketika sore hari, sekolah menjadi rumah bagiku selama kurang lebih 6 tahun yakni 2007-2013.
Ketika merasa terbebani dengan urusan atau problema hidup, maka coba ulang-ulang kalimat itu dalam hati dan yakin atas pertolongan-Nya, maka yakinlah hati jadi lapang.
#hermancapus

Hari ini kita adalah calon sejarah, baik dan buruk tergantung kita dan itu ada dalam genggaman kita.
tak banyak sejarah yang baik,namun yakinlah kebanyakan sejarah adalah baik. Sejarah buruk pun akan jadi baik untuk masa depan ketika dijadikan pelajaran.
#hermancapus 

Tidak mesti tua untuk bersikap dewasa. Tidak mesti kaya untuk bisa berbagi. Dan tidak mesti berpangkat untuk dermawan. 
#hermancapus

Jangan hidup dalam asumsi ataupun pendapat orang lain. Jangan menjerit dalam kesendrian ,
Lalu pura-pura ketawa dalam keramaian. Hiduplah dalam jalur hidup kita dan buatlah asumsi mereka salah terhadap kita. Yakinlah hidup akan lebih baik dari sebelumnya.
Selamat berjuang.
#hermancapus

Kerja instan tidak memberikan hasil maksimal.
Perlu tahap-tahap tertentu yang disebut proses untuk sampai hasil maksimal. Begitu pula hidup, kita hidup tidak langsung meninggal lalu masuk surga sebab selain surga ada neraka yang menanti. 
#hermancapus 

Kita butuh salah untuk benar. Begitulah belajar, mencoba mencari kebenaran dari kesalahan. Jangan bosan salah untuk menjadi benar.
#hermancapus

Menarik benang merah dari sebuah minuman bernama kopi. Sebelumnya timbul tanda tanya, kenapa orang kalau mau minum kopi yang notabenenya adalah pahit menambahkan gula untuk pemanis. Sebaliknya kenapa orang kalau butuh manis menambahkan kopi yang rasanya pahit. Inilah pointnya. Begitulah hidup, tidak ada kesempurnaan dalam hidup. Jika ada orang yang mengatakan "engkaulah makhluk tuhan paling sempurna" maka itu kalimat racun. Kembali ke kopi. Pada dasarnya manusia ingin hidup bahagia,(tidak meski axe, bahagia terkadang didapat dari hal-hal sederhana), sukses, dan sebagainya itulah gula-nya. Dibaliknya ada kesusahan, hidup sulit, annoy, marah, terhimpit masalah dan sebaginya. Nah inilah kopinya. Dalam kopi yang pake gula memiliki takaran pas. Ada yang takaran 1/1, 1/2, 2/2 tergantung si penikmat. Akaran-Nya jauh lebih pas dari itu, secara detail di takar kehidupan kita. Coba kita lihat firman-Nya dalam surah Al-insyirah :7-8. Di balik kesulitan ada kemudahan. Dan juga dalam firman lainnya "Dia tidak menguji diluar batas kemampuan hamba-Nya". kopi dan gula adalah salah satu contoh keseimbangan hidup.
#hermancapus

Banyak orang  merasa mampu tetapi tidak memiliki kemauan. "Apasih yang dia lakukan, saya juga bisa melakukannya kalau mau" terkadang begitu kata orang. Padahal  Ketidakmauannya itu  adalah ketidakmampuan mendasar bagi mereka yang "merasa" mampu. Basic ketidakmauan itulah yang terkadang menghilangkan kemampuan yang lainnya.
#hermancapus
Hidup itu keras bung. Kadang kita harus keluar dari zona hidup untuk hidup. Tapi yakinlah tidak akan meninggal seseorang sampai ia menghabiskan bagian rezekinya dari sang Kuasa. Tetaplah berjuang, tidak ada jalan tanpa belokan, tanjakan pun demikian. Berjalan perlahan dan jangan mundur. Mungkin di balik belokan ada jalan mulus. #hermancapus

Kenapa ya banyak orang melewatkan rezeki paginya. Masih tidur di awal siang, padahal rezeki sementara berkeliaran.
Lalu terkadang menyalahkan keadaan ketika harapan tidak sesuai kenyataan, padahal dia tidak mampu memanfaatkan kesempatan.
Bangunlah, berkemas dan jemput rezeki.
#hermancapus

Memimpin bukanlah bakat, ia lahir dari hati nurani dan tanggungjawab. Pemimpin bukanlah ia yang terbaik, namun ia adalah manusia yang nekat ambil resiko. Pemimpin ialah ujung tombak untuk bangsanya, masyarakat cerdas adalah pangkal tombaknya.
#Hermancapus

Jangan jadikan perbandingan kegagalan orang lain dengan
calon kegagalan kita. Sebab pertama, kita belum gagal. Kedua harapan untuk sukses masih ada. Ketiga, gagal pun kita masih punya peluang untuk sukses.
#hermancapus

Pantaskah kita mengeluh tentang persoalan sempitnya hidup, sementara diluar sana banyak saudara kita yang tidak berkesinambungan makannya, yang tidak tenang tidurnya dan tidak jelas tempat tinggalnya.
Keluar dari tempurung untuk bijak kepada diri.
#hermancapus

Demi menjaga sarangnya, lebah rela mengorbankan dirinya. Ia akan mati secara perlahan setelah menyengat. Kerja keras dan usaha yang terkumpul harga mati untuk dipertahanakan.
#hermancapus

Berulah tanpa berpikir seperti domba keluar dari rombongan  dan terperangkap dalam intaian singa.
#hermancapus
Hal-hal kecil yang bisa  membuat kita lebih bijak:
1. Ketika sampai di pertamina akan isi bensin, tidak usah menunggu di tanya berapa mau di isi mobil/motornya. Langsung to the point angka yang kita inginkan, misalnya 10, 20 atau full tank. Paling tidak bisa mengurangi kemacetan di belakang, hal kecil bermakna baik.

2. Ketika belanja/makan, jangan langsung membayar dengaan uang besar (100.000/50000) tanpa kita tahu harga yang kita beli. Sebab terkadang hati bertanya apakah harga yang kita makan sesuai dengan uang yang ia potong. Biasa terkadang kembalian tidak sesuai yang kita harapkan. Atau bisa saja, penjual memotong tidak sesuai yang kita makan atau kita belanja, toh kita tidak tahu harganya. Kalaupun kita komplen, bisa saja harganya di kasi naik atau disesuaikan dengan harga potongan yang tidak sesuai tadi.

3. Kalau memberi jangan menyebut merk atau harga. mislanya, ini baju merk ternama di bandung, terkenal dan diapakai artis-artis papan atas atau ini baju harganya 700 ribu, saya beli di semarang, biaya perkir 10 ribu, ini saya berikan untukmu.
Pada posisi yang diberi, mungkin saja terlihat senang dan baik-baik saja, tapi dalam hati terisak, percayalah.
#hermancapus

Tahun berganti lagi, berganti dan terus berganti. Sementara hidup serasa tak pernah berkembang. Usia semakin menua, sementara perkembangan hidup tetap saja seperti ini. Malah terkadang berpikir semakin merosot.
Ah, sudahlah. Jalani saja sampai dimana ujungnya. 
Toh hidup adalah perjalanan.
Perjalanan ada awal dan akhirnya begitu pula lika-likunya.
31-12-2019 
#hermancapus

Seolah seperti akan kehilangan.
Seolah masih ingin berada di tahun 2019 untuk lebih lama lagi.
Masih banyak yang perlu dibenahi, masih banyak resolusi yang terdampar dan masih banyak keinginan yang masih hanya sebatas ingin. Lalu apa bedanya tahun depan, yang berarti itu adalah besok hingga desember lagi.
Ya, sepertinya benar, hanya persoalan ganti tanggal kan, tanggal yang terpajang di dinding rumah. Perjalanan hidup terus aja berlanjut, yang perlu di pikirkan adalah hal apa yang di perbuat sehingga bisa lebih baik sebelum kita ganti tanggal. Adakah resolusimu?
Tidak. Saya tidak berpikir untuk beresolusi, tetapi saya ingin beraksi dari resolusi yang sudah ada. Saya akan mencoba beresolusi setelah resolusi sebelumnya sudah tercapai atau paling tidak, dia tidak tercapai tetapi terganti dengan hal lain yang mungkin bukan resolusi tetapi dia adalah pengembangan hidup.
2020 tanpa resolusi tetapi melaksanakan resolusi yang sudah ada.
31-12-2019

Semakin berilmu semakin bijak. Semakin berisi semakin merunduk. Menghargai bukan berarti kita dibawah. Menghargai pertanda bahwa kita sedang diatas.
#hermancapus

Hidup itu adalah pusing
Ketika sekolah SD pusing mau lulus. Ketika Lulus SD, pusing mau masuk SMP, sebelum lulus sudah pusing mau masik SMA. Disini, pusingnya sudah mulai bercabang. Mau lanjut kuliah atau cari kerja. Toh, banyak yang kerja setelah sarjana kalah gaji oleh tamatan SMA/SMK. Nah baik ceritanya pilih kuliah. Dalam proses perkuliahan pusing banyak hal, SPP, Tugas-tugas, kerja makalah hingga persoalan paling berat adalah skripsi. Pusingkan☺☺. Nah sekedar tambahan, untuk teman-teman/adeku yang kuliah, saya sangat salut pada ayah kalian. Selain menjadi tulang punggung keluarga, dia juga menjadi tulang punggung para pengajar kalian. Jadi saya merasa heran kalau ada diantara mereka yang menghardik anak didiknya. Pusing lagi lan☺☺☺. Nah lanjut. Setelah selesai kuliah, pusing mau cari kerja, setelah dapat kerja pusing ingin berkeluarga, setelah berkeluarga pusing ingin punya anak, setelah punya anak pusing kasi sekolah dan sampai kembali kepada perihal kita yang terakhir. Dan hidup akan berhenti (mungkin) pusing setelah hidup itu tidak hidup lagi (di dunia, entah kalau kehidupan setelah kewafatan, berhentikah pusing atau lebih dahsyat lagi).
Haha. Selagi hidup mari berpusing-pusing.
#hermancapus

Jangan mengolah pikiran negatfi jika tak sanggup menaklukan. Bermainlah dengan pikiran positif karena semakin banyak dipermainkan maka semakin mudah untuk ditaklukkan. Percayalah, pikiran positif membawa pada perilaku positif, sementara pikiran negatif sudah tentu menjerumuskan. Mari berprasangka baik kepada sesama, alam dan Tuhan sang pemilik segalanya.#hermancapus

Tanggungjawab dan kepercayaan bagaikan dua mata rantai yang saling mengikat satu sama lain. Orang akan selalu dipercaya ketika ia bertanggungjawab. Kepercayaan akan luntur manakala tanggungjawab terabaikan.
Mari bertanggungjawab untuk mempertahankan kepercayaan orang.
#hermancapus

Kalau tidak mau cari aman, paling tidak jangan bersikap konyol. Pepatah lama selalu benar, penyesalan datang dari belakang. Maka untuk tidak terjatuh kedalam penyesalan yang terdalam maka bersikaplah sewajarnya.
#hermancapus

Bersatu belum pasti menyatu. Menyatu sudah pasti bersatu.
Air dan dan bisa bersatu tapi tidak bisa menyatu.
#hermancapus

Orang yang suka atau gemar melakukan dosa di sebut pendosa. Nah si pendosa selalu menyembunyikan kedosaannya dan terkadang mengumbar kebaikannya.
Salah?
Tidak. Yang salah adalah ketika si pendosa sudah terang-terangan memperlihatkan kedosaannya sementara enggan berbuat baik karena kedosaan yang di perbuatnya. Fitrahnya manusia adalah salah dan khilaf. Tanpa salah dan khilaf adalah malaikat, dan selalu salah adalah iblis dan bala tentaranya. Bukankah dalam Al-Qur'an menyatakan kurang lebih bahwa ikutilah perbuatan buruk dengan kebaikan yang semoga saja kebaikan itu akan menghapus keburukan.sebaik-baik orang berdosa adalah dia yang bertaubat pada Tuhannya.
Berhenti menghakimi si yang katanya pendosa manatahu esok atau lusa dia yang lebih soleh dari kita si penghakim.

Catatan si pendosa.
#hermancapus

Adilnya hidup
Terkadang sesuatu yang kita anggap kotor bernilai pada makhluk lain. Tai yang menjijikkan, surga bagi ikan-ikan kecil dan kecebong atau berudu. Terkadang hidup yang kita anggap neraka, surga bagi mereka yang tak berpunya. Anak jalanan, pengemis, pengamen dan lainnya adalah surga bagi mereka ketika dapat makan bersama keluarga walau seadanya. Maka berterima kasihlah pada sang pencipta menempatkan kita pada keadaan saat ini. 
#hermancapus

Semakin kesini semakin saya paham kenapa orang mangkasarak (makassar) tidak tahu "terima kasih". Ya memang mereka tidak tahu ucapan itu karena teraktualisasikan dalam perilaku. misalnya seseorang memiliki motor rusak, lalu dibayar sesuai permintaan si pebengkel. Rasa kesenangan, kegembiraan tidak cukup dengan hanya bayaran itu. Maka si pemilik berterima kasih dengan menambah bayaran dan biasanya hal yang diberikan adalah hasil bumi atau ternak. aktualisasi terima kasih lebih dalam maknanya daripada sekedar ucapan terima kasih.
#hermancapus

Sesuatu kadang terlihat lebih indah dari jauh. Makanya jangan terlalu mengagumi sesuatu itu dari jarak jauh, sebab kita tidak tahu kekaguman itu masih ada ketika sudah dekat.
Berbalik dengan sifat dan sikap manusia. Jangan menilai dari jauh, karena terkadang persepsi orang membuat kita tidak suka. Coba dekati dan berbicara dan amati lingkungannya maka kita tahu seluk beluk sifat si dianya.
#hermancapus

Kucing kalau ngemaling akan sembunyi membawa sesuatu yang di malingnya. Orang kalau ngemaling keliling kota atau bahkan keliling dunia pamerkan sesuatu yang di malingnya tanpa rasa bersalah.
#hermancapus

Jangan putus asa ada hari esok yang lebih baik. Semoga panjang umur untuk meraih hari itu.
#hermancapus

Miskin harta lebih bahaya dari miskin ilmu.
Miskin harta akan mudah dicari. Miskin ilmu akan susah mempertahankan harta. Tidak ada orang berharta dungu. Paling tidak dalam hal management sehingga harta bisa teratur keluar dan masuknya. Mereka berpikiran selalu bahwa tiang harus lebih besar dari pasak (pemasukan harus 
lebih besar  daripada pengeluaran).
#hermancapus

Kasih sayang Allah tiada batas. Tanpa memandang dari segi apapun. Tetapi terkadang manusia masih saja ingkar. Ketika kenikmatan terus saja saja kita dapatkan itu artinya Allah mengabaikan kita. Tetapi ketika kita di uji dan bersabar dengan ujian itu, disitulah kasi sayang Allah kita dapatkan. Nikmat Allah itu tidak selalu yang menyenangkan karena boleh jadi kita luput dan lupa. Tetapi nikmat Allah itu kadang yang  menyakitka, karena boleh jadi itu adalah rem untuk mengingat-Nya.
 #hermancapus

Hidup tidak akan berubah ketika kita selalu dalam keadaan posisi nyaman. Keluar dari zona nyaman untuk berubah.
Bukankah Allah sendiri berfirman dalam Al-Qur'an bahwa Ia tidak akan mengubah suatu kaum jikalau kaum itu sendiri tidak berubah. Jangan selalu terlena dalam posisi nyaman. 
Jangan mau di nina bobokan oleh binar-binar dunia sehingga penyesalan menggerogoti pada ujungnya.
#hermancapus

Terkadang orang yang paling bersalah dimasa lalu adalah yang paling berjasa dimasa depan.
#hermancapus

Terkadang kita terlalu khawatir kepada orang lain sementara  diri kita dalam keadaan genting. itulah rasa kemanusian, yang berasal dari simpati yang tertanam dalam nurani.
#hermancapus

Kehidupan kantor akan terasa menjenuhkan dikala orang-orang menikmati liburan bersama keluarga dikala kita sedang sibuk atau pun hanya diam terkungkung diam atau hanya sekedar bersenda gurau dengan teman. Akan terasa tidak menjenuhkan dikala awal bulan karena akan terima amplop gaji atau rekening akan terisi. Mungkin saja ada tetangga kita yang sudah menjejaki lorong-lorong ataupun jalan-jalan di sekeliling rumah sementara kita hanya menjejaki hulu hingga hilir tangga, sebab pagi ke kantor dan sorenya kadang-kadang malam baru kembali. Pertanyaannya kemudian adalah lalu untuk apa sekolah tinggi dengan ijazah berlembar-lembar kalau tidak digunakan untuk mencari kerja. Ini pertanyaan lumrah dan lazim di masyarakat. Ijazah berlembar-lembar tidak menjamin dunia kerja, kehidupan sekarang fleksibel untuk mendapkan kerja dan posisi yang baik di tempat kerja terkadang memanfaatkan orang dalam meskipun tidak selamanya. Ijazah dan predikat banya barang tambahan. Ilmu dan adab (attitude) adalah hasil dari sekolah tinggi yang baik. Toh percuma sekolah tinggi tanpa kedua itu. Kita berilmh tanpa adab maka kalah dengan pengembala, terkadang mereka tidak berilmu tapi beradab. Ketika kita berilmu dan beradab maka yakinlah kita akan berguna di masyarakat dan terkhusus keluarga. Sesuatu yang baik akan mendaptkan sesuatu yang baik pula.

Ini bukan pembelaan, tetapi paling tidak, coba pikir dan renungkan. Apakah benar atau tidak.
#hermancapus

Ternyata Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya seperti hamba-Nya memberi rezeki kepada sesamanya hamba. Itulah sehingga ada zakat mal, zakat fitrah, sedekah dan lainnya yang bersifat sosial baik materi maupun tenaga.
#hermancapus

Ketika ketua forgame (mahasiswa dari UMI) memberi sambutan "seorang anak kecil di maros, itu katanya lebih baik kerja di kebun,sawah daripada sekolah. Kerja dapat uang, sekolah belum tentu" lalu di pernyataan berikutnya sang ketua beranggapan itu salah. Maka saya katakan tidak salah, anak kecil itu benar. Kalian semua kan sekolah untuk kerja. Ya soal keberhasilan kan tergantung usaha. Orang yang tanpa pendidikan tinggi kalau ulet, rajin dan pekerja keras mungkin saja lebih berhasil dari orang yang tinggi sekolahnya tetapi tahunya hanya sekolah. Selebihnya di serahkan sama uang, teman dekat dan keluarga (nepotisme lagi kan).
#hermancapus

kian hari kebutuhan kian menumpuk.
klo kita hari ini hanya punya sabit untng membersihkn kebun itu wajar.tpi ternyata kita hampir lupa klo kita punya kayu peliharaan yang kemudian kita butuh parang untuk menebangnya.ternyata di sudut kebun terdpat kayu yang tdk sngaja kita pelihara hingga menjulang tinggi dan besar.Dan ternyata kayu it sngat brmnfaat ketika bisa di tebang.tapi sayang parang yang kita miliki tidak sanggup untuk menebangnya.Akhirnya kita gergaji mesin untk menebangnya.
saya belajar,ternyata klo saya berfikir dangkal mungkin sya hx memiliki sabit.namun berbnding trbalik dgn prjlnan hdup yg kian hari semkin bertumpuk.
mari berangan jauh,pkerjaan di kebun/sawah mungkin dpat di prediksi pkrjaan yg mnnti esok hari.Tpi kehidupan tdk.hdup di masa dpan tdk prnh kita tahu apa yng trjdi.

#.jngan berfikir dangkal
#hermancapus

Kalau dari kecil saja kau suka merokok, maka bayangkanlah hidupmu dimasa depan. Memang tidak ada jaminan orang tidak merokok akan sukses, tapi paling tidak uang mu tersisih seribu, dua ribu untuk hal lain.
Tidak ada juga jaminan si bukan perokok tidak punya penyakit, tapi paling tidak menghindar lebih baik daripada mengobati nantinya.
Percuma kerja keras kalau tidak bisa me-manage hasil keringat (uang).
#Hermancapus

Salah satu hal yang memperbudak manusia adalah waktu. Kita berjalan di atas rel waktu tetapi kita di atur olehnya. Salah satu Pesan bijak dari pendahulu adalah gunakan waktu luangmu sebelum datang waktu sempitmu. Lalu kenapa kemudian waktu mengatur kita.
#hermancapus

Orang yang meminta bantuanmu adalah orang yang percaya bahwa engkau orang baik. Jangan gores rasa kebaikannya padamu dengan mengacuhkannya, sebab ketika ia menolongmu kelak engkau baru tahu bahwa orang yang kita percaya baik adalah orang yang kita minta pertolongannya.
#hermancapus

Masalah memang begitu. ia datang tak di jemput, tapi ingat dia juga pergi tak perlu di antar bukan?
Bersikap dewasa menghadapi masalah adalah bijak.
Sikap bijak hanya ada pada orang-orang yang berwawasan dewasa.
Jangan apatis hanya karena tudingan orang yang kita anggap sebagai masalah. Berlakulah seperti biasa dan kalau perlu buat selangkah hinggah 10 langkah lebih baik dari sebelumnya.
#hermancapus

Kita kembali ke zaman pitechantropus erectus.
Kenapa?
Karena:
1.tingkat sosial hanya berlaku pada kelompok tertentu
2. Makanan dimakan seperti tak beradab, bahkan dimakan mentah atau di buat hampir berulat lalu dimakan.
3. Karena jaman erectus, maka banyak anak er×ktus dini karena teknologi canggih yang tidak terbatas.
4. Terkadang kita ingin memodern kan anak desa.
Sementara kitalah yang merusak mereka dengan dalih "modernisasi". Lihatlah kesopanan amburadul, hormat menghormati hanya sebatas lisan. Nah justru sayang-sayangan yang merajalela sehingga anak dibawah usia pun saling sayang-sayangan.
percaya atau tidak. Itulah yang terjadi.
#hermancapus

Tidak ada cara lain menjalani hidup ini selain menjalaninya. Sekeras bagaimanapun kondisinya. Menyerah bukanlah pilihan, merasa tidak mampu, cobalah berbaring dan merabahkan tangan.
Sesekali keluarlah, pandanglah langit, hirup udara dingin dan rasakan nikmat ilahi, kita  masih hidup hari ini artinya tanggungjawab kita masih besar.
Berusahalah, sukses atau tidak itu bukan urusan kita, biarkan Tuhan memperlihatkan kuasanya setelah kita berjuang.
Tapi yakin, ada hasil di balik usaha.
#Hermancapus

jika kita jatuh ke dalam lubang masalah merintih,berkeluh kesah,dan meratap bukanlah jalan keluar.
bukankah nabi Muhammad saw bersabda" barang siapa di cinta oleh Allah maka dia akan di uji,barang siapa yang membenci ujian/cobaan itu,maka Allah pun benci kepada orang itu,dan barang siapa yang senang dgn cobaan itu maka Allah pun senang dengannya"(hadist riwayat tirmidzi)

selesaiakan maslah tahap demi tahap  dan kita akan tahu betapa besar cinta Allah kepada hamba-Nya tang bersabar.
carilah pertolongan dgn sabar dan sholat.
sesungguhnya Allah bersama orang2 yang sabar.

#.hikmah jumat pagi

Manusia lemah

Kucing makan daging tikus mentah, komodo makan bangkai, harimau, singa, anjing makan rusa mentah, monyet mentah dan lainnya. Bebek menceburkan kepalanya keselokan, ayam makan bangkai-bangkai binatang. 

Binatang-binatang di atas tidak pernah ada yang diare, sakit perut, terkena virus corona apalagi.
Pertahanan mereka begitu kuat. Lalu apakah binatang-binatang itu punya perasa. Apakah tidak mencium bau busuk layaknya manusia?

Sekarang lihat diri kita. Makanan harus steril, bersih, kinclong, kalau tidak terkena diare. Makanan harus di masak, kalau tidak akan muntah-muntah. 

Mau lihat kelemahannya manusia lagi, mengorbankan kehidupan demi memenuhi kehidupannya. Hutan, gunung semakin gundul. Rumah tingkat nan berkaca semakin merajalela, gedung-gedung menjulang tinggi menambah panasnya global warming. Pabrik-pabrik menyemburkan polusi-polusi seantero dunia. 
Gilanya, mereka dengan santai di rumah menyalakan kipas tingkat tinggi, Ac dengan kedinginan penuh. Lalu keluar rumah dengan dasi, sepatu dan pakean necis tanpa rasa bersalah.
Manusia oh manusia. Benar kata om Ebit g Ade "berita kepada kawan". Apakah  Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita atau  alam mulai enggan bersahabat dengan kita. Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang. 
Janganlah sampai Tuhan berkehendak barulah kita sadar betapa berdosanya kita.
Lalu apa yang diwariskan kepada generasi-generasi pendatang setelah kewafatan kita.
Gedung D'Bollo, 14 Maret 2020.
#hermancapus